SRAGEN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 168 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melaksanakan serangkaian kegiatan di Desa Bagor, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Kelompok 168 beranggotakan Muhammad Faisal Nursajid (FH) sebagai koordinator, Sri Isnainiyah Retno Yulianti (FEB), Zulfa Fikri Azizah (FMIPA), Defia Novi Rahmadhany (FIB), Sahmura Maula Al Maghribi (FMIPA), Afina Akmalia (FH), Aviana Nur Rachmadiany (FP), Renna Rizqi Salsabila (FEB), dan Ananda Bagus Rafly Maulana (FT) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Winarno, S.Si., M.Eng.
Mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Lingkungan di Desa Bagor”, salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah Belajar Bareng Mahasiswa (BBM) yang merupakan bimbingan belajar yang ditujukan kepada anak-anak usia 5-12 tahun di Desa Bagor. BBM dilaksanakan rutin setiap hari Selasa dan Kamis di bulan Juli-Agustus.
Koordinator Kelompok 168, Muhammad Faisal Nursajid mengatakan bahwa pendidikan anak usia TK dan SD di Desa Bagor masih di bawah rata-rata. Hal ini ditunjukkan dengan adanya salah satu SD yang ditutup akibat kekurangan siswa, tingkat pemahaman materi yang relatif rendah, dan minat baca anak yang terbilang masih sangat kurang. “Bahkan anak kelas 3 SD saja masih ada yang belum bisa membaca dan menulis.” tutur Faisal.
Kegiatan BBM ini bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan pendidikan anak di Desa Bagor serta mengoptimalkan kemampuan anak baik di bidang akademik maupun non akademik. “Adanya Belajar Bareng Mahasiswa ini diharapkan dapat membantu anak dalam memahami materi di sekolah, bisa belajar dengan lebih santai, dan bisa memberikan edukasi non akademik sehingga mengoptimalkan kemampuan anak, sayang kalau tidak diasah sejak dini.” ujar Faisal.
Lokasi berlangsungnya kegiatan ini adalah di Kantor Balai Desa Bagor. Metode dan media pembelajaran pun sangat beragam, mulai dari pengadaan ice breaking dan game, penggunaan alat peraga, buku yang komunikatif dan bergambar, bernyanyi bersama, dan lain sebagainya. “Bimbingan ini sangat bagus dan sesuai dengan kebutuhan orang tua, anak-anak bisa belajar dan bermain disini, daripada waktu luang anak hanya untuk tidur dan bermain saja.” jelas Endang, salah satu wali murid BBM.
Adanya BBM ini diharapkan bisa meningkatkan pemahaman anak terhadap materi-materi akademik, meningkatkan daya ingat dan minat baca anak, serta bisa ditularkan kepada anak-anak di desa sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H