Mohon tunggu...
isnaini khusna
isnaini khusna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muria Kudus

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bisa Diukur Melalui Kisi-kisi Soal dan Butir Soal

30 Juni 2024   09:11 Diperbarui: 30 Juni 2024   09:19 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Upaya untuk mengukur seberapa jauh tujuan-tujuan pembelajaran yang telah tercapai, dapat dilakukan dengan evaluasi, dalam hal ini evaluasi hasil belajar.Alat ukur untuk mengevaluasi hasil belajar tersebut digunakan tes.Tes adalah cara(yang dapat dipergunakan)atau prosedur yang (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan.

Sebagai pendidik, keterampilan yang harus dikuasai adalah sistem penilaian hasil belajar peserta didik. Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat penilaian, yaitu; penyusunan soal, analisis butir soal untuk memperoleh kualitas soal yang memadai, dan pengolahan dan interpretasi data hasil penilaian. 

Menurut Arikunto, tes yang baik harus mempunyai syarat-syarat antara lain:1) harus efisien (parsimony), 2) harus baku (standardize), 3) mempunyai norma, 4) objektif, 5) valid (sahih), dan 6) reliabel (andal).1 Oleh sebab itu untuk memperoleh tes yang baik, tes tersebut harus di ujicobakan terlebih dahulu dan hasilnya dianalisis sehingga memenuhi syarat-syarat tersebut di atas.

Salah satu bentuk tes hasil belajar adalah tes pilihan ganda.Tes pilihan ganda adalah bentuk tes obyektif yang mempunyai ciri utama kunci jawaban jelas dan pasti sehingga hasilnya dapat diskor secara obyektif. Artinya setelah siswa mengerjakan soal dalam bentuk tes pilihan ganda maka siswa tersebut akan memperoleh skor yang sama jika hasil pekerjaanya diperiksa oleh lebih dari satu pemeriksa. 

Hal ini disebabkan setiap jawaban diberi skor yang sudah pasti dan tidak mengenal jawaban di antara benar dan salah atau jawaban benar sebagian saja.Soal pilihan ganda terdiri dari pernyataan dan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa atau melengkapi dengan memilih salah satu dari beberapa alternatif yang tersedia. Satu di antaranya adalah yang paling benar, lainnya disebut pengecoh (distractor).

Noeng Muhajir mengatakan bahwa pengertian tes pilihan ganda merupakan tes objektif dimana masing-masing item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar.2 

Sedangkan keunggulan tes pilihan ganda menurut Azwar, yaitu; 1) kompherhensif, karena dalam waktu tes yang singkat dapat memuat lebih banyak item, 2) pemeriksaan jawaban dan pemberian skornya mudah dan cepat, 3) penggunaan lembar jawaban menjadikan tes efisien dan hemat bahan, 4) kualitas item dapat dianalisi secara empiric, 5) objektifitasnya tinggi, dan 6) umumnya memiliki reabilitas yang memuaskan.3 Disamping keunggulan tes pilihan ganda mempunyai kelemahan yaitu; 1) pembuatannya sulit dan memakan banyak waktu dan tenaga, 2) tidak mudah ditulis untuk mengungkapkan tingkat kompetensi tinggi, 3) ada kemungkinan jawaban benar semata-mata karena tebakan.

Dalam tulisan ini, penulis mencoba menguraikan bagaimana cara menyusun dan menganalisis tes. Analisis tes dapat dilakukan dengan jalanmenentukan/menghitung: 1) Validitas butir tes (r-butir), 2) Indeks kesukaran, 3) Daya pembeda, 4) Pengecoh, dan 5) Reliabilitas tes. Tujuan melakukan analisis tes adalah untuk mendapatkan tes yang baik sesuai persyaratan kelayakan instrument penilaian.

B.        LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN SOAL

1.Merujuk pada Silabus/SAP

Biasanya suatu sekolah/lembaga pendidikan telah mempunyai Silabus dan SAPuntuk setiap mata pelajaran.Silabus berisikan pokok-pokok bahasan yang akan diajarkan dalam satu semester. Silabus diperlukan pada waktu membuat kisi-kisi soal agar soal yang dibuat mewakili semua pokok bahasan yang ada sehingga akhirnya dapat dilihat apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak.

2.Menyusun Kisi-Kisi Soal

Menyusun kisi-kisi merupakan langkah awal yang harus dilakukan setiap kali menyusun tes dan menulis soal. Dengan adanya kisi-kisi, penyusunan soal dapat menghasilkan tes yang relatif sama. Kisi-kisi tes adalah suatu format atau matriks yang memuat kreteria butir soal yang diperlukan dalam menyusun tes. 

Oleh karena itu, kisi-kisi yang baik harus memenuhi beberapa kareteria, yaitu; 1) dapat menggambarkan keterwakilan isi kurikulum, 2) komponen yang membentuk kisi-kisi harus jelas, rinci, dan mudah dipahami, dan 3) Setiap indikator dapat dituliskan butir soalnya.

3.Menyusun Soal

Soal dapat disusun dalam bentuk tes objektif maupun tes esai.Sebagai bahasan dalam tulisan ini penulis memilih bentuk tes objektif dengan bentuk soal tes pilihan ganda.Jumlah soal yang disusun harus melebihi jumlah yang dibutuhkan dan disusun sesuai kisi-kisi. Sukar atau mudahnya suatu soal bukan semata-mata ditentukan oleh materi soal, akan tetapi  ditentukan  juga  oleh  teknik  penyusunannya.  Beberapa  butirbutir soal tes pilihan ganda adalah sebagai berikut:

a.Butir soal harus sesuai dengan indikator,

b.Pokok soal dan pilihan jawaban harus dirumuskan secara jelas, singkat, padat,dan tegas, sehingga perumusan tersebut hanya mencakup pernyataan yang diperlukan saja,

c.Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar,

d.Pokok soal dan pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda,

e.Pilihan jawaban yang merupakan kunci jawaban harus menunjukan kebenaran mutlak dan terbaik.

f.Pilihan jawaban harus homogen dan logis secara materi dan bahasa,

g.Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama,

h.Pilihan jawaban sebaiknya jangan memakai bunyi "semua pilihan jawaban di atas salah "atau "semua pilihan jawaban di atas benar", dan

i.Pilihan jawaban berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan kecil ke besar atau sebaliknya.

4.Melaksanakan Uji Coba Tes

Agar memperoleh soal/tes yang baik maka soal/test tersebut harus diuji coba terlebih dahulu dan hasilnya dianalisis sehingga memenuhi syarat-syarat tes yang baik. Peserta uji coba misalnya adalah siswa, maka siswatersebut harus mempunyai status sama dengan peserta tes yang sebenarnya.

5.Membuat Skor

Setelah soal diuji coba maka selanjutnya dibuat skor masing-masing siswa (peserta yang diuji coba). Bila siswa menjawab benar diberi skor 1, dan bila siswa menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0.Semua skor yang diperoleh untuk setiap siswa dibuat dalam bentuk tabel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun