Mohon tunggu...
Isna Azizah
Isna Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Azzh.

kegagalan akan menyusul saya jika tekad saya untuk berhasil cukup kuat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kontrak Derivatif dan Potensi Permasalahan

22 Maret 2024   18:13 Diperbarui: 22 Maret 2024   18:15 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual dan membeli sejumlah barang (baik komoditas maupun sekuritas) pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang telah disepakati pada saat ini. Dalam pengertian yang lebih khusus derivatif merupakan kontrak finansial antara dua atau lebih para pihak yang digunakan untuk memenuhi janji untuk membeli atau menjual komoditas atau aset yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara para pihak penjual dan pembeli.

Dalam dunia bisnis dan investasi salah satu instrumen yang digunakan untuk melakukan perlindungan nilai itu adalah melalui transaksi derivatif. Derivatif merupakan satu kaedah yang amat populer digunakan untuk mengurus risiko, khususnya lindung nilai. Derivatif adalah suatu kontrak atau perjanijan pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai instrumen yang mendasari seperti suku bunga, nilai tukar, komoditi, ekuiti dan indeks, baik diikuti dengan pergerakan dana / intrumen. 

Transaksi derivatif ini merupakan suatu transaksi yang menjadi daya tarik untuk diaplikasikan oleh manajemen investasi, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola sesuatu yang mereka miliki terhadap risiko yang akan dihadapi. Dari derivatif ini kegunaan utamanya adalah untuk mengalihkan risiko ataupun mengambil suatu risiko tergantung apakah posisinya sebagai hedger (pelaku lindung nilai) atau spekulator. 

Peranan transaksi derivatif untuk melakukan pengelolaan risiko pada saat ini merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam rangka pengelolaan risiko keuangan pada suatu bisnis. Lebih-lebih lagi dengan situasi pada saat ini yang mana keadaan keuangan dan ekonomi yang sangat tidak menentukan sehingga berbagai risiko yang perlu dihadapi agar suatu kegiatan yang dijalankan dapat berjalan dengan baik. Manfaat dari transaksi derivatif dalam pengelolaan risiko ini dianggap suatu hal yang sangat penting bahkan George Crawford menyatakan bahwa perusahaan memiliki kewajiban fidusia untuk menggunakan instrumen derivatif dalam menutup risiko usaha. 

Jenis-Jenis Transaksi Derivatif

Pelaksanaan transaksi derivatif dilakukan dengan beberapa jenis produk turunan dibawahnya yang digunakan dalam membuat kontrak diantara para pihak, antaranya adalah seperti berikut: 

  • Forward Contract adalah suatu kontrak yang dilakukan diantara dua pihak untuk membeli dan menjual suatu aset pendasar pada harga, jumlah, dan tanggal tertentu di masa akan datang. Dalam kontrak ini, dua pihak yang terkait wajib untuk membeli atau menjual dengan harga yang telah disepakati bersama dalam kontrak pada saat jatuh tempo. Walaupun pada saat jatuh tempo itu, harga yang telah disepakati dalam kontrak terdapat selisih dengan harga pada saat kontrak itu dilaksanakan, aset pendasar yang diperjualbelikan itu tetap harus dilaksanakan. 
  • Future Contract merupakan sebuah kontrak yang hampir sama dengan kontrak serah (forward conract) yaitu suatu kontrak yang dilakukan diantara penjual dan pembeli untuk menjual atau membeli suatu aset pendasar di kemudian hari dengan harga, jumlah, dan tanggal yang telah ditetapkan pada saat ini. Akan tetapi diantara future contract dengan forward contract masih ada perbedaanya dalam menjalankan kontrak-kontrak ini. Antara perbedaan diantara kedua kontrak ini adalah future contract ini merupakan kontrak yang dijalankan dengan melibatkan pihak ketiga. Jadi, dalam melakukan future contract memerlukan pihak ketiga yang dikenal dengan clearing house yang menjadi perantara bagi dua pihak yang melakukan kontrak ini sedangkan dalam forward contract tidak melibatkan pihak lain dalam melakukan kontrak diantara dua pihak
  • Option Contract adalah suatu kontrak yang memberikan hak untuk membeli atau menjual pada suatu tingkat harga tertentu yang telah ditetapkan pada awal kontrak. Pembeli dalam kontrak ini mempunyai hak untuk menjual atau membeli atau tidak melakukan kedua-duanya pada saat kontrak jatuh tempo. Untuk menjalankan kontrak opsi ini perlu membayar premi kepada penjual untuk mendapatkan kontrak tersebut dengan harga berdasarkan aset pendasar yang diperjualbelikan. Opsi yang memberikan hak untuk membeli aset dalam harga tertentu pada saat jatuh tempo kontrak disebut sebagai call options manakala opsi yang memberikan hak untuk menjual sebuah aset disebut sebagai put options.Swap Contract adalah suatu perjanjian yang dilakukan untuk menukar dua valuta yang dilakukan diantara dua pihak untuk membeli atau menjual berdasarkan tingkat harga yang telah ditetapkan di awal kontrak pada suatu tempoh tertentu di masa akan datang. Penentuan harga dalam kontrak ini dilakukan dengan dua harga, satu pihak membayar dari harga tetap suatu aset instrumen dan satu pihak lagi membayar mengikuti harga pada saat itu. 

Risiko Derivatif 

Investasi dalam instrumen derivatif menawarkan potensi imbal hasil yang tinggi, namun sekaligus membawa risiko yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh dasar investasi derivatif yang tergantung pada kontrak perdagangan. Instrumen derivatif seperti opsi atau kontrak berjangka dapat sangat peka terhadap volatilitas harga, yang dapat menyebabkan fluktuasi nilai yang besar dalam waktu singkat. Leverage yang digunakan dalam derivatif juga dapat memperbesar potensi keuntungan, tetapi sekaligus meningkatkan risiko kerugian yang lebih besar dari modal awal yang diinvestasikan. 

Selain itu, derivatif seringkali digunakan untuk tujuan spekulasi, yang berarti bahwa nilai derivatif sepenuhnya bergantung pada prediksi harga aset di masa depan. Spekulasi ini meningkatkan ketidakpastian dan risiko yang terkait dengan investasi derivatif. Oleh karena itu, investor perlu memahami dengan baik produk derivatif yang mereka perdagangkan, memiliki strategi manajemen risiko yang tepat, serta mempertimbangkan tujuan investasi jangka panjang mereka untuk mengurangi risiko yang terlibat dalam investasi derivatif.

Potensi Permasalahan pada Kontrak Derivatif

Risiko likuiditas merupakan salah satu tantangan yang sering dihadapi dalam perdagangan kontrak derivatif. Kontrak derivatif cenderung memiliki tingkat likuiditas yang lebih rendah dibandingkan dengan aset keuangan lainnya, seperti saham atau obligasi. Menurut Don M. Chance, risiko likuiditas ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menutup posisi atau mengalami kerugian saat mencoba melikuidasi kontrak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun