Mohon tunggu...
Isnaniah
Isnaniah Mohon Tunggu... Penulis - pelajar

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perempuan dan Pendidikan dalam Islam

20 Mei 2019   20:30 Diperbarui: 20 Mei 2019   20:52 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Sebelum membahas pendidikan perempuan dalam Islam, hendaknya terlebih dahulu melihat kedudukan perempuan dalam Islam, hal ini penting karena cara pandang terhadap perempuan akan mempengaruhi bagaimana cara memperlakuakan perempuan, dalam ajaran Islam sesungguhnya perempuan memiliki kedudukan yang tinggi, hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, pertama perempuan sebagai hamba Allah, perempuan juga mempunyai tanggung jawab yang sama dengan laki-laki, yaitu mengabdikan diri kepada Allah SWT, sebagaimana dalam surah ad-Dzariyat ayat 56: ( dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.) dari ayat tersebut sangat jelas bahwa hakikat hidup manusia termasuk perempuan adalah untuk beribadah kepada Allah, tidak ada perbedaan sama sekali antara laki-laki dan perempuan sebagai hamba Allah kecuali ibadah masing-masing.

Kedudukan perempuan yang kedua adalah sebagai seorang isteri, perempuan mempunyai pengaruh yang penting terhadap ketenangan jiwa seorang suami, dalam surah ar-Rum ayat 21 disebutkan ( dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.) pasangan suami isteri layaknya adalah dua orang sahabat yang saling menenangkan dalam kondisi apapun, untuk mampu menenagkan suami maka isteri haruslah memahami keterampilan-keterampilan psikologi, dan ini hanya akan dimiliki pasangan khusunya isteri adalah orang yang cerdas.

Kedudukan ketiga adalah sebagai orang tua, sesuai dengan kodratnya tugas melahirkan anak terletak pada perempuan, namun dalam proses mendidik dan membesarkan anak adalah tugas laki-laki dan perempuan, hal ini dapat dilihat dalam al-Qur'an yang melambangkan tugas mendidik anak yang dilakukan oleh Luqman Hakim, dan didalam hadis-hadis dijelaskan bagaimana tugas mendidik dilakukan oleh permpuan, dengan demikian dapat dikatakan perempuan memiliki tugas dan peran yang luar biasa terkait kedudukannya sebagai ibu.proses hamil dan melahirkan merupakan sebuah proses yang berat, karena itu sebagai penghargaan terhadap beratnya tanggung jawab perempuan al-Qur'an dengan tegas mendahulukan ibu dari ayah, dalam surah Luqman ayat 14 disebutkan (dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah 

yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu). 

Kedudukan perempuan yang keempat adalah sebagai anggota masyarakat, secara umum perempuan adalah bagian dari masyarakat sehingga memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan serta kondisi sosialnya terutama dalam menjalankan tanggung jawab amar ma'ruf nahi mungkar. Dari keempat kedudukan perempuan di dalam Islam dapat disimpulkan bahwa perempuan adalah makhluk mulia yang penting dalam kehidupan baik sebagai diri pribadi, isteri, ibu dan anggota masyarakat, tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam hal kemuliaan dan kedudukan.

Melihat tingginya kedudukan yang diberikan Islam kepada perempuan, maka Islam menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan, Islam tidak melarang perempuan dalam menuntut ilmu asalkan tidak meninggalkan kedudukan mulianya yang telah diberikan Allah kepdanya, penekanan Islam terhadap pendidika perempuan dapat dilihat, pertama pada masa periode Nabi SAW ini perempuan mendapatkan kedudukan yang terhormat dan setara dengan laki-laki, karena sebelumnya kaum perempuan mendapatkan kedudukan yang sangat rendah dan hina. Hina, hingga kelahiran seorang anak perempuan dianggap suatu aib dan harus membunuh anak itu semasa bayi. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah menganjurkan agar isterinya diajarkan menulis, untuk itu beliau berkata kepada Asy-Syifa (seorang penulis di masa Jahiliyah) tidak maukah anda mengajarkan mantera kepada Hafsah sebagaimana engkau telah mengajarkannya menulis.

Kemudian yang kedua adalah pada periode sahabat, pada masa ini telah banyak bermunculan ahli ilmu agama dan pengetahuan, seperti Hafsah isteri Rasul yang pandai menulis, Aisyah binti Sa'ad yang juga pandai menulis, serta isterti Rasul Siti Aisyah yang pandai membaca al-Qur'an dan beliau adalah seorang ahli fiqh yang telah diakui oleh ahli fiqh lainnya, dan beberapa perempuan yang ahli dalam bidang kritik sya'ir dan lain sebagainya, pada masa kemelut politk pertentangan antara khalifah Ali dan Mu'awiyyah, ada beberapa perempuan uang ikut dalam kancah politik dalam membantu Ali untuk melawan Mu'awiyyah.

Ketiga, pada masa dinasiti Abasiyah, pada saat ini Islam telah tersebar luas, demikian juga kebudayaan serta kemajuan pada masa Bani Abbas di bagian Timur dan Barat, telah

memunculkan para perempuan yang ikut dalam kegiatan intelektual dan kesenian, pengetahuan agama, sastra dan kesenian, bahkan para budak perempuan mempunyai kesempatan yang besar untuk mempersiapkan diri dalam bidang sastra dan kesenian sehingga harga budak perempuan tersebut menjadi lebih tinggi sesuai dengan kecakapan yang dimilikinya.

Dilihat dari sejarah pendidikan yang telah dipaparkan diatas dapat dipahami bahwa pendidikan untuk perempuan sangatlah penting, mengingat kedudukan yang diberikan kepda perempuan juga penting maka untuk itu Perempuan seharusnya aktif mencari ilmu apa saja, agar berwawasan luas karena kewajiban sebagai seorang isteri dan ibu dikehidupan yang akan datang mengharuskan seorang perempuan bisa mengurus keluarga mulai dari menyiapkan makanan dan mengajarkan anaknya ilmu agama serta ilmu duniawi, oleh karena itu pendidikan penting bagi perempuan agar tercipta generasi yang cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun