Mohon tunggu...
isnaini nur rohmah
isnaini nur rohmah Mohon Tunggu... -

On Process

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Menghadapi Masalah yang Meruntuhkan Semangat

30 April 2018   08:52 Diperbarui: 30 April 2018   10:11 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam kehidupan sehari-hari terutama kehidupan tentu saja tidak hanya ada keberhasilan, kesuksesan dan bonus bergelimangan kepada setiap manusia melainkan pasti ada kalanya dimana mendapati masalah. Masalah tentu memiliki berbagai macam jenis sesuai dengan tipenya. Misalnya, ada masalah yang harus diselesaikan saat itu juga tetapi ada juga masalah yang dapat diselesaikan beberapa jam atau beberapa hari kemudian.

Jadi harus berfikir cepat tentang bagaimana masalah tersebut. Apakah harus diselesaikan saat itu juga dan jika tidak terselesaikan maka akan menyebabkan hal yang makin merugikan ataukah masalah tersebut harusnya ditunda hingga keadaan menjadi tenang kembali.

Kadang sesorang dihadapkan terhadap sebuah masalah yang membuat kehilangan motivasi atau semangat. Yang lebih parah adalah saat seseorang menjadi pesimis dan menyerah. Yang ada tinggal keluhan, umppatan, hujatan yang bukan saja tidak menyelesaikan masalah malah memperburuknya. Semakin berfikir kita akan menjadi kusut ke dalam kekeliruan dan masalah yang dirasakan lebih besar. Hal yang dapat dilakukan apabila kita sedang menghadapi masalah, yaitu:

1. Berfikir tenang

Setiap kali ada masalah ataupun keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan seringkali panik dan rasa khawatir timbul sehingga tidak bisa berfikir jernih, solusi dan keputusan akhir juga seringkali tidak tepat. Banyak orang lebih memilih emosi dibandingkan dengan pikiran. Berfikir tenang dengan mempermudah masalah. Ringkaslah masalah dengan membuat kesimpulan setiap perkara dengan satu penyelesaian yang mudah. Di saat mencari solusi dalam menyelesaikan masalah di situlah sebuah proses pendewasaan hidup akan bermula.

2. Positif thinking

Sikap dan cara berfikir menentukan kualitas hidup seseorang. Berfikir positif akan membawa optimisme dalam kehidupan sehingga mudah untuk mencapai sesuatu yang diinginkan dalam hidup dan yakin bahwa setiap masalah pasti ada solusinya.

3. Tetap optimis

Memiliki optimisme adalah langkah pertama untuk membuka peluang menghadapi masalah. Jika harapan sudah terkubur maka tidak akan pernah bisa menghadapi masalah. Pesimisme merusak semuanya, oleh karena itu optimislah maka akan mampu menghadapi masalah harapan itu masih ada dan tidak boleh menyerah.

Seseorang yang bepikiran positif atau berpikir secara optimis tidak menganggap kegagalan itu bersifat permanen. Hal ini bukan berarti bahwa seseorang enggan menerima kenyataan. Sebaliknya ia menerima, memeriksa serta perlu tahu masalahnya. Lalu ia bertindak untuk mengubah atau memperbaiki situasi kemudian fokus terhadap cara-cara penyelesaian masalah bukan terhadap masalah tersebut.

4. Mendekatkan diri kepada Allah

Seringkali sebagai manusia bersandar kepada jabatan, kekayaan, suami, sitri, orang tua, saudara/kerabat dengan jabatan tinggi, dan sebagainya. Namun satu hal yang tidak disadari bahwa kita sering bergantung kepada sesuatu yang tidak kekal. Kaya bisa jadi miskin, kerabat bisa meninggal atau hubungan bisa menjadi renggang jabatan bisa hilang sewaktu-waktu. Begitu semua hal tersebut diambil/hilang kita akan kehilangan tempat bergantung. Namun apabila kita bersandar kepada Allah SWT yang kekal kita tidak akan kehilangan apa-apa karena kita bersandar kepada yang kekal.

5. Menemukan solusi dengan berfikir kreatif

Kreatifitas itu muncul dari orang yang sering menggunakan otak kanannya karena kecenderungan untuk berpikir berbeda dengan orang lain. Sering kali orang bingung seolah tidak ada solusi padahal dia sendiri yang kurang kreatif menemukan solusi. Dia hanya punya satu atau dua solusi saat solusi tersebut tidak berhasil mereka merasa buntu. Sangat pentig untuk senantiasa berfikir terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun