Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS dan P5

4 Agustus 2024   12:45 Diperbarui: 4 Agustus 2024   12:56 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah kami memang belum maksimal dilaksanakan. Hal itu dikarenakan kami sebagai guru belum memahami P5 dengan baik. Pembagian tugas mengajar P5 juga masih simpang siur dan kurang efektif. Pengajaran P5 masih terkungkung dengan kebiasaan mengajar seperti biasa dan habis sebelum waktunya.

Tema P5 yang sudah dilakukan adalah gaya hidup berkelanjutan dengan sub tema penanganan sampah organik. Kami melakukan pengajaran secara bergantian dan langsung disambung dengan penanaman hidroponik. Penanaman ini terhambat dengan kondisi kami yang terhalang libur beberapa waktu, sehingga tanaman kurang terurus.

Semester selanjutnya, kegiatan P5 mengambil tema suara demokrasi, karena konsep pengajaran yang belum kami fahami, maka pengajaran hanya berdasar modul yang ada, dan sayangnya proyek P5 nya kurang lengkap karena tidak dilakukannya pemilihan OSIS.

Setelah kenaikan kelas, Kaur kesiswaan yang baru dan koordinator P5 membuat rencana pemilihan OSIS yang belum terselenggara sebelumnya. Maka dalam waktu seminggu, mereka melakukan penyeleksian dan kampanye dari pemilihan OSIS tersebut. Waktu seminggu hanya untuk mengganti pelaksanaan P5 yang belum melakukan praktik dari materi suara demokrasi.

Pelaksanaan P5 berupa pemilihan ketua OSIS dan wakilnya serta pemilihan pengurus MPK berjalan lancar dan meriah. Hal ini dikarenakan guru pembimbing membuat alat pemilu selengkap mungkin dan dibuat seperti pemilu sebenarnya. Peserta didik diberi tanggung jawab sebagai panitia dengan arahan para guru baik dalam pengorganisasiannya maupun acaranya.

 Setelah pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS ini, baik siswa maupun guru memberikan kesan yang baik. Bagi panitia yang kelas 9, mereka dapat merasakan bagaimana mereka berperan sebagai Komisi Pemilihan Umum, bagi para calon ketua dan wakil ketua, mereka bisa berperan sebagai kandidat yang sebelumnya disaring dan menyuarakan visi misi mereka. Para siswa ini belajar menjadi pemimpin dalam skala kecil. Mereka berpidato, tampil di muka umum dan menyampaikan visi dan misi mereka.

Peserta didik yang lain juga merasa senang dan bangga ketika teman mereka menjadi kandidat dan siap mendukung mereka ketika mereka terpilih menjadi ketua dan wakil ketua OSIS. Kegiatan Pemilu Ketua dan Wakil Ketua OSIS ini juga didokumentasikan sebagai salah satu rekaman kegiatan sekolah yang nantinya akan menjadi bukti fisik kegiatan yang sekolah lakukan. Kegiatan ini juga menjadi konten bagi warga sekolah bagaimana hiruk pikuknya kegiatan yang dilakukan di sekolah.

Kegiatan P5 akan sangat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah  dan masyarakat bila dilakukan dengan konsisten dan benar. Kegiatan ini akan melatih peserta didik menjadi warga yang bertanggung jawab, siap berada di masyarakat karena mendukung proses kolaborasi di sekolah. Selain itu juga melatih peserta didik untuk mempunyai kesadaran diri, kesadaran mengelola diri, kesadaran sosial dan kesadaran berelasi serta pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Kegiatan P5 ini secara tidak langsung melatih gotong royong, berpikir kritis, mandiri dan kreatif pada siswa. Dalam pemilihan ketua OSIS ini, mereka belajar berorganisasi, menanamkan tanggung jawab dan berkolaborasi serta kepedulian terhadap orang lain. Baggi guru juga menjadi ajang kreativitas untuk menyalurkan ide-ide yang sebelumnya terpendam untuk dilaksanakan secara nyata.

Untuk selanjutnya, pelaksanaan P5 ini akan kami kemas lebih baik lagi dengan mengambil tema kearifan lokal. Potensi daerah yang selama ini ada di wilayah sekolah menjadi keunggulan untuk di kenalkan kepada peserta didik dan menjadi bahan literasi siswa. Siswa lebih mudah memahami kondisi kehidupan sekitarnya, sedangkan kemampuan literasi siswa rendah. Pengetahuan peserta didik akan lingkungannya diharapkan akan mereka ekspresikan dalam bentuk tulisan, lisan dan video sehingga lebih mudah dalam meliterasi mereka. 

Kedepannya, mudah-mudahan pembelajaran yang kami lakukan akan memberikan pencerahan bagi peserta didik sehingga mereka memiliki sifat sesuai dengan profil pelajar pancasila.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun