Alternatif lain, sarung cukup disampirkan atau dikalungkan layaknya serban. Tinggal pilih bahan dan motif sarung yang sesuai. Tentunya bahannya jangan terlalu tebal.
Atau bisa juga dilapiskan pada celana layaknya kain dagang ala Melayu pada adat Upin Ipin. Menunjukkan gengsi tersendiri dan kepercayaan diri.
Bagaimana dengan pemakaian kasual? Semasa kecil sarung lazim dipakai untuk tidur di surau atau masjid. Bisa juga digunakan untuk main petak umpet dengan cara menebak peserta di dalam kerubungan sarung.
Puncaknya tentu saja buat main slepet atau perang sarung. Begitu sederhana tapi bermakna, kala itu. Sarung war, kenapa tidak?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H