Isteri akhirnya direkomendasikan oleh tetangga untuk mempekerjakan saudaranya yang belum menikah. Kekurangan pengasuh yang masih muda adalah kurangnya pengalaman dalam mengurus anak dan jam terbangnya yang masih minim. Tapi karena kami sangat butuh bantuan yang mengasuh dan isteri sedang hamil tua, maka kami terima. Setidaknya rumah kami ada yang menunggui dan anak kami ada yang mengawasi.
Setelah isteri melahirkan dan selesai masa cuti, bayi kami titipkan ke neneknya karena kami masih khawatir dijaga oleh pengasuh. Pengasuh hanya mengawasi anak-anak yang lain. Sampai akhirnya pengasuh bisa dipercaya untuk menjaga anak kami. Â Mencari pengasuh bukan hanya untuk mengawasi, tapi juga untuk mengurus mandi, makan, dan menjadi pendidik anak agar berprilaku yang baik.
Mempekerjakan orang lain ternyata juga menambah saudara dan menambah ladang amal. Terjadi simbiosis mutualisme antara kami yang memerlukan bantuan dengan pengasuh yang memerlukan pekerjaan. Meridokan sebagian harta kita untuk mendapatkan keuntungan terpeliharanya keluarga kita dan waktu untuk mengerjakan pekerjaan lain. Â Â
Tulisan ini kami dedikasikan untuk pengasuh anak kami yang telah bekerja membantu kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H