Mohon tunggu...
Mhd. Isnen Harahap
Mhd. Isnen Harahap Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mari membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ilmu Pengetahuan Sebagai Inermediate Goals ( Tujuan Lanjutan) dalam Memuliakan Manusia

1 Mei 2016   23:06 Diperbarui: 1 Mei 2016   23:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Himpunan Mahasiswa Islam

Ilmu Pengetahuan Memuliakan Manusia dalam Bingkai Duniawi (Sosial, Ekonomi dan Politik) SosialKehidupan manusia tidak terlepas dari kehidupan sosial karena kodrat manusia juga sebagai makhluk sosial, yakni sebagai makhluk yang hidup bermasyarakat dalam ruang lingkup bangsa Indonesia yang bersuku-suku, terdiri dari berbagai agama yang berbeda. Masyarakat Indonesia bersifat majemuk, sehingga diperlukan keterikatan lintas kelompok sebagaimana tercermin dalam kualitas bermasyarakat dan berbangsa. Sebagai indikasi kualitas ini adalah kesetiakawanan sosial, tanggung jawab dan disiplin sosial. Tanggungjawab dan disiplin sosial tercermin pada kesadaran meletakkan kepentingan umurm di atas kepentingan pribadi atau golongan.Dalam hal kehidupan sosial bermasyarakat Ilmu Pengetahuna berperan penting dalam hal memuliakan manusia yakni manusia yang memilki ilmu pengatahuan akan dapat mengembangkan dan mengajarkan Ilmu pengetahuan yang dimilikinya kepada masyarakat sekitarnya dalam kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Dalam hal ini, ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia tersebut akan senantiasa membuat manusia tersebut menjadi mulia dihadapan manusia lainnya, karena dia dapat mengajarkan kebaikan, yakni Ilmu Pengetahuan, karena sesungguhnya manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lain. Ilmu yang telah di ajarkan akan senantiasa dikenang oleh manusia lain yang mendapatkan Ilmu tersebut dan akan selalu menjadi kenangan baik terhadap orang yang mengajarkannya, hal ini jelas bahwa Ilmu pengetahuan mempunyai tujuan dalam memuliakan manusia.Pendidikan masih menjadi permasalahan yang menjadi perhatian yang serius  jika bangsa ingin dipandangan dalam pencaturan dunia. Ada fenomena yang menarik terkait dengan hal ini, yaitu mengenai kolaborasi kebudayaan dengan pendidikan, dalam artian bagaimana sistem pendidikan yang ada menginstrikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan.[2]

EkonomiPersoalan ekonomi adalah persoalan yang dihadapai setiap manusia yang hidup diseluruh penjuru dunia, karena persoalan ekonomi sangat vital peranannya dalam kehidupan manusia. Dalam hal ini, Ilmu pengetahuan yang terus berkembang juga tidak terlepas merupakan buah kecerdasan dari pemikir-pemikir yang lahir dan hadir dalam dunia ini. Kecerdasan pemikiran dari para ahli tersebut secara langsung akan mengangkat harkat dan martabat mereka diantara manusia lain, keadaan ini sangat berpengaruh terhadap persoalan ekonomi. Dimana, apabila seorang ahli yang telah melahirkan dan memahami imu pengetahuan akan senantiasa mendapatkan  maupun penghasilan yang layak. Dalam hal inilah jelas sekali bahwa Ilmu Pengetahuan sebagai tujuan lanjutan memuliakan manusia dari segi persoalan ekonomi.PolitikPada prinsipnya perkembangan politik dari masa ke masa tidak bisa dilepaskan dari peran ilmu pengetahuan yang mempengaruhi setiap elemen dan ruang lingkup dalam skat politik. Suka atau tidak, kita harus akui bahwa politik sangat bekergantungan dengan ilmu pengetahuan. Sebab, ilmu pengetahuanlah yang memumculkan lahirnya makna politik dan hanya dalam ilmu pengetahuan pula politik dapat dijalankan sesuai dengan hakikatnya.“Dalam politik, berbagi kebencian adalah awal dari persahabatan” (Alfried Ghost: 1879). Ungkapan yang tercetus dari mulut seorang filsuf Prancis ini, jika tidak diterjemahkan dengan akal pikir yang berdasarkan ilmu pengetahuan mendalam, maka sangat sulit untuk diterima oleh nurani manusia. Bagaimana mungkin kita mampu bersahabat dengan orang yang sudah membagi kebenciannya dengan kita. Pada prinsipnya, manusia dibekali oleh nafsu untuk marah bahkan membenci yang akhirnya menggiring pola pikir kita untuk menciptakan ruang-ruang pemilahan bagi setiap insan individu yang berinteraksi dengan kita, termasuk musuh. Lalu hadirnya ilmu pengetahuan, memberi arti luas dalam perkembangan pola pikir manusia untuk menyikapi arti dari politik itu sendiri. Termasuk memilah mana kondisi berpolitik dan mana kondisi dalam kehidupan real. Hal ini sejalan bukan dengan ungkapan yang kerap kita dengar, tidak ada kawan dan lawan yang abadi dalam politik. Jika ungkapan itu tidak dipahami dalam konteks ilmu pengetahuan berpolitik, maka mustahil rasanya manusia dapat menerjemahkannya dengan prinsip adil. Dari sekelumit penjabaran di atas, dapat kita tarik kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan dangat berpengaruh pada terciptanya nuansa politik dan perkembangan politik itu sendiri.Ilmu Pengetahuan Memuliakan Manusia dalam Bingkai Akhirat (Ketuhanan)Pendidikan merupakan pemberdayaan sumber daya manusia. Makna Pendidikan adalah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai potensi yang dimiliki.[3] Islam adalah agama yang menghargai pendidikan. Menuntut ilmu, dalam ajaran Islam, adalah suatu yang sangat diwajibkan sekali bagi setiap Muslim, apakah itu menuntut ilmu agama atau ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu pengetahuan akan megajarkan hal-hal yang belum kita ketahui, dalam hal ini Ilmu Pengetahuan tersebut terkhusus bagi Ilmu pengetahuan agama. Ilmu pengetahuan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipelajari, apalagi menyinggung persoalan akhirat dan ketuhanan. Ilmu pengetahuan yang baik yang di pelajari manusia akan senanatiasa membawanya ke arah yang lebih baik. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan ilmu. Dalam Al-Qur'an banyak sekali dalil yang menerangkan tentang keutamaan menuntut ilmu, ini menunjukkan bahwa menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi umat manusia sejak lahir sampai mati serta dijelaskan juga bahwa ilmu pengetahuan akan memuliakan kedudukan manusia di hadapan sang pencipta.

Berikut beberapa dalil yang menjelaskan keutamaan ilmu pengetahuan :

QS. Al-Mujaadilah : 11

خَبِيرٌ تَعْمَلُونَ بِمَا وَاللَّهُ جَاتٍ دَرَالْعِلْمَ أُوتُوا وَالَّذِينَ مِنكُمْآمَنُواالَّذِينَ اللَّهُ يَرْفَعِ

“Niscahya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Al Mujadalah : 11)

QS. Al-Baqarah: 269

الأَلْبَابِ أُولُو إِلاَّ يَذَّكَّرُ وَمَا كَثِيرًا خَيْرًا أُوتِيَ فَقَدْ الْحِكْمَةَ يُؤْتَ وَمَنْ يَشَاءُ مَنْ الْحِكْمَةَ يُؤْتِي

“Allah menganugrahkan Al-Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur`an dan As-Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi Al-Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah: 269)

Dari Abud Darda` radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun