Mohon tunggu...
Isnaeni Setyaningsih
Isnaeni Setyaningsih Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Coretan Dini Hari: Cinta Tak Beralas untuk Kebanggaan

25 November 2014   21:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:52 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah apa yang ada dalam pikiran saya. Banyak teman kuliah saya yang bertanya, “kenapa kamu suka sama PSS, Na? Aneh kamu.”

Yang saya bingungkan adalah, saya tidak tahu jawabannya. Serius.

Sepertinya kalimat “cinta itu tidak membutuhkan alasan” benar adanya. Entah mengapa saya tergila-gila pada tim lokal itu. Karena supporter-nya? Bukan, bukan itu. Supporter tim lokal tersebut hanyalah sebagai tempat saya menimba ilmu tentang cara mencintai tim itu. Cinta itu pembuktian. Cinta itu pengorbanan.

Apa yang dibuktikan? Ya ucapanmu. Bukan hanya tentang kalimat-kalimat yang kamu ucapkan, atau kamu tulis di laman sosial mediamu. Kalimat tentang kebanggaan dan kecintaan yang kamu katakan tidak akan pernah lekang. Caranya?

Dengan pengorbanan. Apa yang dikorbankan? Apapun, yang bisa dan kamu mampu korbankan. Saya sendiri juga belum mengorbankan semuanya bagi tim yang saya sukai itu, karena saya belum mampu mengorbankan apa-apa yang ingin saya korbankan. Sampai sekarang ini, saya masih belajar untuk bisa mengorbankan yang bisa saya korbankan.

Disana bukanlah semata tentang pertemanan. Disana juga tentang perjuangan. Yang dinanti adalah siapa yang tetap bersama di akhir perjuangan ini. Bukan dia yang memulai dari awal, sudah bertahan sejak lama, bertahun, tapi dia berhenti berjuang saat kita didera cobaan tanpa henti.

Ini bukanlah tentang siapa yang lebih dulu memulai. Ini adalah tentang siapa yang tetap berdiri tegak menjulang, berangkulan meski dengan bening air mata, berpegangan meski dengan tangan yang terluka. Ini adalah tentang berjuang bersama sampai akhir, sampai kita sudah benar-benar berakhir.

Hanya sebuah coretan dini hari ketika mata saya belum mau terpejam dan otak saya masih memikirkan hal-hal yang entah akan bagaimana akhirnya. Yang saya bisa lakukan hanya mengeluarkan apa yang berputar dalam pikiran dan berharap coretan-coretan ini bisa membantu saya meluapkan apa yang saya rasa.

Minggu, 23 November 2014. 02.11

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun