Mohon tunggu...
Isnainatul EkaRahmadini
Isnainatul EkaRahmadini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswi UIN Malang 21/22

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Kekuatan Teori Operan Kondisioning Skinner dalam Manajemen Perilaku

28 September 2023   18:01 Diperbarui: 28 September 2023   18:31 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggali lebih dalam misteri perilaku manusia, teori pengkondisian operan  Burrhus Frederic Skinner  muncul sebagai wawasan yang kuat dan berwawasan luas tentang bagaimana kita dapat membentuk dan memodifikasi tindakan kita melalui konsekuensi yang cermat. Saat kita memasuki dunia teori Skinner, mari kita telusuri perbedaannya dengan  teori Ivan Pavlov, serta penerapan menarik dari  teori  ini dalam kehidupan sehari-hari yang terkadang melatarbelakangi perilaku gerakan kita.

Pengertian Teori Operan Kondisioning oleh Skinner

Teori pengkondisian operan Burrhus Frederic Skinner adalah salah satu konsep kunci dalam psikologi perilaku. Teori ini berfokus pada bagaimana perilaku individu dipengaruhi oleh konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya. Dalam teori ini, Skinner mengusulkan bahwa perilaku seseorang dapat diperkuat atau dihentikan melalui penggunaan konsekuensi yang sesuai. Untuk lebih  memahami teori ini, kita perlu memahami beberapa konsep dasarnya.(Wade. C, Travis. C & Garry. M , 2014)

-Reinforcement (Penguatan): Konsep utama dalam teori Skinner adalah penguatan. Penguatan adalah proses yang digunakan untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku tertentu. Dalam konteks ini, ada dua jenis penguatan: positif dan negatif.

*Penguatan Positif: Ini terjadi ketika sesuatu yang diinginkan atau menyenangkan ditambahkan setelah perilaku tertentu. Contohnya adalah memberikan pujian kepada anak setelah mereka berhasil dalam ujian.

*Penguatan Negatif: Ini terjadi ketika sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak menyenangkan dihapus atau dihindari setelah perilaku tertentu. Misalnya, seseorang bisa menghindari lalu lintas pagi dengan bekerja dari rumah setelah berjam-jam terjebak dalam kemacetan.

-Punishment (Hukuman): Selain penguatan, hukuman juga merupakan elemen penting dalam teori Skinner. Hukuman adalah konsekuensi yang digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya perilaku tertentu. Ada hukuman positif (menambahkan sesuatu yang tidak diinginkan) dan hukuman negatif (menghapus sesuatu yang diinginkan).

-Diskriminasi dan Generalisasi: Skinner juga mencatat pentingnya diskriminasi, yaitu kemampuan untuk membedakan situasi yang berbeda dan meresponsnya secara berbeda. Sebaliknya, generalisasi terjadi ketika individu merespons berbagai situasi dengan cara yang sama.

Perbedaan antara Teori Skinner dengan Teori Ivan Pavlov

Sementara Teori Operan Kondisioning oleh Skinner berfokus pada bagaimana konsekuensi tindakan memengaruhi perilaku individu, Teori Klasik Kondisioning oleh Ivan Pavlov lebih berfokus pada asosiasi antara stimulus dan respons. Berikut adalah perbedaan utama antara kedua teori ini:

1. Fokus Utama:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun