Mohon tunggu...
Titi Isnani
Titi Isnani Mohon Tunggu... -

Penulis, Pelukis, dan Pengusaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sungai Keruh

11 April 2016   17:32 Diperbarui: 11 April 2016   18:42 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“SUNGAI KERUH”

 

Mengalir deras lebar  dan keruh

Terjun kedalam atau melihat saja dari jauh

Walau dipinggir piala menanti dengan senyum yang penuh

 

Dipinggir berpetak-petak  volumenya  berbeda-beda

Sedikit air bercampur pasir kerikilpun juga ada 

Petak kosong tanpa makna  yang jelas 

 

Petak sama dengan batas yang tegas

Berisi air jernih menanti dosa terbebas

Seseorang berdiri diantaranya dengan tujuan tidak jelas

 

Ambil sucinya sikap atau   noda mendekap

Sebelum semuanya menjadi kalap 

Lebih baik kain putih diambil untuk mengelap

 

Awan putih berarak bisa berubah merah merekah

Tertawa tidak selalu membawa berkah

Salah mengerti bisa membuat semuanya menjadi bubrah

 

 

Lembah Hijau Selasa 31-Desember-2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun