Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pantai APRA dan Nostalgia Masa Lalu

19 Maret 2023   15:40 Diperbarui: 19 Maret 2023   15:52 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesjid depan alun-alun Sindang barang/Dok Pribadi

Bertugas di Cianjur Selatan telah Saya laksanakan delapan tahun yang lalu. Selama itu pula Saya tidak pernah pergi ke Cianjur selatan dan menengok tempat-tempat yang pernah Saya kunjungi. Jarak ke Cianjur selatan yang jauh dari Cianjur Kota dan kondisi jalan yang kurang nyaman untuk dilalui menjadi alasan orang tidak mau berkunjung ke Selatan Cianjur.

Kemarin (17-3-2023), Saya kembali mengunjungi tempat-tempat yang dulu pernah Saya lewati untuk mengantar teman kami yang bertugas menjadi Kepala Sekolah di daerah yang sulit untuk diakses kendaraan roda empat. 

Kami pun mengantar beliau ke tempat yang dapat Kami jangkau dan pemandangannya indah. Begitu pula teman kami bisa membawa rombongannya ke tempat yang sama untuk bersilaturahmi dengan Kami. Dan tempat yang beliau pilih adalah pantai APRA di Sindang barang.

Karena jaraknya cukup jauh, Saya berangkat jam 5 pagi dari rumah karena Saya dan teman-teman berangkat dari rumah teman dan sekalian menitip motor. Saya ikut mobil teman dan Kami pergi beberapa mobil beriringan. 

Dari Karang tengah Cianjur, mobil kami melewati Pasir Hayam yang merupakan terminal kedatangan mobil-mobil angkutan umum dari daerah selatan. Tempat ini menjadi ramai sekali dengan pusat-pusat perbelanjaan yang megah. Di tempat ini juga delapan tahun yang lalu Saya selalu menunggu elf untuk pergi ke Leles Cianjur selatan untuk bertugas. 

Naik kendaraan umum seperti elf memberikan kenangan yang unik dan tak terlupakan. Jadwal kendaraannya yang yang sudah tentu, dan juga bagaimana cara kerja sopir dan kernetnya yang unik serta bagaimana hiruk pikuknya suasana dalam elf akan selalu teringat. 

Melewati daerah pasir sembung, Ciharashas sampai Cibeber pemandangannya masih biasa. Mobil kemudian mulai menanjak bukit dan suasana menjadi dingin, disuguhi pemandangan bukit-bukit yang tampak dari kejauhan. Suasana kekaguman luasnya alam dan kondisi Cianjur selatan mulai terasa. Dengan pohon-pohonnya yang besar dan bukit-bukit yang terlihat dari kejauhan. Wilayah Cianjur sebagian besar berada di Cianjur selatan, namun penduduknya jarang sehingga jarak antar rumah bisa berjauhan.

Memasuki daerah Campaka, mulai terlihat perkebunan teh dan disebelah kiri terlihat lembah yang terhampar luas. Rumah-rumah kadang padat dan kadang pula saling berjauhan posisinya. Dan setelah Campaka yang jalannya sebagian besar menanjak, Kami pun mulai memasuki Sukanagara.

Jalanan di Sukanagara tidak terlalu menanjak, suasana kotanya begitu rapi dan ramai. Kota ini merupakan persimpangan menuju ke kecamatan lain seperti Campaka Mulya, Kadupandak dan juga ke Pagelaran. Di kota ini biasanya elf-elf berhenti sebentar untuk beristirahat, dan penumpang-penumpangnya membeli sesuatu untuk dimakan atau untuk pergi ke kamar kecil. 

Mobil yang kami tumpangi terus melaju ke daerah Pagelaran. Jalannya masih menanjak melewati perkebunan teh, dan ada juga perkebunan pinus. Kemudian jalan menurun panjang dan memasuki daerah Pagelaran. 

Di daerah Pagelaran kami bisa melihat pesawahan dan sungai yang cukup besar yang kami lewati. Kemudian jalan kembali menanjak dan menurun dengan bentuk jalan berkelok-kelok. Sebelah kiri kami jurang yang cukup curam dan bahkan ada jalan lama yang ditutup karena longsor. Di daerah ini juga pernah ada mobil yang masuk jurang. Tapi sopir elf kadang-kadang menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi.

Setelah melewati turunan yang berkelok-kelok, mobil kami melewati jembatan dan menanjak kembali melalui tanjakan yang mobil yang kami tumpangi harus berenti sebentar untuk mengganti gigi, dan setelah itu kota yang kami lewati adalah kota Tanggeung.

Kota Tanggeung ini pun cukup ramai sebagai tempat persimpangan jalur lainnya. Dari tanggeung jalan menanjak kembali dan melewati persimpangan ke Cijati, menanjak kembali dan sampailah diperbatasan kecamatan Cibinong yang sering disebut Patrol. 

Terdapat persimpangan menuju Kecamatan Leles, yang jalannya melalui Gunung Sawo (nama tempat yang dari tempat ini kelihatan bentang alam yang luas sekali). Akan lebih indah gunung sawo ini dijadikan tempat wisata, karena pemandangan yang begitu indah cocok sekali untuk foto-foto.

Mobil terus melewati daerah Kecamatan Cibinong dengan kondisi yang cukup rusak. Perjalanan yang seharusnya cepat menjadi lambat karena mobil harus memakai gigi dua atau satu. Pemandangan bukit-bukit yang bertebaran dan ngarai yang dalam. Penduduk jarang sekali ditemukan di sepanjang pinggir jalan. 

Kemudian kami melewati jalan yang cukup bagus beberapa saat yang kami sangka akan sampai tujuan kami yaitu Sindang barang, ternyata tidak. Jalan yang kami lewati ternyata rusak dan ketika hampir mendekati Kota Sindang barang, jalanan bagus kembali. 

Ketika sampai ke alun-alun Sindang barang waktu yang kami tempuh adalah 4,5 Jam. Waktu yang singkat ini karena mobil yang Kami tumpangi tidak pernah berhenti, padahal mobil teman yang lain melakukan istirahat di beberapa tempat. 

Mobil diparkir di depan kantor kecamatan, sedangkan Kami beristirahat mencari kamar kecil dan kemudian mengisi perut dengan makanan seperti batagor dan mie ayam karena lapar. Beberapa waktu kemudian  mobil yang lainnya sampai di alun-alun, bahkan ada yang belum sampai.

Delapan tahun yang lalu, Saya pernah berada di tempat ini untuk difoto untuk membuat karpeg elektronik dengan teman-teman dari sekolah yang ada di sekitar Sindang barang. Namun penggunaan kartu pegawai ini belum ada kelanjutannya sampai sekarang.  kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan shalat Jumat di mesjid depan alun-alun. Setelah shalat jumat, kemudian menuju pantai APRA yang memang tidak terlalu jauh.

Ketika Kami melewati gerbang pantai, beberapa pemuda meminta Kami membayar Rp. 20.000/permobil sebagai karcis sekaligus parkir. Dan mereka pun mempersilahkan Kami melanjutkan perjalanan ke pantai. 

Di dekat pantai tampak teman kami yang baru diangkat sebagai Kepala Sekolah dan mempersilahkan Kami untuk parkir dan turun. Ada dua orang ibu-ibu yang menawarkan jasa memasak ikan, dan Kami menjawab bahwa Kami sudah disiapkan masakan untuk kami santap. 

Foto bersama/Dok Pribadi
Foto bersama/Dok Pribadi

Kami pun menuju saung yang bersekat-sekat yang di dalamnya sudah tampak ikan bakar, sop ikan, dan samba serta masakan lainnya. Sambil menunggu teman -teman Kami yang belum datang, Kami mengobrol dengan pak KS yang merupakan teman kami beserta dewan gurunya yang tidak terlalu banyak. 

Siap menyantap hidangan/Dok Pribadi
Siap menyantap hidangan/Dok Pribadi

Setelah teman -teman yang lain datang, Kami langsung dipersilahkan untuk makan bersama, dan dilanjutkan dengan acara sambutan-sambutan dari kedua fihak sekolah dan juga wejangan dari Mantan Kepala Sekolah Kami yang sudah purna bakti. Setelah selesai acara, Kami berfoto bersama di pantai. Akan tetapi Kami tidak sempat bermain air, karena air laut kelihatan coklat, dan Kami rencananya akan ke tempat wisata Karang Potong. 

Pantai APRA delapan tahun yang lalu hanya hamparan pasir yang panas, dan sebuah bangunan tempat mobil parkir. Kini sudah ada beberapa bangunan yang diantaranya merupakan penginapan, warung-warung, mushola dan juga saung-saung untuk lesehan makan. 

Delapan tahun yang lalu, Saya dan teman-teman sampai berbalik arah menuju ke arah Cianjur karena Kami tidak menemukan rumah makan di sekitar pantai. Tapi sekarang berbagai fasilitas sudah tersedia, tinggal bagaimana memperbaiki akses jalan menuju ke Sindang barang yang kondisinya masih banyak yang rusak.

     

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun