Mohon tunggu...
Isnan Sayid Maulana
Isnan Sayid Maulana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

MAN JADDA WA JADA Menulislah karena dengan menulis kau akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rintihan Suara Alam yang Meminta Tolong!!!

19 Juni 2022   22:18 Diperbarui: 19 Juni 2022   23:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa di lirik lagu tersebut memiliki makna tersirat yang mengatakan  bahwa alam mulai enggan bersahabat dengan kita memberikan makna bahwa kitalah yang mulai tidak bersahabat dengan alam dengan merusak alam sehingga alampun membalasnya dengan musibah. 

Pernahkah kita berfikir sejenak dari mana banjir bisa datang itu semua berasal dari sampah yang berada di lingkungan kita sendiri dengan membuang sampah sembarangan yang mengakibatkan sampah menumpuk dan tertimbun sehingga menyebabkan banjir.

Apakah peran kita sebagai pemuda kota cantik diam saja dan hanya melihat alam kita terus terluka ? renungkanlah, kota ini adalah kotamu, dirimu adalah kota ini. tak pernah kah kau merasa berhutang budi untuk membawa alam ini untuk menjadi lebih baik.


SAATNYA PEMUDA YANG BERGERAK BERKLABORASI MELALUI GERAKAN SAHABAT BUMI UNTUK MENUJU PALANGKA RAYA BEBAS SAMPAH

 

Mau sampai kapan kita para pemuda diam saja melihat ketidakadilan terjadi, lingkungan yang semakin tercemar, kerusakan alam yang terjadi dimana -- mana itu semua adalah faktor kurangnya kepedulian kita sebagai pemuda yang nantinya akan menjadi harapan bangsa harus peduli bukan hanya tentang kenegaraan akan tetapi juga harus peduli dengan lingkungan kita. 

Bahkan sudah terlalu banyak alam membantu kita dan bahkan banyak pengorbanan alam bagi kita manusia akan tetapi banyak manusia yang tidak peduli dengan kondisi alam yang sekarang miris banyak sudah manusia yang membuang sampah sembarangan, menebang hutan secara liar itu semua bukti keegoisan manusia yang hanya perduli dengan keadaan dan kehidupan mereka tanpa berpikir kondisi lingkungan mereka.

Saatnya kita sebagai pemuda jangan hanya diam melihat kondisi lingkungan yang hari ke hari semakin miris, sungguh itu tak pantas kita lakukan jika hanya berdiam tanpa tindakan dan aksi. Sempat terpikir di benak saya untuk membuat gerakan yang saya namai Sahabat bumi yang dimana ini adalah komunitas perduli lingkungan yang dimana nantinya akan berisikan Pemuda -- pemudi yang perduli terhadap lingkungan di kota Palangka Raya. 

Komunitas Sahabat bumi ini memiliki moto Berkarya, lestari, merawat bumi yang nantinya akan bergerak bersama mengakapanye kan kepedulian terhadap lingkungan serta mengajak teman -- teman yang lain untuk bergerak bersama menuju kota palangka raya bebas sampah. 

Mengingat di kota palangka raya ini mengenai TPA nya bermasalah yaitu tidak bisa mengelola sampah dengan baik sehingga TPA nya mengelami penumpukan sampah yang sangat padat dari sampah jenis organik, anorganik, maupun b3 maka dari itu sini kami para pemuda akan bergerak bersama untuk mendirikan komunitas 

Sahabat bumi yang nantinya akan belajar dan mengoptimalkan sampah -- sampah yang masih bisa di kelola seperti sampah plastik yang masih bisa dikreasikan menjadi barang yang memiliki harga jual seperti mainan dari plastik, tas, dan kerajinan lainnnya.

 Bukan hanya itu jika sudah memiliki  pemuda yang banyak bergabung tentunya kami lebih giat lagi aksi dan rencanaya akan membuat Bank Sampah karena setahu saya di palangka raya ini belum mempunyai bank sampah, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun