Sesekali suara perahu motor terdengar dan kelihatan hilir mudik di sekitar jaring terapung.Â
Beberapa orang beraktifitas di rumah jaring terapung baik laki-laki maupun ibu-ibu.Â
Pengunjung tidak terlalu ramai karena Kami berkunjung di hari bukan hari libur.Â
Setelah menyimpan tas, Kami pergi ke mesjid yang tidak jauh dari rumah makan.Â
Mesjidnya cukup besar dan terdapat beberapa WC dan tempat wudhu yang cukup nyaman.Â
Setelah shalat, beberapa rekan baru datang dan kami mengobrol cukup lama di luar mesjid sambil menikmati jeruk yang di bawa rekan tersebut.Â
Kemudian kami kembali ke rumah makan, dan telah tersedia ikan bakar beserta sayur kangkung, keredok, dua macam sambal dan lalap-lalapan.Â
Ada juga es jeruk dan es teh yang katanya tidak ada  jenis minuman lainnya, akan tetapi di luar rumah makan ada yang berjualan es kelapa yang dijualnya menggunakan gerobak dorong.Â
Sayang sekali minumannya tidak sevariatif rumah makan yang di Purwakarta.Â
Setelah hadir semua, Kami pun menyantap makanan yang tersaji di rumah makan tersebut dengan disertai semilir angin dari danau.Â
Dan kombinasi ikan, nasi liwet, keredok, dan sambal menambah nikmat makan kami sehingga ikan yang tersedia hanya tinggal tulang belulang.