Mohon tunggu...
Isnina Aprilia
Isnina Aprilia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Sukses Berbisnis Untuk Masa Kini dan Masa Depan Menurut Ajaran Islam

11 September 2016   19:58 Diperbarui: 11 September 2016   20:06 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukses Berbisnis Untuk Masa Kini dan Masa Depan Menurut Ajaran Islam

Islam sebagai suatu agama serta digunakan sebagai suatu sistem harus memberikan tuntunan beretika dalam berbisnis. Islam juga sebagai pedoman bagi umatnya untuk melaksanakan atau mengamalkan suatu perbuatan yang sesuai dengan sumber ajaran islam itu sendiri yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Al-Qur’an mengajak manusia untuk meyakini dan mengamalkan ajaran-ajarannya dalam segala aspek kehidupan. Terutama sering dibahas tentang dunia bisnis seperti jual beli, untung rugi, dan sebagainya.

            Bisnis merupakan kegiatan manusia baik secara individu ataupun masyarakat untuk beraktivitas mencari keuntungan dengan laba yang sebesar-besarnya dan memenuhi keinginan dalam kehidupannya. Sedangkan etika merupakan suatu patokan-patokan yang dapat membedakan mana yang benar atau salah, baik atau buruk, dan bermanfaat atau tidak bermanfaat.[1]

            Etika Bisnis dalam Islam bertujuan agat kita sebagai umat muslim mampu menjadi Interpleneur sejati dan berperilaku yang baik sebagai makhluk Allah SWT. Sehingga akan sukses berbisnis baik untuk masa kini maupun untuk masa yang lebih jauh kedepan. Tentunya untuk melakukan suatu pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dalam arti mereka yang melakukan aktivitas kehidupan tidak hanya mencari keuntungan semata, hal tersebut dilarang oleh al-Qur’an. Karena sukses berbisnis itu adalah sukses dunia dan akhirat. Allah Berfirman

"Sesungguhnya Allah membenci dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalanallah sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari allah di dalam Taurat, Injil, al-Qur’an, dan siapakah yang menempati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung". (Qs. At-Taubah, 9:111)

Arti dari ayat tersebut Al-Qur’an menganjurkan agar manusia dapat melakukan aktivitas ekonomi yang baik dan bersih yaitu menjaga agar terhindar dari kerugian dan penipuan. Selain itu, ditekankan agar manusia tidak akan mengabaikan kewajiban sebagai seorang muslim yaitu tetap beribadah kepada Allah SWT. Al-Qur’an mengaitkan pekerjaan dengan iman, karena suatu amal tidak akan berarti jika tidak disertai dengan iman.  Dalam firman allah SWT:

            “Wahai orang yang beriman telah diseru untuk melakukan sholat pada hari jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. Apabila sholat telah dilaksanakan maka bertebarlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung".(Q.s Al-Jumuah 9-10)

            Jadi, dalam melakukan suatu pekerjaan atau bisnis tentunya tidak akan menyampingkan sholat. Karena keutungan yang barokah, keuntungan yang hakiki adalah keuntungan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT. Manusia harus berpandangan agar memperoleh keuntungan masa kini dan untuk masa yang lebih panjang (akhirat). 

Agar manusia bisa beretika dengan baik dalam bisnis setidaknya bisa mengikuti jejak rasulullah SAW. Karena beliau dikatakan sukses berbisnis atas akhlaknya yang terpuji. Nabi Muhammad SAW menjadi pebisnis mulai dari umur 12 tahun hingga umur 40 tahun, selama 28 tahun beliau menjadi pebisnis sukses. berawal dari ajakan pamannya Abu Thalib untuk berdagang ke negeri Syam. Kunci sukses bisnis nabi Muhammad SAW berupa sifat dan tinggah laku beliau dalam berbisnis, contoh diantaranya:

  • Berlaku Jujur
  • Saling menguntungkan
  • Menghindari penipuan
  • Tidak hanya mengejar keuntungan semata
  • Berniat baik dalam bisnisnya

Jika diantara sifat-sifat nabi tersebut dapat dijalankan, pastinya akan sukses dalam berbisnis. Karena bisnis yang dijalankan sudah berada di jalan Allah SWT.


[1] Muhammad, Alimin. Etika & Perlindungan Konsumen Dalam Ekonomi Islam. BPFE- Yogyakarta. 2004/2005. 61

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun