SI SULUNG SENANG sekali begitu rampung membaca dua judul komik kesukaannya. Komik bertema traveling itu ditulis dengan gaya yang cair dan kocak dengan ilustrasi yang atraktif. Tak heran jika anak-anak menyukainya, tak terkecuali si sulung dan adiknya. Kapan lagi bisa pelesiran ke Labuan Bajo dan Thailand selama pandemi tanpa harus meninggalkan rumah pun tanpa mengeluarkan biaya? Membaca bukulah solusinya.
Si sulung kian bersemangat ketika tahu bahwa penulis mendapatkan royalti yang cukup besar jika buku yang ia tulis laris terjual. "Selain royalti, penulis juga bisa menyebarkan informasi bermanfaat loh but pembaca. Asyik kan?!" ujar saya meyakinkan.
"Wah, bisa jadi terkenal dong di kalangan teman-teman, Yah!" responsnya singkat, begitu spontan.
Saya mengangguk mantap sambil tersenyum. Yang penting ia dan adiknya makin cinta membaca dengan alasan apa pun yang mereka suka. Dimulai dari komik, mereka beralih ke genre lainnya seperti buku cerita karya Enid Blyton. Dengan kebiasaan ini, saya berharapa mereka akan memiliki pengalaman masa kecil yang akan mereka kenang hingga dewasa sebagai hal yang produktif.Â
Baca juga:Â "Pengalaman Masa Kecil", Buku Lokal yang Paling Berkesan
Lalu bagaimana cara menumbuhkan minat baca pada diri anak yang sering dialamatkan kepada saya dan istri? Sebenarnya tak ada resep yang istimewa selain hal-hal biasa yang mungkin terkesan sederhana dan bisa diterapkan di semua keluarga Indonesia. Saya tuliskan beberapa butir sebagai berikut.
1 | Jelaskan manfaat membaca
Hal pertama yang perlu disuntikkan kepada anak-anak adalah manfaat yang bisa didapatkan dari aktivitas membaca. Selain menambah kosakata dan menyehatkan otak, membaca juga menawarkan hiburan unik yang tak kita dapatkan dari aktivitas lainnya. Membaca bisa mengasah empati dan melatih konsentrasi, yang sanga berguna bagi mereka. Mereka bahkan bisa meraup keuntungan menulis dengan menuliskan resensi dan dikirimkan ke media massa.
2 | Jadilah contoh terdekat
Saya sering menemukan kasus di mana orangtua mengeluh anak tak kunjung suka membaca padahal mereka sudah dibelikan banyak buku. Salah satu penyebabnya boleh jadi lantaran orangtua belum menunjukkan teladan sebagai sosok yang menyukai buku. Anak adalah peniru ulung, maka sulit diharapkan jadi pembaca jika orangtua tidak mencontohkannya.
3 | Bantu memilih buku
Anak-anak belum suka membaca bisa jadi sebab buku yang diberikan tak sesuai minatnya, atau buku mengandung teks terlalu banyak. Tak ada salahnya orangtua membantu anak memilih judul sesuai usia dan preferensi pribadi. Mulai dari buku dengan banyak gambar, baru beralih ke genre lain seiring waktu berjalan.
4 | Manfaatkan teknologi