Saya merasakan beban sopir angkot tidaklah mudah, karena kakak ipar dan keponakan berprofesi menjadi sopir. Kadang sopir pribadi dan kadang pula sopir angkot. Dalam membawa angkot mereka kadang mendapat banyak penumpang dan kadang mereka hanya bisa gigit jari. Resiko diperjalan pun harus pula mereka perhitungkan seperti kecelakaan dan juga kerusakan kendaraan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!