Mohon tunggu...
Isnaini Khomarudin
Isnaini Khomarudin Mohon Tunggu... Full Time Blogger - editor lepas dan bloger penuh waktu

peminat bahasa daerah | penggemar kopi | pemburu buku bekas

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Sahur Dulu: Lalar dan Pepes Ikan Gabus yang Nyaris Pupus

1 Mei 2021   23:02 Diperbarui: 1 Mei 2021   23:22 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu sahur yang menggugah sebagai bekal berpuasa. (Foto: dok. pri)

Dengan nasi hangat saja, saya bisa tambah setengah piring nasi. Biasanya ibu melengkapi menu itu dengan peyek kacang tanah ayang enyah dan gurih. Maklumlah, bagi orang kampung, makan tanpa ada gigitan (seperti kerupuk) terasa belum lengkap dan afdal. Kehadiran peyek atau aneka kerupuk (termasuk gendari dari nasi) sungguh menambah kekhusyuan bersantap sahur bersama.

Sayangnya menu ini sudah langka dimasak oleh ibu. Selain karena saya tak tinggal serumah lagi, ikan jenis ini juga makin sulit didapatkan di sungai sebab tak mungkin dibudidayakan. Kalaupun bisa diganti dengan patin, rasanya tetap tak seautentik gabus dengan bumbu kuningnya. Boleh dibilang tradisi lalar keliling kampung dan menu pepes ikan gabus saat sahur kini nyaris pupus.

Anak-anak tak lagi tergoda untuk melakukannya sebab sudah asyik dengan dunia digital. Kalaupun ada yang mau sesekali keliling kompleks, bunyi-bunyian yang dihasilkan kurang harmonis dan malah kadang mengganggu warga sebagaimana yang dikeluhkan oleh Zaskia Adya Mecca. Apakah sobat Kompasianer punya tradisi sahur yang unik juga atau penuh memori? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun