Syekh Abdusshomad lahir di Jawa Barat. Tanggal dan tahun kelahiran belum ditemukan. Beliau diperkirakan lahir pada abad ke-16 M. Masa muda Syaikh Abdus Shomad dihabiskan di Pondok Pesantren di Gunung Jati Cirebon Jawa Barat.Â
  Kehidupan Mbah Abdusshomad di Cilongok masih satu zaman dengan bupati Banyumas pertama, yaitu Joko Kaiman. Zaman itu jauh sebelum Indonesia merdeka.Â
  Mbah Abdusshomad mempunyai 2 istri yaitu, istri pertama dari Gunung Lurah dan istri kedua dari Batuanten. Untuk istri kedua, Mbah Abdusshomad menikah karena sayembara. Â
  Mbah Abdusshomad mempunyai 3 anak. Satu putri dan dua putra, yaitu Nyai Ali, Nurudin, dan Hasanudin atau dikenal Mbah Lambak.Â
Perjalalanan Dakwah Mbah AbdusshomadÂ
 Setelah Syaikh Abdus Shomad selesai masa pendidikan di pondok pesantren di Cirebon, beliau pamit pulang dan oleh gurunya diberi petunjuk untuk berjalan ke timur ke arah selatan, setelah sebelumnya ia menetap beberapa tahun di Sunda Kelapa dan Cirebon, untuk melakukan dakwah di sana.
  Perjalanan selanjutnya menuju Pantai Selatan, yaitu Cilacap, menuju Kampung laut Kelapa Kerep. Kelapa Kerep konon adalah kelapa yang dirapatkan yang digunakan sebagai rakit.
  Kemudian mbah absusshomad melanjutkan perjalanannya menuju arah timur, dan sampailah di Pejaten. Pejaten sekarang adalah grumbul di wilayah Desa Cipete Kecamatan Cilongok Banyumas. Grumbul Pejaten merupakan alas hutan jati, sebelum dibuka menjadi areal tempat tinggal.Â
  Di Jombor inilah menjadi tempat mukim Syaikh Abdus Shomad hingga akhir hayatnya. Konon Syaikh Abdus Shomad sempat menikah lagi dengan Nyai Saketi binti Mbah Abdul Salam, kakak seperguruan yang pernah bersama nyantri di Pesantren Cirebon.
Karomah Mbah Abdusshomad Jombor diantaranya yaitu :