Lebih lanjut Edi menegaskan bahwa goal program ini bukan semata penerbitan buku, apalagi hadiah lomba belaka, melainkan kelanjutan setelah itu, yakni penulis tetap berkarya dalam bentuk lain.
Atensi yang besar
Saya beruntung turut mendengarkan sambutan resminya yang cukup bergizi dalam sesi Bimtek ILPN Prov Jatim yang diikuti oleh 15 finalis yang karyanya akan dibukukan Perpusnas Press.
Sewaktu mendapat kabar bahwa esai saya terpilih, tak bisa saya bendung kegembiraan. Jadi pengalaman langka bisa berkumpul dengan 14 finalis lain dari seluruh Jatim dengan ragam profesi dan kemampuan.
Setelah Edi undur dari acara karena tugas lain, Desta Kurnia Dewi yang bertindak sebagai MC pada Sabtu, 10 Agustus 2024 mempersilakan Kabid PPI (Pelayanan Perpustakaan dan Informasi), Muhamad Arif Widodo untuk membuka acara.
Dalam sambutan singkatnya, Arif mengaku tak menyangka besarnya atensi peserta di Jawa Timur yang mengirimkan total 340 esai. Dari jumlah itu, sebanyak 326 tulisan dinilai juri karena sebagian tidak lolos seleksi awal.
Arif menyambut gembira insiatif Perpusnas Press yang mempercayai Disperpusip dalam menyukseskan Inkubator Literasi Pustaka Nasional Prov Jatim.
Ke depan, tak menutup kemungkinan akan dibuka untuk genre lain. Kalau tahun ini bentuknya esai, bisa jadi tahun mendatang berbentuk cerpen atau ragam sastra lainnya.
Energi positif Pak Yusron
Memasuki sesi diskusi dan pendampingan, Yusron Aminulloh mendapat giliran pertama untuk membakar semangat para peserta.Â
Dipandu Bambang Prakoso selaku moderator, Yusron yang merupakan jurnalis kawakan yang kini menjadi pebisnis sukses berhasil mengalirkan energi positif kepada kami yang terperangah sepanjang acara.