Hari Raya Iduladha atau kurban tahun ini memang berbeda. Adanya wabah corona yang berlangsung selama enam bulan dan belum menunjukkan tanda akan berhenti menyebabkan prosesi kurban harus diubah. Bukan hanya protokol kesehatan yang harus diterapkan selama menyiapkan daging, dampak pandemi yang juga terasa adalah berkurangnya jumlah hewan kurban di sejumlah daerah. Betapa tidak, ekonomi memang turut lesu yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun.
Kendati demikian, di banyak tempat gejala sebaliknya malah terlihat. Jumlah hewan kurban di sejumlah masjid justru meningkat tahun ini, dan itu tentu kabar menggembirakan. Tak terkecuali bagi NBC (Nasi Bungkus Community) sebuah komunitas berbagi yang ada di kota Lamongan. Meskipun nama komunitasnya menyiratkan nasi bungkus, nyatanya kegiatan mereka cukup beragam. Mulai dari santunan yatim dan janda setiap Ramadan dan lebaran, donasi air bersih saat kekeringan, hingga menyembelih hewan kurban.
Kerja sama dengan RPH
Tahun lalu NBC hanya memotong satu ekor sapi tetapi kini mereka mendapatkan amanah donatur berupa dua ekor sapi untuk dibagikan dagingnya. Yang menarik, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, NBC memercayakan penyembelihan binatang kurban di RPH (Rumah Potong Hewan) yang berlokasi di Jl. Pahlawan, tak jauh dari Pasar Induk Sidoharjo.
"Ini adalah tahun ketiga kami bekerja sama dengan RPH Lamongan," ujar Heny Puji selaku ketua NBC.
Dipilihnya RPH salah satunya karena pengerjaan bisa lebih cepat, apalagi tanggal 10 Dzulhijjah 1441 H lalu bertepatan dengan hari Jumat. Kecepatan dan kepraktisan penyembelihan di RPH bisa diandalkan. Pukul 7.30 dua ekor sapi pun mulai dipotong menurut syariat, diawali dengan pembacaan nama-nama orang yang berkurban, dilanjutkan doa dan diiringi takbir bersama.
Selepas pemotongan, tim RPH bertahap menyerahkan daging, tukang, dan jeroan kepada sukarelawan yang berjaga di lokasi. Kru NBC bergerak cepat untuk memotong daging menjadi lebih kecil, menimbang, sampai mengemasnya dalam ratusan besek bambu. Hingga tahun ketiga NBC terus berkomitmen menerapkan kurban yang eco-friendly dengan memanfaatkan besek bambu guna mengemas daging. Paket dibagikan begitu saja tanpa plastik kresek sebagai ikhtiar mengurangi sampah yang sulit diurai. Karena pemotongan hewan sempurna, maka daging tak lagi menetes, apalagi ditambah lapisan daun pisang di dasar besek.
Daging lebih higienis
Kehadiran dokter hewan dan asisten dapat memastikan kesehatan sapi yang akan disembelih sebagai kurban. Sapi ditangani dengan baik sejak semalam sebelumnya agar tidak stres atau tertekan.Â