DENGAN RUMAH BACA KITA UBAH POLA PIKIR MASYARAKAT MENUJU INDONESIA MAJU
Oleh : Isnan Sayid Maulana
Â
Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah Negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Hal tersebut secara tidak langsung menunjukan banyaknya sumber daya manusia yang dapat berguna bagi kemajuan suatu Negara. Namun sangat disayangkan system pendidikan yang berjalan di Indonesia belum memadai sehingga jumlah penduduk di Indonesia belum bisa menjadi kebanggaan Negara. Dapat di simpulkan dari permasalahan ini yang harus kita benahi adalah kualitas pendidikan anak muda di negeri ini kalau perlu kita cari permasalahan -- permasalahan yang ada yang menyebabkan kualitas pendidikan kita rendah sehingga kita bisa mencari solusinya bersama -- bersama sehingga terciptanya SDM yang berkualitas yang dapat memajukan negara kita tercinta ini.
Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia, sering kita dengar bahwa puplik kerab kali memperbincangkan mengenai labilnya kestabilitasan system pendidikan, yang diberikan oleh pemerintah untuk dipraktekkan secara tepat, kepada generasi muda yang memiliki semangat juang yang tinggi dalam menuntut ilmu. Pada kenyataanya pendidikan di Indonesia terlalu banyak menyebarluaskan teori tanpa adanya pengaplikasian yang membuktikan kelancaran para insan dalam pengenyam pendidikan. Apabila pemerintah terus menerus mengganti system pendidikan yang ada di Indonesia, takutnya akan menimbulkan semakin banyaknya generas muda yang memiliki potensi yang masih terpendam dalam diri mereka terabaikan tanpa adanya usaha lebih dari pemerintah untuk untuk menyaring generasi muda yang memiliki kualitas, dengan harapan mereka nanti yang akan membangun bangsa ini agar lebih maju kedepan. Perlu adanya penyaringan bagi generasi muda yang memiliki banyak potensi terpendam merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita.
Ternyata selain masalah system pendidikan yang kurang memadai ada lagi masalah besar yang menyebabkan kualitas sumber daya manusia kita rendah yaitu angka kemiskinan  yang ada di Indonesia masih tergolong tinggi masih banyak anak -- anak yang putus sekolah karena tidak ada biaya untuk membayar biasa sekolah. Sungguh  Miris ketika kita melihat anak anak yang ingin bersekolah akan tetapi terhalang dengan kondisi ekonomi keluarganya sedangkan banyak orang diluar sana yang orangtuanya serba berkecukupan namun tidak menyekolahkan anaknya dengan alasan tertentu.
Â
 Renungkan banyak anak -- anak yang ingin ada di posisi anda, namun anda masih membaca tulisan ini dengan kenyamanan anda sambil menikmati secangkir teh hangat sedangkan banyak saingan anda yang sedang menimba ilmu sebanyak mungkin, ingat jangan buang waktumu keluarlah dari zona nyamanmu, banyak tantangan dan ilmu yang harus kau pelajari.
Â
FOTRET Â PENDIDIKAN DI NEGERIKU
Tidak bisa dipungkiri maju atau tidaknya suatu Negara dipengaruhi sumber daya manusia yang menganut pendidikan. Pendidikan merupakan kunci untuk meraih kesuksesan. Sebuah Negara maju pasti memiliki sumber daya manusia yang tinggi. Melalui pendidikanlah diharabkan mengahasilkan generasi muda yang tidak hanya menyandang gelar, tetapi generasi muda yang memiliki Motivasi, kreatif dan inovatif, haus akan ilmu dan mau belajar lagi. Manusia yang demikian itulah yang akan menjadi andalan masa depan bangsa. Hal ini sesuai dengan cita -- cita leluhur banga Indonesia yang telah digariskan  dan dicantumkan dalam alenia kedua dan keempat pembukaan undang -- undang dasar Repuplink Indonesia Tahun 1945 untuk mewujudkan itu pemerintah merumuskan Visi Indonesia Masa Depan yang tercantum dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor V/MPR/2000. Dengan pendidikan diharabkan  dapat membuat generasi muda kita menjadi generasi yang memiliki kualitas yang tinggi untuk menjadi tongkat estafet bangsa Indonesia.
Jika kita bandingkan sungguh begitu ironis saat melihat teman -- teman kita di daerah pedesaan  yang masih merasakan begitu pahitnya pendidikan. Tapi apa ? justru mereka sangat semangat belajar yang sangat rajin bahkan orang tua mereka sampai mati -- matian bekerja hanya untuk menyekolahkan anak -- anaknya, hanya untuk melihat anak -- anaknya mendapat bekal pendidikan  sedangkan di daerah Perkotaan masih banyak anak -- anak yang bermalas -- malasan sekolah di tambah faktor orang tua yang masih ada saja yang beranggapan sekolah itu tidak penting atau bahkan memberikan kebebasan kepada anaknya untuk memilih apakah sekolah atau tidak.