Kurangnya likuiditas pada kontrak derivatif dapat mengakibatkan sulitnya menemukan pembeli atau penjual yang bersedia untuk bertransaksi dengan harga yang wajar. Hal ini terutama menjadi masalah ketika seorang investor perlu menutup posisi secara cepat atau saat terjadi perubahan kondisi pasar yang tiba-tiba. Kesulitan dalam menjual atau membeli kontrak dengan harga yang wajar dapat mengakibatkan investor mengalami kerugian karena harus menjual dengan harga di bawah nilai yang diharapkan atau harus membeli dengan harga yang lebih tinggi dari yang diinginkan.
Risiko likuiditas juga dapat meningkatkan ketidakpastian dalam penilaian nilai kontrak derivatif. Karena harga dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada tingkat likuiditas pasar, hal ini dapat menghasilkan penilaian yang tidak konsisten atau tidak akurat terhadap nilai kontrak.
Oleh karena itu, para investor dan pelaku pasar perlu mempertimbangkan risiko likuiditas dengan serius dalam aktivitas perdagangan derivatif. Strategi manajemen risiko yang tepat, seperti mengidentifikasi instrumen derivatif yang lebih likuid, memperhatikan jadwal dan volume perdagangan, serta memiliki rencana darurat untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak likuid, dapat membantu mengurangi dampak negatif dari risiko likuiditas ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H