Mohon tunggu...
ISNAINI PUTRI AZZAHRA
ISNAINI PUTRI AZZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Anak dan Remaja

7 November 2024   19:32 Diperbarui: 7 November 2024   19:45 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan adalah perubahan dari dalam diri seseorang yang berasal dari proses tumbuhnya fungsi-fungsi fisik dan merupakan suatu hal yang normal bagi seorang individu yang sehat. Pertumbuhan pada umumnya dapat dilihat dari bertambahnya tinggi dan berat badan seseorang.

Dalam konteks biologi dan psikologi, pertumbuhan dan perkembangan adalah dua konsep yang selalu digunakan, namun makna keduanya berbeda. Pertumbuhan merujuk pada proses tumbuhnya fisik seseorang, contohnya bertambahnya berat dan tinggi badan, sedangkan perkembangan merujuk pada aspek luas seperti sifat, emosional, dan kognitif seseorang, contohnya seseorang yang mampu berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, dan berinteraksi dengan makhluk sosial lainnya.

Secara singkat, pertumbuhan adalah aspek fisik yang dapat diukur, sedangkan perkembangan melibatkan perubahan yang lebih kompleks dan holistik dalam perilaku dan fungsi individu. Keduanya saling terkait dan penting dalam memahami proses kehidupan manusia secara keseluruhan.

Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan prenatal dan anak-anak terbagi menjadi 3, yaitu :

  • Fase germinal : Fase dimana janin belum terbentuk sama sekali, masih berupa zigot yang menempel pada dinding rahim.
  • Fase Embrional : Berlangsung dari minggu kedua hingga kedelapan, selama fase ini organ-organ utama mulai terbentuk dan sistem penyokong bagi sel berkembang.
  • Fase Fetal : Dari minggu kesembilan hingga kelahiran, di mana janin mengalami pertumbuhan yang pesat dan organ-organ yang telah terbentuk mulai berfungsi dengan baik. Pada fase ini, janin juga mulai melakukan gerakan yang dapat dirasakan oleh ibu.

Fase remaja adalah fase yang berkembang antara masa anak-anak dan akan menuju ke fase dewasa, biasanya fase remaja berlangsung pada usia 12 hingga 18 tahun. Pada fase remaja, seorang individu memiliki emosi yang campur aduk, perubahan sosial dan fisik yang signifikan karena mengalami perubahan hormon.

Pada usia remaja, biasanya seseorang akan mencari jati dirinya, dan mencoba untuk berperan dalam suatu kelompok sosial, jika lepas kendali hal ini dapat memicu konflik dengan orang tua atau dengan lingkungan sosial lainnya. Pengawasan keluarga dalam fase remaja sangatlah penting bagi kelangsungan masa depan seorang remaja karena mereka sedang mengekspolari minat dan bakatnya bagi masa depan kelak, dukungan dimaksudkan agar mereka dapat melewati fase remaja dengan baik dan tidak diluar kendali. Adapun fase-fase remaja terbagi menjadi 3, yaitu :

  • Remaja Awal : Seorang remaja pada tahap ini masih terheran-heran akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan itu.
  • Remaja madya : Mulai tertarik dengan hubungan romantis pada lawan jenis, lebih banyak perdebatan dengan orangtua yang disebabkan anak ingin belajar mandiri dan bahkan mulai menunjukkan kenakalan remaja.
  • Remaja Akhir : sikap positif dan kematangan diri remaja semakin terbentuk. Hal ini juga harus didorong secara positif dari orangtua dan lingkungan sekitar.

Pada perspektif Piaget, menunjukkan bahwa perkembangan kognitif pada anak berlangsung pada 4 tahap utama, yaitu sensorimotor (usia 0-2 tahun), pra-operasional (usia 2-7 tahun), tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun), dan terakhir tahap operasional formal (usia 11 tahun keatas).

Pada perspektif Vygotsky, sangat menekankan pentingnya interaksi sosial dan perkembangan kognitif. Vygotsky mengembangkan konsep ZPD (Zone of Proximal Development) yang menunjukkan bahwa seorang anak dapat melakukan tugas yang lebih baik sembari di bantu dengan orang dewasa atau teman seumuran nya yang sudah mampu.

Perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Kematangan diri (maturity self) merupakan hasil dari keselarasan antara fungsi-fungsi fisik dan psikis sebagai hasil dari pertumbuhan dan perkembangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun