Konferensi yang diselenggarakan di Las Palmas, pada t22 dan 23 September 2022, oleh "Gerakan Sahrawi untuk Perdamaian" Gran Canaria diakhiri dengan diadopsinya "Manifesto Las Palmas".
Konferensi tersebut meminta semua Saharawi untuk terlibat dalam dialog untuk mencari solusi yang adil dan abadi untuk konflik di Sahara Maroko.
Di bawah ini adalah siaran pers oleh Gerakan
Siaran pers oleh "Gerakan Sahrawi untuk Perdamaian".
Dua hari ini, kami bertemu untuk berbicara tentang Sahara tercinta, bukan tentang jalan panjang dan menantang yang telah ditempuh sejauh ini, melainkan tentang masa depan cerah yang menanti kami dan menjanjikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi kami. Masa depan untuk semua dan untuk semua Saharawi. Masa depan yang akan menjadi milik kita jika kita menerima angin perubahan yang bertiup dari Sahara.
Masa depan yang pada akhirnya, akan membantu kita mengatasi masa-masa kelam yang ditandai dengan penderitaan dan kekecewaan yang mengaburkan cakrawala yang jelas.
Perjalanan tanpa akhir ke mana-mana, di mana kami memulai oleh orang-orang yang melayani kepentingan mereka dengan merugikan kesejahteraan umum Sahrawi, sehingga memperpanjang konflik tanpa batas.
Kita berada di depan hari yang bersejarah dan istimewa. Kami berkumpul di Beautiful Gran Canaria, di hadapan anggota otoritas tradisional Sahrawi, politisi terkenal, dan akademisi. Kami berada di perusahaan mereka yang ingin mengambil bagian dalam solusi dan menolak untuk menjadi bagian dari masalah. Kita dihadapkan pada gelombang alasan untuk percaya pada perubahan.
Memang, kami memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada perubahan ini. Untuk itu, kami memandang perlu dan vital untuk mengadopsi dan mendorong mekanisme yang sudah ada untuk penyelesaian konflik sesegera mungkin:
1 Membangun kepercayaan pada peran PBB sebagai komponen utama untuk solusi kompromi. Dalam hal ini, kami menganggap penting untuk menciptakan lebih banyak ruang dialog dengan partisipasi para pemimpin baru, seperti tokoh Sahrawi, Gerakan Sahrawi untuk Perdamaian, atau gerakan politik lainnya, untuk keluar dari lingkaran setan dan mengintensifkan upaya untuk mencari kesepakatan untuk perselisihan ini.Â
Kita juga harus mendukung utusan khusus PBB, Staffan de Mistura, dan mendesaknya untuk mengerahkan lebih banyak upaya untuk bergerak maju secara konstruktif dalam menyelesaikan proses politik yang tak berkesudahan ini dan menghindari konflik kembali ke stagnasi.
