Mohon tunggu...
Puput Pena
Puput Pena Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Berpikir tanpa kejumudan, bergerak tanpa kekerasan, bermanfaat untuk kekitaan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belajar Nulis Puisi

4 Oktober 2012   06:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:16 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku berjalan pada setapak kegelapan

bertelanjangkan air mata kegelapan

ibarat tanah kering, kasar dan berdebu

seolah termakan pada kecurangan dunia

setiap detik, menit bahkan bulan dan tahun

inilah yang kurasakan

mencengang dan tak beraturan

menjama keseluruh putaran aliran darah

ada apa ini,,,,?????

seakan aku termakan pada kemunafikan duniaa

seakan pusaran ombak memakan waktu ku

memakan sisa-sisa yang ku punya

owh tuhan,,,,,!!!

aku tahu hidup bak jalan raya

merintih, tersenyum dan tertawa

namun................

apakah aku akan tetap begini

terselubung pada kegelapan nyata

ya alah...

aku hanya manusia berlumur dosa

yang penuh dengan kenistaan

yang penuh dengan noda yang pekat

tertimbun dan menggunung tinggi seperti cakrawala

malu dan tak tertahan

ya allah..............

aku haus kan jalan itu

jalan keridhan dan keberkahan mu

jalan yang selalu kau bimbing

jalan yang selama ini aku rindukan

seperti dahulu ,,,,,


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun