Desa Banyuanyar, Boyolali (08/08/2022) -- Perkembangan teknogi yang pesat dewasa ini memberikan kemudahan dalam beraktivitas sehari-hari termasuk akses informasi yang sangat mudah. Dengan teknologi saat ini juga dapat membantu percepatan kemajuan perekonomian masyarakat khususnya dalam UMKM.Â
Salah satunya yaitu kelompok UMKM TOGA Desa Banyuanyar, Boyolali dimana kelompok UMKM Omah TOGA Banyuanyar yang memiliki kebun TOGA cukup baik namun terdapat permasalah yaitu informasi terkait jenis-jenis tanaman obat yang ada kurang detail dan masih tersaji secara konvensional dengan buku.Â
Padahal kebun ini dipersiapkan untuk menjadi destinasi wisata edukasi di Desa Banyuanyar. Jika terdapat pengunjung yang hendak berkunjung ke kebun TOGA Desa Banyuanyar sedangkan informasi tanaman masih tersaji secara konvensional di dalam buku dan hanya menjelaskan manfaatnya saja maka pembelajaran yang didapatkan pengunjung kurang maksimal.Â
Oleh karena itu, kebun wisata edukasi ini perlu diberikan sentuhan teknologi modern berupa QR Code dan Website yang menyajikan kemudahan akses informasi tanaman sehingga mempercepat transfer ilmu yang diberikan kepada pengunjung kebun TOGA Desa Banyuanyar apalagi didukung dengan fasilitas wifi yang disediakan oleh pemerintah Desa Banyuanyar di beberapa titik di area desa termasuk menjangkau kebun TOGA Desa Banyuanyar.
Pembuatan teknologi QR Code dengan Website dilaksanakan selama 3 pekan dimulai pada pekan ke-3 pelaksanaan KKN dan dipresentasikan pada Hari Senin, 8 Agustus 2022 kepada pengurus UMKM TOGA Desa Banyuanyar, Boyolali di halaman posko UMKM TOGA di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.Â
Website yang telah dibuat kemudian diekstrak QR Code dari website lalu QR Code dicetak pada papan nama tumbuhan. Pengurus TOGA Banyuanyar bersama KKN UNDIP bekerja sama dalam pemasangan papan nama tumbuhan di kebun TOGA Banyuanyar yang dilaksanakan pada Hari Senin, 8 Agustus 2022 jam dimulai pada jam 09.00 WIB bersama dengan kegiatan presentasi teknologi QR Code dengan website.
Koordinator program kerja, Ibnu, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil ide dan saran dari Kepala Desa Banyuanyar, Komarudin, di mana Kepala Desa menginginkan Desa Banyuanyar dilakukan suatu akselerasi pembangunan desa sehingga digitalisasi perlu direalisasikan termasuk dengan digitalisasi informasi tanaman obat keluarga. Website yang telah dibuat nantinya akan dikelola oleh pengurus TOGA Desa Banyuanyar itu sendiri.
Mahasiswa KKN Undip sedang memasang papan nama tanaman yang berisi kode qr (Dokpri)
Seluruh pengurus TOGA menyambut dengan positif program ini. Ketua UMKM TOGA, Lina, berharap bahwa program ini akan membuat UMKM yang ada di Desa Banyuanyar khususnya UMKM TOGA akan semakin maju dan dikenal oleh khalayak luas sehingga hal tersebut akan membuat perekonomian masyarakat Desa Banyuanyar semakin makmur. Lina menambahkan bahwa program digitalisasi seperti ini diharapkan selalu ada tiap tahunnya demi kemajuan UMKM di Desa Banyuanyar.
Penulis: Muhammad Isnaini Ibnu Sabil, Mahasiswa Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022