aku berjalan pada setapak kegelapan
bertelanjangkan air mata kegelapan
ibarat tanah kering, kasar dan berdebu
seolah termakan pada kecurangan dunia
setiap detik, menit bahkan bulan dan tahun
inilah yang kurasakan
mencengang dan tak beraturan
menjama keseluruh putaran aliran darah
ada apa ini,,,,?????
seakan aku termakan pada kemunafikan duniaa
seakan pusaran ombak memakan waktu ku
memakan sisa-sisa yang ku punya
owh tuhan,,,,,!!!
aku tahu hidup bak jalan raya
merintih, tersenyum dan tertawa
namun................
apakah aku akan tetap begini
terselubung pada kegelapan nyata
ya alah...
aku hanya manusia berlumur dosa
yang penuh dengan kenistaan
yang penuh dengan noda yang pekat
tertimbun dan menggunung tinggi seperti cakrawala
malu dan tak tertahan
ya allah..............
aku haus kan jalan itu
jalan keridhan dan keberkahan mu
jalan yang selalu kau bimbing
jalan yang selama ini aku rindukan
seperti dahulu ,,,,,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H