= 40%
Jadi, meskipun chance of loss bangunan terbakar pada kedua kota sama, tetapi derajat atau kadar risiko pada kota XYZ yaitu empat kali kadar risiko kota ABC (Siahaan, 2013).
Manajemen Risiko adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan memastikan risiko dan mengembangkan strategi untuk mengelola risiko tersebut Manajemen risiko melibatkan proses, metode dan teknik yang membantu manajer prosyek memaksimumkan probabilitas dan konsekuensi dari event positif dan minimasi probabilitas dan konsekuensi event yang berlawanan (Lokobal, Marthin, & Bonny, 2014). Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya untuk mengelola risiko untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu sistem yang baik. Hal ini memungkinkan manajemen untuk meningkatkan hasil dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis risiko yang ada (Soputan et al., 2014).
Proses Manajemen Risiko
Proses dari manajemen risiko antara lain (Lokobal et al., 2014):
- Perencanaan Manajemen Risiko
- Perencanaan manajemen risiko terdiri atas langkah memutuskan bagaimana cara mendekati dan merencanakan aktivitas manajemen risiko untuk proyek.
- Identifikasi risiko
- Tahap selanjutnya dari proses identifikasi risiko yaitu mengenali jenis-jenis risiko yang mungkin dihadapi oleh setiap pengusaha.
- Analisis Risiko Kualitatif
- Analisis risiko kualitatif merupakan proses assessment impact dan kemungkinan dari risiko yang sudah diidentifikasi. Skala pengukuran dalam analisasi kualitatif yaitu Australian Standard/New Zealand Standard (AS/NZS) 4360:2004. Skala pengukurannya antara lain:
- A Â : Hampir pasti terjadi/akan terjadi pada semua situasi (almost certain).
- B Â : Kemungkinan terjadi di semua situasi (likely).
- C Â : Seharusnya terjadi di suatu waktu (moderate).
- D Â : Cenderung terjadi di suatu waktu (unlikely).
- E Â Â : Jarang terjadi (rare).
- Skala pengukuran analisa konsekuensi menurut NA/NZS 4360:2004:
- Tidak signifikan: Tanpa kecelakaan manusia dan kerugian materi.
- Minor  : Kecelakaan ringan, kerugian materi medium.
- Moderat   : Membutuhkan penanganan segera, kerugian materi cukup besar.
- Major     : Kecelakaan berat, kehilangan hari kerja, kerugian materi yang besar.
- Bencana Kematian: Bahaya radiasi, efek penyebaran yang luas, kerugian materi sangat besar.
- Analisis Risiko Kuantitatif
- Pada tahap ini proses identifikasi dilakukan secara numerik probabilitas dari setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan proyek.
- Perencanaan Respon Risiko
- Risk response planning merupakan proses yang dilakukan untuk meminimalisir tingkat risiko yang dihadapi sampai batas yang diterima.
- Pengendalian dan Monitoring Risiko
- Pada tahap ini dilakukan proses mengawasi risiko dan memonitor risiko yang diidentifikasi, mengidentifikasi risiko baru, memastikan pelaksanaan risk management plan dan mengevaluasi keaktifan dalam mengurangi risiko.
Pengendalian Risiko K3
Pengendalian risiko memiliki peran penting dalam meminimalisir/mengurangi tingkat risiko yang ada sampai tingkat yang dapat ditolerir. Pengendalian risiko K3 yaitu sebagai berikut (Soputan et al., 2014):
- Eliminasi: menghilangkan sumber bahaya (hazard).
- Subsititusi: mengurangi risiko dari bahaya dengan mengganti proses input yang lebih rendah risiko.
- Engineering: mengurangi risiko bahata dengan metode rekaya teknik pada alat, mesin, infrastruktur, lingkungan atau bangunan.
- Administratif: mengurangi risiko bahaya dengan melakukan pembuatan prosedur, aturan, safety sign, tanda peringatan, training dan seleksi terhadap kontraktor, material serta mesin, cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.
- Alat Pelindung Diri: mengurangi risiko bahaya dengan menggunakan alat pelindung diri seperti safety helmet, masker, sepatu safety, coverall, kacamata keselamatan dan lainnya sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.
Macam-macam Metode Identifikasi Risiko
Terdapat beberapa cara dalam proses mengidentifikasi risiko untuk mengetahui faktor penyebab atau dampak dari risiko itu sendiri, antara lain: (Dharma et al., 2017).
Preeliminary Hazard Analysis
- Metode ini digunakan jika tidak ditemukan informasi mengenai suatu sistem baru yang dipergunakan. Metode preeliminary hazard analysis dilakukan pada tahap awal sebelum sistem baru mulai diterapkan.