Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penggemar kopi | pemburu buku bekas

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Optimalkan Potensi Tanah untuk Wujudkan Kesejahteraan Rakyat

23 Januari 2025   22:37 Diperbarui: 24 Januari 2025   06:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanah dimanfaatkan secara optimal demi kemakmuran rakyat. (Dok. pribadi)

Ketika mendengar kata tanah, imajinasi yang segera terbayang bisa jadi bermacam-macam. Pertama, bagi pemilik jiwa agrikultur, tanah berarti lahan untuk ditanami berbagai sumber pangan. Sebagai pemasok kebutuhan utama bertahan hidup.

Ada juga yang memandang tanah sebagai aset untuk diperdagangkan. Tanah menjadi modal tak bergerak yang bisa difungsikan sebagai investasi jangka panjang yang mahal, karena harganya terus merangkak.

Tanah menjadi tempat untuk membangun aneka bangunan, misalnya sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan publik. 

Kedua pandangan ini sama-sama sah, keduanya  berpijak pada fungsi yang sama-sama menguntungkan manusia sebagai pengelolanya. Yang kurang tepat adalah jika pemanfaatan tanah demikian ekstrem sehingga mengabaikan faktor keseimbangan.

Urgensi Badan Bank Tanah

Bertolak dari perspektif itu, tanah yang ada di seluruh penjuru Nusantara harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi penduduk sebagai bagian dari pemerataan pembangunan. Di sinilah Badan Bank Tanah menemukan relevansinya. 

Pemerintah pusat membentuk badan khusus ini dengan kewenangan untuk mengelola tanah agar terus melahirkan manfaat seoptimal mungkin bagi masyarakat dan negara. 

Bank Tanah diproyeksikan mampu memberikan kontribusi besar dalam menciptakan ekonomi berkeadilan lewat optimalnya pengelolaan aset tanah yang kita miliki di Tanah Air.

Intinya, Bank Tanah merupakan konsep penting yang diluncurkan agar Indonesia mampu mengelola sumber daya lahan secara lebih efektif. Tujuannya antara lain mengatasi kelangkaan lahan, penggunaan lahan yang tidak efisien, dan sengketa lahan. 

Hingga kini, Badan Bank Tanah telah memiliki aset persediaan tanah seluas 33.115,6 hektar yang tersebar di 45 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Aset persediaan tanah ini didapatkan melalui tanah hasil penetapan pemerintah dan/atau tanah dari pihak lain sesuai kesepakatan.

Manfaat Badan Bank Tanah

Perolehan tanah bisa melibatkan pembelian tanah langsung dari pemiliknya, atau lewat jalur hukum untuk pengadaan proyek-proyek besifat kepentingan umum.

Pengelolaan lahan meliputi pengembangan dan pemeliharaan lahan, serta memastikan pemanfaatannya akan optimal untuk khalayak.

Sebagai konsekuensi logis, populasi yang terus bertambah dan wilayah perkotaan yang tetap sama berartu lahan menjadi kian langka dan bahkan mahal. Maka Bank Tanah bisa membantu menjamin ketersediaan lahan untuk kebutuhan-kebutuhan esensial atau penting.

Redakan konflik, pemerataan ekonomi

Bank Tanah dapat menekan konflik pertanahan dengan cara memperlancar proses pengadaan tanah dan memberikan kejelasan hak kepemilikan tanah. Dengan demikian sengketa dan konflik pertanahan bisa diminimalkan lewat arbitrase yang jelas.

Manfaat lain Bank Tanah adalah mendukung pemerataan ekonomi. Pembangunan ekonomi dapat dimungkinkan berkat akses terhadap lahan yang memadai. Bank Tanah dapat membuka peluang investasi dan menghadirkan kesempatan bagi dunia usaha dan masyarakat untuk bersisnergi dan berkembang.

Ini sesuai dengan mandat PP Nomor 64 Tahun 2021, yakni bahwa Badan Bank Tanah memiliki kewenangan khusus untuk menjamin ketersediaan tanah bagi kepentingan sosial, umum, kepentingan pembangunan, konsolidasi lahan, pemerataan ekonomi, serta Reformasi Agraria.

Badan Bank Tanah bersifat transparan, akuntabel, dan nonprofit. Dengan kata lain, pendapatan yang diperoleh dari penyelenggaraan Bank Tanah akan disalurkan untuk memgembangkan organisasi dan bukan membagikan keuntungannya kepada organ Bank Tanah.

Solusi kebutuhan lahan

Melalui pembentukan Badan Bank Tanah, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan lahan yang semakin mendesak, baik untuk proyek-proyek strategis nasional, pelayanan publik, maupun peningkatan taraf hidup masyarakat.

Kendati demikian, ada tantangan dan kendala yang dihadapi. Konsep Bank Tanah memang menjanjikan, tetapi sejumlah tantangan harus ditangani demi keberlangsung pembangunan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Tantangan pertama adalah pendanaan, karena membangun dan mengoperasikan Bank Tanah yang solid tentu membutuhkan sumber daya keuangan yang tidak sedikit.

Kendala berikutnya adalah mengupayakan agar keterlibatan masyarakat bisa sangat efektif dengan tetap menjaga agar kebutuhan dan keprihatinan penduduk lokal senantiasa dipertimbangkan dalam rangka perencanaan penggunaan lahan yang ada.

Singkat kata, Badan Bank Tanah memiliki potensi untuk berperan penting dalam mengatasi tantangan pertanahan di Indonesia. Dengan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya lahan, kita dapat mencapai pembangunan yang berkelanjutan, memastikan keadilan sosial, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. 

Yang paling penting, perlu dicamkan bahwa pencapaian keberhasilan harus dilandasi oleh perencanaan yang komprehensif, sistem tata kelola yang efektif, serta mekanisme evaluasi yang berkelanjutan. Dengan transparansi dan payung hukum yang jelas, maka potensi tanah bisa dioptimalkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun