Warisan sejarah kolonial bukan hanya dalam bentuk gedung dan tempat. Jejak sejarah Belanda dan Jepang bisa juga diperoleh dari tuturan pelaku sejarah. Kakek penulis merupakan pelaku sejarah yang lahir sekitar tahun 1933. Beliau mengalami masa muda ketika zaman Jepang. Beliau bisa melagukan lagu kimigayo dengan baik (setidaknya menurut saya).Â
Warisan-warisan budaya masa kolonial mungkin sudah tidak terasa menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Banyak kata-kata yang disangkakan penulis berasal dari bahasa masa kolonial. Ada dua tempat yang mempunyai nama Loji di sekitar Cipanas, nama loji yang penulis tahu berasal dari bahasa belanda pada masa kolonial.Â
 Peninggalan-peninggalan kolonial di dekat tempat kelahiran cukup banyak, apalagi bila diperlebar ke cakupan wilayah yang lebih luas seperti wilayah kabupaten, atau provinsi. Generasi muda perlu sekali untuk mengetahui jejak sejarah yang ada di sekitar tempat tinggalnya supaya bisa menghargai dan melestrikan peninggalan masa lalu yang berharga.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H