Gara-gara video tanpa penjelasan memadai itu, donatur jadi mencurigai kami para relawan telah memanfaatkannya dalam penggalangan donasi.Â
Dia tergoda berpikir seperti itu lantaran merasa musykil bagaimana mungkin ada orang yang menjual organ tubuh vitalnya seharga 1 juta rupiah saja?Â
Maka dia pun seolah menyimpulkan bahwa donasi untuk panti yatim sebelumnya boleh jadi hasil manipulasi belaka. Sungguh miris ya, akibat keterbatasan berbahasa misunderstanding terjadi dan berakibat cukup parah.Â
Perlunya legalitas
Berangkat dari kasus itu, saya bisa memetik satu pelajaran penting. Bahwa penggalangan donasi secara online hendaknya didukung dengan kelengkapan organisasi yang jelas untuk menghindari kecurigaan penggalanan dana dan pendistribusiannya.Â
Jika bicara dalam konteks masa kini, ya komunitas setidaknya berbentuk yayasan yang berbadan hukum dan memiliki platform online yang bisa diandalkan.Â
Dan yang tak kalah penting adalah rekening donasi harus sama dengan nama yayasan yang dijadikan sebagai patokan. Sama seperti Nasi Bungkus Community (NBC), komunitas yang kini saya ikuti yang sudah berbentuk yayasan dengan nomor rekening khusus komunitas, bukan atas nama pribadi.
Keunggulan donasi online adalah kecepatan dan kepraktisannya dalam mengirimkan dana. Tanpa meninggalkan rumah, kita bisa membantu sesama untuk orang yang jauh jaraknya.Â
Berbekal jaringan Internet, kita mungkin menolong  orang-orang yang nun jauh bahkan mungkin tak kita kenal. Kini juga makin banyak lembaga amil zakat (LAZ) yang memiliki platform online donasi tanpa mengharuskan kita menginstal aplikasi. Dana cepat masuk dan bisa dimonitor arusnya.
Donatur jadi tumbuh kepercayaannya terhadap transparansi penggalangan donasi karena nama rekening selaras dengan organisasi dan banyak metode pembayaran donasi. Banyak kanal media sosial yang bisa dicek untuk melakukan verifikasi.Â
Akan tetapi, di balik kemudahannya, berdonasi online juga bisa saja terancam peretasan atau hacking oleh pihak yang jahat. Data dan dana bisa diretas tanpa sepengetahuan kita.Â