Mohon tunggu...
Isnan Hidayat
Isnan Hidayat Mohon Tunggu... -

Rakyat jelata yang terjebak dalam diri seorang mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendekap Naungan

14 Januari 2012   23:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:53 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara desah dan derap

Kebimbangan mengambil sikap

Salahkah meratap

Atau terlalu berharap?

Di antara ikatan jiwa antara kita

Antara engkau, aku, dan masa depan yang menunggu

Aku tahu, kita semua tahu

Tiada dosa yang memisahkan kita

Hanya ada cinta

Meski kadang semua itu membelenggu rasa

Memaksakan makna

Merantaikan asa pada kata-kata

“Sudahlah, aku diam saja.”

Bersamamu tiada logika

Tidak dengan kata-kata, negosiasi,

atau sekedar wajah iba mengundang empati

Sesungguhnya engkau tahu

Aku berjuang dengan segala ketidaksempurnaanku

Sungguh, dengan apa yang kau perjuangkan selama ini

Hampir tiada mampu lagi aku menanti

Semua sayang ini kembali

Hanya mencaci diri sendiri

Ibu, ijinkan aku bertahan

Diantara naungan: cinta, doa, dan harapan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun