Mohon tunggu...
isnaini hidayatunmuharromah
isnaini hidayatunmuharromah Mohon Tunggu... Lainnya - Kumpulan Tulisan Pribadi

Amar Ma'ruf Nahi Munkar Man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memberdayakan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

24 November 2020   06:59 Diperbarui: 24 November 2020   07:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan merupakan sebuah proses yang berlangsung seumur hidup yang terdapat pada diri manusia dimulai sejak lahir sampai pada liang kubur esok. Tentunya, berbicara mengenai pendidikan merupakan perihal penting yang dijalankan oleh semua orang. 

Berbagai model pendidikan yang telah diterapkan dalam lembaga pendidikan dari dahulu sampai saat ini memiliki keberagaman dan tentunya kemajuan kurikulumnya. Akan tetapi, terdapat perbedaan yang signifikan pada model pendidikan sebelumnya dengan saat ini akibat pandemic covid-19.

Pandemi covid-19 mengakibatkan dampak dalam berbagai sektor, salah satunya yaitu bidang pendidikan. Dalam dunia pendidikan terjadi transfirmasi media pembelajaran, dimana  dahulu lebih banyak menggunakan sistem berupa tatap muka secara langsung didalam kelas. 

Akan tetapi, dengan adanya pandemi saat ini yang penularannya secara cepat melalui kontak langsung dengan penderita, maka dilarang mengadakan perkumpulan. 

Hal ini tentunya lembaga pendidikan juga harus mengantisispasi pencegahan penularan covid-19 dengan cara melakukan pembelajaran secara online. Terdapat beberapa media pembelajaran online yang bisa menjadi pilihan, yaitu:

Media pembelajaran online berupa Whatsapp Group. Media ini merupakan salah satu pilihan wajib diterapkan karena whatsapp group ini menjadi poin paling penting dalam pembelajaran online untuk memberi dan menerima informasi secara luas kepada murid maupun wali murid.

Media pembelajaran online berupa Google Suite for education. Media ini merupakan suatu  produk dari google untuk sekolah dan lembaga pendidikan untuk memudahkan sitem belajar mengajar yang lebih baik. Dimana bisa diakses oleh guru, staff dan siswa.

Media pembelajaran online berupa Zenius. Media ini sudah tidak asing lagi oleh masyarakat. Dimana media ini memberikan bimbingan belajar online secara live yang bersifat iteraktif.

Media pembelajaran online berupa Zoom. Aplikasi zoom ini yang sering digunakan oleh kebanyakan orang. Media ini sangat popular yang bisa digunakan untuk segala macam pertemuan dan pembelajaran apapun di lingkup online.

Dengan begitu, pembelajaran dalam dunia pendidikan akan tetap berjalan. Disisi lain, Kememterian Pendidikan dan Kebudayaan juga memberikan sikap saat kondisi wabah covid-19 di Indonesia dengan membuat sejumlah kebijakan. 

Salah satunya yaitu mengalokasi ulang anggaran Kemendikbud dalam rangka menangani pencegahan penyebaran covid-19 yang berupa menginformasikan, mengkomunikasikan, dan mengedukasi mengenai covid-19.

Terdapat ketentuan umum yang telah diberlakukan oleh Kemmendikbud, yaitu dalam satuan penddidikan yang berada di daerah berzona kuning, orange, dan merah tidak diperbolehkan melakukan proses pembelajaran secara tatap muka di satuan pendidikan. 

Sesuai dengan surat edaran oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dan Kebudayaan di  Masa Pandemi dan penyebaran Cobid-19, lembaga pendidikan harus tetap melanjutkan Belajar Dari Rumah (BDR). 

Hal ini secara tidak langsung harus dipatuhi dan diterapkan oleh seluruh lembaga pendidikan di Indonesia. Termasuk lembaga pendidikan di daerah Lamongan juga menerapkan ketentuan yang telah berlaku pada saat masa pandemi covid-19 ini.

Telah diketahui dalam berita radarbojonegoro menyebutkan bahwasanya terdapat penambahan jumlah kecamatan berzona merah di daerah Lamongan. Hal ini telah mengakibatkan beberapa aktivitas sosial, pendidikan maupun keagamaan yang terhenti. 

Begitupun dalam bidang pendidikan daerah Lamongan yang harus menerapkan Belajar Dari Rumah. Aktivitas belajar dari rumah ini juga diterapkan oleh SDN Tambakrigadung I Lamongan kepada para muridnya.

Belajar mandiri di rumah dengan menggunakan media daring (online) harapannya adalah orang tua sebagai pendamping belajar pada anak. Hal ini bisa dikatakan sebagai peluang dalam memanfaatkan teknologi di era industri 4.0 dan memiliki peran orangtua sebagai pembimbing langsung dalam dunia pendidikan saat ini. 

Tetapi, terdapat tantangan berat yang dialami oleh orangtua, murid maupun guru. Tak sedikit orangtua yang mengeluhkan media pembelajaran dengan jarak jauh melalui daring kali ini.  

Apalagi bagi orangtua yang Work From Home (WFH) dan orangtua yang gagap teknologi. Mengingat para wali murid SDN Tambakrigadung I Lamongan merupakan pekerja kantoran dan petani di ladang desa. 

Maka dari itu, Mahasiswa KKN Regular Dari Rumah Angkatan 75 Tahun 2020 yang mengabdi di Desa Tambakrigadung Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan merealisasikan program kerja berupa “Pendampingan Belajar Anak Secara Gratis”. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peran orangtua sebagai mentor dalam pendidikan formal yang belum bisa mendampingi anaknya dalam segala aktivitas Belajar Dari Rumah. 

Tah hanya itu, membantu dalam hal pengetahuan maupun sikap dari anak itu sendiri juga sangat diperlukan. Tak sedikit anak-anak mengalami kejenuhan dalam pembelajaran Belajar Dari Rumah. Akibatnya, anak-anak kebanyakan sering main daripada belajar secara serius. Hal ini tentunya patut diperhatikan. 

Mahasiswa KKN membuat inovasi pembelajaran menarik dengan diselingi permainan dan kegiatan fisik lainnya. Misalnya, menanam tanaman, bernyanyi, melakukan pembelajaran diluar ruangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun