Mohon tunggu...
Isnaini Yulianingtyas
Isnaini Yulianingtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UM Menciptakan Masker Kain Anti Droplet Pencegah Penularan Covid-19

15 Agustus 2021   09:54 Diperbarui: 15 Agustus 2021   09:58 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pandemi covid-19 bukan berarti berhenti berkarya. Akademisi terus membuat inovasi inovasi terbaru untuk membantu masyarakat. Misalnya, lima mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) membuat inovasi masker kain yang dilapisi dengan zinc oxide nanopartikel, yang dinamai SHIELD Mask (Superhydrofobic Cotton Mask). 

Masker kain ini diciptkan karena masih banyak masker yang kurang sesuai dengan standar kesehatan, dan juga di masa seperti pandemic ini masker merupakan hal yang wajib untuk melindungi diri dari paparan virus Covid-19

Kelima mahasiswa tersebut yaitu Isnaini Yulianingtyas, Intan Salsabila Mauludina, dan Dewi Sri Permata Sari dari Jurusan Fisika 2019, Ike Listia Ningsih dari Jurusan Ekonomi 2019, serta Dwi Suryo Sumbodo dari Jurusan Desain Komunikasi Visual 2018. Masker kain yang dibuat oleh kelima mahasiswa tersebut memiliki keunikan yaitu:

1. Memberi perlindungan lebih dari pada masker kain yang ada di pasaran.

SHIELD Mask memberikan proteksi tambahan dengan adanya 3 lapisan kain masker dan dengan penambahan Zinc Oxide nanopartikel di lapisan paling luar. Dengan penambahan lapisan ini dapat mencegah penularan virus seperti yang saat ini terjadi yaitu Covid-19 akibat droplet ketika orang tersebut berbicara, bersin, maupun batuk. 

SHIELD Mask lebih efektif, ramah lingkungan, dan ekonomis dibandingkan masker serupa sehingga produk ini mampu berperan penting dalam mengoptimalkan pencegahan penularan Covid-19.

Dokpri
Dokpri

2. Proses yang tidak membutuhkan waktu lama

Tahap produksi yang meliputi pra produksi dan produksi membutuhkan waktu sekitar 5 hari. Proses Pra produksi meliputi printing kain yang memakan waktu satu hari, dilanjutkan dengan proses produksi  berupa pensterilan kain untuk menghilangkan bakteri dan debu yang ada di kain, lalu proses coating dengan zinc asetat untuk lapisan terluar masker, serta proses pengeringan kain menggunakan microwave yang membutuhkan waktu satu hari.  

Setelah kain kering maka kain akan diberikan kepada mahasiswa jurusan tata busana sebagai mitra penjahit untuk memproduksi masker siap pakai yang memakan waktu sekitar dua hari. Jadi total waktu yang dibutuhkan untuk membuat masker ini yaitu 3 hari.

3. Desain yang unik dan menarik

Dengan masker yang banyak diproduksi massa di luar sana, banyak produsen tidak bisa hanya mengandalkan kualitas produk saja, tetapi juga bagaimana cara menarik konsumen dengan identitas dan ciri khas dari produk buatannya. Nah, salah satu cara untuk menarik konsumen adalah dengan desain yang menarik. Desain dari masker SHIELD Mask ini dibuat sendiri dengan ide dari mahasiswa desain komunikasi visual dengan mempertimbangkan tren masa kini dan mempertimbangkan umur penggunanya. SHIELD Mask tersedia dengan variasi anak – anak, remaja, dan dewasa.

Dokpri
Dokpri

4. Bahan dasar yang aman

Keunggulan dari zinc oxide sendiri ada banyak, yaitu merupakan bahan aman GRAS (Generally Recognize as Safe), memiliki sifat stabilitas baik, sifat hidrofilisitas (anti air), tidak beracun, biayanya rendah dan memiliki sifat antimikroba.

Kami juga menggunakan kain katun terbaik, agar tidak meimbulkan gatal dan ruam bagi penggunanya. Semoga masyarakat Indonesia meningkatkan kesadaran untuk menggunakan masker, dan saling menjaga jarak guna mencegah penularan virus Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun