Mohon tunggu...
Isna Wahyu
Isna Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Self-Harm: Apa sih Self-Harm Itu?

8 Januari 2024   08:53 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:57 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Self Harm | Strong Hope | www.stronghopebarbados.com 

Self harm atau menyakiti diri sendiri adalah kegiatan menyakiti atau melukai diri sendiri untuk mengatasi atau mengkespresikan tekanan emosional dan kekacauan internal.  Biasanya seseorang melakukan self harm tidak berniat untuk bunuh diri, tetapi bisa berakibat fatal. Contoh dari self harm sendiri antara lain: Memotong bagian tubuh, Meracuni diri sendiri, Membenturkan kepala kepada benda, Membakar bagian tubuh, Menyayat atau menyilet bagian tubuh, Memukul diri sendiri, Beruhasa menabrakkan diri sendiri, dll

Biasanya seseorang yang melakukan self harm hanya sebagai luapan emosiaonal atas kejadian atau ekspersi emosional. Hal ini sangat disayangkan karena melukai diri sendiri dapat berakibat fatal dan meninggalkan bekas luka yang mungkin sulit dihilangkan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Edmondson dan timnya tentang self-harm (Edmondson et al., 2016) menemukan beberapa alasan utama seseorang melakukan self-harm  yaitu:

1. Menangani stress atau regulasi afek dimana self-harm dapat melegakan dari tekanan yang tengah seseorang alami.

 2.  Bertujuan untuk memberikan pengaruh kepada orang  lain seperti perhatian yang lebih ataupun hadiah dalam  bentuk tertentu.

3. Self-harm merupakan salah satu bentuk hukuman terhadap diri sendiri karena  melakukan sesuatu yang tidak terduga.

 4. Sebagai bentuk disosiasi atau pemisahan dari sesuatu, kita menjadi lebih  terhubung dengan diri kita sendiri karena kita merasa hampa.

 5. Carilah sensasi yang mendatangkan kesenangan dari sudut pandang orang yang menyakiti diri sendiri.

 6. Menyakiti diri sendiri digunakan untuk menghindari bunuh diri.

 7. Atasi atau temukan keterbatasan Anda sendiri terkait  toleransi  rasa sakit.

 8.  Sebagai  bentuk ekspresi seksual atau coping seksual.

 Bagaimana cara mengatasi self harm? Berikut adalah cara untuk mengatasi agar tidak terjadi self harm

  • Jauhkan beda-benda berbahaya

Jauhkan benda berbahaya yang dapat memuat seseorang dapat melakukan self harm, seperti pisau, cutter, pecahan kaca dll

  • Cerita dengan orang terdekat

Ceritakan apa permasalahan anda kepada orang yang menurut anda percayai. Siapa tau dengan anda carita kepada orang lain akan membuat anda lega dan tidak melakukan self-harm.

  • Menjurnal atau menulis jurnal

Kegiatan ini seperti menulis diary, hal ini bisa membantu seseorang mengkespresikan emosional lewat menulis suatu hal apa yang terjadi. Lalu tuliasan alasan-alasan "kenapa aku mencitai diriku" hal ini dapat menambahkan  self love seseorang dan tidak melakukan self-harm.

  • Olahraga

Olahraga dapat membantu seseorangan mengurangi kegiatan negative seperti self harm. Berolahraga juga dapat membantu melepaskan ketegangan fisik dan dapat mengatasi sters. Lakukan olahraga ringan seperti berlari keliling komplek dll.

  • Datang ke psikolog

Jika self harm sudah parah, datang saja ke psikolog untuk meningkatkan self love. Berkonsultasi dengan psikolog akan membantu Anda memahami penyebab keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Dengan begitu, penanganan terhadap self-harm dapat disesuaikan dengan penyebabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun