Mohon tunggu...
ISNAINI NOVITASARI
ISNAINI NOVITASARI Mohon Tunggu... Guru - guru SD

seorang insan yang ingin kehadirannya selalu memberi manfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan Abad 21

18 Agustus 2023   15:46 Diperbarui: 18 Agustus 2023   15:51 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan dipercaya mampu membawa manusia kepada kualitas hidup dan derajat kesejahteraan yang lebih baik serta dapat mengantarkan indonesia memasuki gerbang kemakmuran sebagaimana cita-cita luhur bangsa indonesia. Pendidikan merupakan kekuatan potensial untuk membebaskan manusia dari berbagai perbudakan dan memerdekakan bangsa-bangsa dari keterbelakangan.

Pendidikan abad 21 seyogyanya dapat mengimbangi pesatnya kemajuan jaman pada masa ini karena memiliki karakteristik yang berbeda dari sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan tantangan yang dihadapi di era saat ini menjadi lebih kompleks seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). 

Di abad 21 ini pendidikan menjadi sangat penting untuk menjamin peserta didik memiliki kemampuan bernalar kritis, berdaya guna dan berdaya saing tinggi serta mampu menggunakan teknologi secara baik dan bijak.  Selanjutnya pendidikan diharapkan dapat membantu peserta didik memiliki kemampuan keterampilan belajar dan berinovasi serta bertahan hidup (life skill) di dalam gempuran era teknologi yang sangat pesat ini.

Generasi alfa yang lahir di tahun 2010 ke atas merupakan generasi yang terlahir dengan hamparan era kemajuan teknologi yang sangat pesat. Sehingga  Secara tidak langsung teknologi merupakan suatu ketergantungan yang tak dapat dielakkan lagi bagi generasi ini. Bisa dikatakan setiap aktifitas pada masa generasi ini tak lepas dari sentuhan teknologi, misalnya dari segi bersosialisasi mereka menggunakan teknologi, mencari informasi bahkan untuk berbelanjapun sudah menggunakan teknologi. Tentu disetiap kemajuan memiliki dampak positif dan dampak negatifnya.

Dampak negartif dari pesatnya teknologi dibidang pendidikan antara lain adalah kecanduan teknologi, hal ini memiliki dampak buruk seperti ketidakfokusan saat pembelajaran dan lebih memilih menonton film atau yutube melalui perangkat teknologi atau bahkan bermain game. Kontrol orang tua sangat diperlukan guna mendampingi peserta didik dalam  menggunakan teknologi karena tidak semua peserta didik dapat mengendalikan diri mereka sendiri untuk hanya mengguakan teknologi pada saat kegiatan belajar.

Kemudian Dampak positif dari pesatnya teknologi dibidang pendidikan adalah inovasi dunia pendidikan semakin pesat berkembang, pendidikan semakin mudah untuk dilaksanakan dimana saja. Semua orang dapat belajar tanpa adanya batasan jarak, karena bisa di akses dengan teknologi, munculnya berbagai metode pemebalajaran baru sehingga lebih bervariasi dan dapat menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik pada masa ini. Kemudian munculnya perpustakaan online/daring mempermudah peserta didik yang ingin membaca mencari informasi lewat buku-buku online, dengan adanya perpustakaan online kita dapat membaca di mana saja dan kapan saja tanpa halangan waktu. Kita bisa membaca buku yang kita pinjam di malam hari, pagi hari, atau sore hari.

Setelah menegtahatui beberapa dampak positif dan negatif dari pesatnya teknologi dibidang pendidikan, mari kita mengenal sedikit tentang Kompetensi abad 21 dari dunia pendidikan. Kompetensi abad 21 yang diharapkan antara lain meliputi ketrampilan berpikir kreatif (creative thinking), berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), berkomunikasi (comunication) dan berkolaborasi (collaboration).

Kemudian kompetensi tersebut terbagi lagi menjadi tiga kategori meliputi: keterampilan belajar ( learn skill) dimana keterampilan belajar ini mengajarkan peserta didik tentang proses mental yang diperlukan untuk beradaptasi dan memperbaiki lingkungan sosialnay. Pasalnya kemampuan berpikir kritis bisa membantu untuk menyelesaikan sebuah masalah dan menemukan solusi. Sementara kreativitas digunakan untuk menemukan inovasi-inovasi, kolaborasi dan komunikasi digunakan untuk kemampuan bersosialisais dengan orang lain. Yang kedua keterampilan literasi (literacy skills) keterampilan ini berfokus pada bagaimana peserta didik dapat membedakan fakta, menemukan informasi, maupun menangkal informasi bohong (hoaks) dan mengetahui teknologi dibaliknya. Keterampilan ini sangat diperlukan di tengah era informasi yang berkembang pesat. 

Ada banyak informasi yang membanjiri internet, oleh sebab itu perlu keterampilan untuk memilah dan mengecek apakah informasi tersebut benar atau tidak. Dan yang ketiga adalah keterampilan hidup (life skills) keterampilan hidup berfokus untuk mewujudkan kecakapan peserta didik  dalam bertahan hidup dan kualitas kehidupan pribadi maupun bermasyarakat. Keterampilan ini bisa membantu dan memengaruhi kehidupan peserta didik kedepannya.

Kemudian bagaimana anak-anak pesisir negeri ini menikmati pendidikan abad 21 yang penuh dengan teknologi? Jawabannya tentu saja mereka juga menikmati dengan level intensitas yang berbeda. Jika ditanya apakah mereka di pesisir negeri itu mengenal adanya gadget? Tentu saja jawabannya mereka mengenal atau bahkan mempunyai begitu pula alat-alat teknologi lainnya mungkin hanya sedekar dengar atau bahkan mereka merasakan bagaimana penggunaan dan manfaatnya. Hanya saja bagi anak-anak di pesisir negeri itu teknologi masih mempunyai kendala karena sinyal yang tidak meneyeluruh atau bahkan listrik yang belum 24 jam menyala, sehingga dalam mengakses teknologi mereka harus mencari sinyal atau menunggu listrik menyala.

Dari segi pendidikannya mereka yang berada dipesisir negeri dengan terkendala sinyal, listrik atau bahkan sarana dan prasarana yang belum memadai harus melapangkan dada dan berpuas hati karena belum dapat maksimal merasakan teknologi tesebut. Misalnya ketika seorang guru ingin melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi menggunakan layar proyektor dan laptop ketika berada disana jaringan sinyal tidak ada, maka penggunaan media tadi haruslah ditunda terlebih dahulu. Atau misalnya ketika guru sudah mendowload video -- video pembelajaran tersebut di area yang terdapat sinyal namun ketika berada disekolah aliran listrik sering padam maka tertundalah kegiatan pembelajaran menggunakan teknologi tersebut. Namun hal ini menjadi semangat bagi pendidik di pesisir negeri untuk mengenalkan dan mengajarkan teknologi kepada peserta didiknya.

Kemudian dari segi kompetensi abad 21 penerapannya pada peserta didik dipesisir negeri tidak menemui kendala yang cukup berarti dikarenakan antusiasme dari peserta didik itu sendiri yang masih sangat haus akan pengetahuan baru, rasa ingin tahu yang masih sangat besar terutama berhubungan dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran baru. Sehingga untuk mecapai kompetensi abad 21 tidaklah sulit. Seperti kemampuan belajar (learn skiil) yang menuntut kemampuan berpikir kritis, kreativitas untuk menemukan inovasi-inovasi baru, kolaborasi dan komunikasi yang berguna untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan orang lain, kemudian keterampilan literasi (literacy skills) yang dapat meningkatkan kemampuan membedakan fakta dan informasi bohong. Dan yang terakhir keterampilan hidup (life skill) untuk bertahan hidup dan menjalani kehidupan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun