Mohon tunggu...
Isnaeni
Isnaeni Mohon Tunggu... Guru - Belajar dengan menulis.

Belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Melatih Anak Berpuasa

3 April 2022   18:40 Diperbarui: 6 April 2022   06:32 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari pertama anak berpuasa merupakan pengalaman yang mengesankan. Anak masih bersemangat untuk sahur dan mau bangun. Namun lucunya ada anak saya yang bertanya ke ibunya "Mah, kalau orang Amerika berpuasa atau tidak?". Berpuasa bagi anak maerupakan pengalaman yang baru dan anak berusaha mengerti puasa itu apa. 

Kekuatan anak berpuasa berbeda-beda, yang menjadi kewajiban kita hanya mendidik agar anak tidak cepat berbuka. Kalau tidak bisa ditahan ya dibiarkan berbuka juga. Dan yang lebih sulit adalah membiasakan anak sahur sebelum berpuasa. Karena saya kadang takut anak tidak kuat berpuasa lebih lama. 

Selain bulan puasa pun, anak sulit untuk makan apa yang ada. Anak inginnya makanan yang berbeda dari apa yang ibunya masak. Kalau ibunya masak daging, anak ingin telur atau sebaliknya. Dan lucunya, dari tiga anak yang ingin makan telur, cara masaknya pun ada tiga macam. Ada yang ingin telurnya di goreng orak-arik, ada yang ingin telurnya di goreng mata sapi dan ada juga yang ingin telurnya ari  dikocok. Selera anak yang berbeda dengan bahan makanan yang sama. 

Selera anak pun juga berubah rubah. Di awal anak tidak pilih-pilih makanan, tapi setelah beberapa tahun kemudian menjadi pilih-pilih. Dan anehnya ada anak yang tidak mau makan daging, malah cukup makan dengan kerupuk saja.

Hari pertama puasa, ibunya anak-anak sudah resah memikirkan bagaimana caranya membangkitkan minat anak untuk makan sahur.  Dan langsung saja teringat dengan nugget, karena nugget dapat diterima oleh semua anak. 

Dari semua makanan yang disajikan, anak-anak saya hanya bisa kompromi dengan 2 jenis makanan ini, yaitu telur dan mie instan. Kalau tidak ada makanan yang cocok dengan keinginan mereka, maka mie atau telur menjadi pilihan mereka. Oleh karena itu, isteri saya selalu menyediakan telur dan mie instan agar anak-anak tidak susah makan. 

Selama bulan puasa, anak-anak atau orang dewasa selalu berbuka dengan gorengan. Padahal katanya sebaiknya berbuka dengan yang manis-manis,  tapi godaan gorengan sungguh menggoda. Tapi memang dengan berpuasa, anak-anak tidak sembarangan jajan di siang hari, tapi di waktu berbuka nafsu makan meronta. 

Mungkin untuk kekhawatiran kurangnya gizi bisa dialamatkan kepada anak yang masih menyusu. Karena anak yang tergantung kepada ASI akan terpengaruh dengan berkurangnya ASI. Hal itu bisa dilihat dari volume ASI yang dihasilkan ibunya berkurang. 

Dari kelima anak yang berpuasa, saya bisa melihat bertambahnya kesadaran anak berpuasa. Karena mungkin kondisi fisik dan batin anak juga berubah. Kemudian sekarang sudah adanya medsos, anak suda mulai bisa mengalihkan rasa lapar dengan menonton you tube atau menggunak medsos lainnya.  Asal wi-fi nya ada, maka anak asyik sendiri dengan medsos yang mereka sukai. 

Dalam soal makan, anak akan terbiasa dan menikmati makan bersama. Ketika berbuka, keluarga relatif lebih banyak berkumpul untuk makan berbuka puasa. Begitu juga ketika sahur, walaupun ketika sahur anak kadang sulit untuk bangun.  Dan saat sahur adalah saat anak tidak begitu bernafsu makan. Makanya hari ini saya mengantar isteri ke pasar mencari makanan yang cocok dengan selera anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun