Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget
Menurut Gredler (2011), fokus utama dari teori Jean Piaget adalah untuk mengungkap asal-usul logika alamiah dan bagaimana transformasi logika tersebut terjadi dari satu bentuk penalaran ke bentuk penalaran lainnya. Penelitian Piaget memusatkan perhatian pada akar pemikiran logis pada bayi, jenis penalaran yang dilakukan anak-anak kecil, serta proses penalaran pada remaja dan dewasa. Aunurrahman (2009) menjelaskan dalam teorinya, Piaget berpendapat bahwa meskipun jenis dan tingkat pengalaman anak-anak berbeda-beda, secara umum, perkembangan mental semua anak mengikuti urutan perkembangan moral yang sama. Perkembangan ini berlangsung secara bertahap, dengan setiap tahap membawa perubahan yang signifikan dalam pemikiran anak.Dalam konteks teori perkembangan kognitif Piaget, terdapat beberapa konsep penting:
a. Proses Kognitif
Santrock (2008) menjelaskan bahwa anak-anak secara aktif memahami dunia sekitar mereka dengan menggunakan skema, yaitu kerangka kognitif atau referensi yang digunakan untuk mengorganisir dan menginterpretasikan informasi. Piaget mengidentifikasi dua proses utama yang bertanggung jawab atas cara anak menggunakan dan mengadaptasi skema mereka, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses menginterpretasikan informasi baru dengan mengaitkannya dengan skema yang sudah ada dalam pikiran anak. Sementara itu, akomodasi adalah proses penyesuaian skema yang ada atau pembentukan skema baru untuk mengakomodasi informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang ada.Kemudian, Santrock (2008) menjelaskan bahwa Piaget juga menganggap bahwa anak-anak mengorganisir pengalaman mereka secara kognitif untuk memahami dunia. Organisasi adalah konsep Piaget yang mengacu pada upaya anak untuk mengelompokkan perilaku terpisah ke dalam urutan yang lebih terstruktur dan sistem fungsi kognitif.
Santrock (2008) juga mengemukakan bahwa ekuilibrasi adalah mekanisme yang diusulkan oleh Piaget untuk menjelaskan bagaimana anak berpindah dari satu tahap pemikiran ke tahap pemikiran berikutnya. Pergeseran ini terjadi ketika anak menghadapi konflik kognitif atau disekuilibrium dalam usahanya untuk memahami dunia. Dalam proses ini, anak mencoba menyelesaikan konflik tersebut dan mencapai keseimbangan atau ekuilibrium pemikiran. Piaget meyakini bahwa ada pergerakan yang kuat antara keadaan ekuilibrium kognitif dan disekuilibrium saat asimilasi dan akomodasi bekerja sama untuk menghasilkan perubahan kognitif.Dengan demikian, teori perkembangan kognitif Jean Piaget menekankan pentingnya penggunaan skema, proses asimilasi, akomodasi, organisasi, dan ekuilibrasi dalam pemahaman perkembangan kognitif anak-anak dan bagaimana mereka memahami dunia di sekitar mereka. Teori ini memberikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana anak-anak tumbuh dan berkembang dalam pemikiran mereka seiring dengan bertambahnya usia.
b. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif dalam Teori Jean PiagetÂ
Menurut Santrock (2008), Jean Piaget mengidentifikasi empat tahap perkembangan kognitif yang berhubungan dengan usia anak-anak. Setiap tahap ini memiliki ciri-ciri unik dalam pemikiran anak, dan perkembangan tidak hanya berkaitan dengan kuantitas informasi, tetapi juga kualitas pemikiran yang berbeda. Berikut adalah penjelasan tentang keempat tahap perkembangan kognitif dalam teori Piaget:
1) Tahap Sensorimotor
Tahap sensorimotor adalah tahap pertama dalam teori Piaget, berlangsung dari kelahiran hingga sekitar usia dua tahun. Pada tahap ini, bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan menggabungkan pengalaman sensorik (seperti penglihatan dan pendengaran) dengan gerakan motorik (seperti meraih dan menyentuh). Pada awal tahap ini, bayi hanya menunjukkan refleks dasar untuk beradaptasi dengan dunia sekitar. Namun, menjelang akhir tahap ini, mereka menunjukkan pola sensorimotor yang lebih kompleks. Pencapaian kognitif penting dalam tahap ini adalah "object permanence," yaitu pemahaman bahwa objek atau peristiwa tetap ada meskipun tidak terlihat, didengar, atau disentuh. Selain itu, anak mulai menyadari perbedaan antara diri mereka dan lingkungan mereka, yang merupakan langkah penting dalam perkembangan mental mereka.
2) Tahap Pra-operasional
Tahap kedua dalam teori Piaget adalah tahap pra-operasional, yang berlangsung sekitar usia dua hingga tujuh tahun. Pada tahap ini, anak-anak mulai menggunakan simbolisme dalam pemikiran mereka, meskipun pemikiran mereka belum operasional secara logis. Tahap ini dapat dibagi menjadi dua subtahap: fungsi simbolis dan pemikiran intuitif.
- Subtahap Fungsi Simbolis: