- Tidak memerlukan biaya terlalu tinggi.
- Peralatan yang digunakan mudah didapat.
- Bisa dilakukan di mana saja.
- Produk gorengan beraneka ragam.
- Bahan baku mudah didapat.
Dalam menghadapi kenaikan harga gorengan ini, penulis melihat beberapa trik pedagang untuk menghadapinya, yaitu dengan menaikkan harga dan memperbesar ukuran gorengannya, menaikkan harga saja tanpa mengubah ukuran, dan ada juga yang berhenti berdagang. Tapi sekali lagi, penyuka gorengan masih banyak alias pangsa pasar masih besar.Â
Konsumsi masyarakat diakui atau tidak telah berperan dalam memajukan jalannya perekonomian. Masyarakat memerlukan makanan yang sesuai dengan lidah mereka.Â
Sekarang ini kesadaran akan kurang baiknya makanan yang berminyak mulai tumbuh, apalagi dengan banyaknya penyakit-penyakit yang timbul di masyarakat seperti stroke, serangan jantung, darah tinggi, kegemukan dan sebangsanya. Tapi enaknya gorengan sungguh menggoda.Â
Kondisi ini dimanfaatkan oleh pedagang-pedagang kecil untuk meraih pundi-pundi  rupiah. Dan permintaan akan  bahan-bahan gorengan semakin meningkat, khususnya minyak goreng.Â
Setiap pagi, orang-orang berduyun-duyun membeli gorengan untuk sarapan pagi. Demikian juga siang dan sore, tukang gorengan dikerubuti pembeli. Jarang sekali pedagang ubi rebus, atau pisang rebus dikerubuti pembeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H