Content marketing merupakan cara pemasaran menggunakan distribusi konten, dengan harapan mampu memikat audience untuk beranjak melakukan konversi. Konten yang digunakan untuk membangun content marketing yakni konten yang penting (menjadikan solusi bagi penggunanya), relevan dengan minat audience, serta konsisten dari waktu ke waktu. Konten tidak hanya berisi mengenai video dan desain saja, namun copywriting juga termasuk ke dalam konten.
4) Email Marketing
Dalam direct marketing, terdapat email marketing yang dapat digunakan untuk pemasaran secara personal. Email marketing sering digunakan untuk meminimalisir biaya, memperluas jangkauan, menyampaikan pesan secara efektif, hingga menjangkau audience dari berbagai perangkat yang berbeda. Penggunaan email marketing dapat diawali dengan mengumpulkan email pelanggan terlebih dahulu, untuk kemudian dilakukan pengiriman info menarik terhadapnya (remarketing). Email marketing dapat membuat informasi tersampaikan dengan cepat, karena dengan teknologi blasting sekali pengiriman dapat diterima oleh 50 pelanggan sekaligus.Â
5) Video Marketing
` Seringkali seorang pemasar mengatakan bahwa 100 foto dapat diwakili oleh 1 video. Bukan tanpa alasan, melainkan video pemasaran dapat meningkatkan pemahaman konsumen yang lebih dalam akan produk atau layanan kita. Dimana dengan gambar kita hanya dapat menampilkan judul serta deskripsi singkat, namun dengan video kita bahkan dapat menampilkan proses pembuatan dan cara merawat dengan baik hasil produk atau layanan yang ditawarkan. Format yang dapat digunakan dalam video marketing dapat terdiri atas video demo produk/layanan, video event, tutorial penggunaan, update product, dan lainnya.Â
6) Social Media Marketing
Salah satu upaya promosi melalui media sosial adalah dengan menggunakan social media marketing. Social media marketing menggunakan channel berupa Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, hingga Youtube. Menurut data yang diambil dari we are social (2022) perilaku masyarakat pengguna internet rela menghabiskan waktunya lebih dari 7 jam untuk mengakses media internet. Dimana sekitar 7 jam 59 menit digunakan untuk berselancar di browser, 3 jam 26 menit untuk bermedia sosial, 3 jam 4 menit untuk menonton e-television, 1 jam 30 untuk streaming music, serta 1 jam 23 menit untuk bermain game.Â
Penggunaan media sosial yang menjadi tren terbesar kedua setelah browser menjadikan media sosial perlu mendapat perhatian khusus. Tren penggunaan media sosial dapat disesuaikan dengan karakteristik penggunanya. Dimana ketika kita hendak menggunakan Facebook berarti audience yang disasar adalah para baby boomers. Sedangkan penggunaan Instagram kerap kali digunakan oleh kalangan gen Z.Â
Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil riset dari Global Web Index yang menampilkan sebanyak 56% generasi baby boomers memilih mengakses Facebook. Sedangkan sisanya baru menggunakan sosial media lain seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Instagram, Twitter, TikTok, Telegram, dan Snapchat.
7) Pay per Click (PPC)
Pay per Click (PPC) merupakan strategi pemasaran, dimana pemasar harus melakukan pembayaran setiap kali iklan di klik oleh audience. Kelebihan dalam menggunakan PPC antara lain pemasar dapat mengatur target siapa audience yang akan melihat, mendapatkan hasil yang lebih cepat, mampu menyesuaikan dengan anggaran, tidak terpengaruh algoritma, dan audience akan sulit membedakan antara penggunaan PPC dengan pemasaran organik. Tidak hanya pada mesin pencarian saja, namun PPC biasanya berupa bentuk pemasaran yang dapat diklik oleh audience. Seperti pemasaran via Google Ads, TikTok Ads, dan Facebook Ads.