3. Teknologi dapat membangun atmosfer pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Sebagai contoh, video pembelajaran interaktif dan aktivitas edukatif bisa memperkuat semangat belajar murid. Murid juga bisa berpartisipasi dalam komunitas Study Together yang kini marak di berbagai aplikasi media sosial seperti X, Instagram, Line, dan Facebook.
4. Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis. Dengan adaanya teknologi, siswa menjadi sangat terbantu dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. Misalnya, seperti penggunaan aplikasi Kahoot dan Quizlet yang mampu menyemangati siswa dalam mempelajari bahan ajar yang lebih hidup lagi menyenangkan.
Adopsi teknologi dalam sistem belajar mengajar ini tak lepas dari kontrol orang tua. Orang tua tetap harus mendapingi putra-putri mereka di rumah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecanduan gawai atau bahkan gangguan tidur karena terlalu sering menatap layar kaca.Â
Guru harus memberikan peraturan tegas kepada murid-muridnya tentang pengguaan gawai dalam pembelajaran ini agar tidak diselewengkan menjadi hal-hal yang merugikan berbagai pihak. Guru, orang tua, dan sekolah juga harus bekerja sama guna meminimalisir kesenjangan aksebilitas teknologi yang diterima dengan menjamin kesempatan yang setara bagi seluruh siswa.
Metode belajar yang terintegrasi dengan teknologi ini dapat merancang perkembangan kognitif anak karena dengan teknologi yang semakin mutakhir guru dapat memanfaatkannya menjadi metode pembelajaran bagi generasi saat ini dalam merancang kemampuan kemampuan analitis, keterampilan problem-solving, juga kemampuan mengingat serta mengambil keputusan.Â
Berdasarkan pembahasan di atas, penerapan teknologi pendidikan memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan kognitif siswa. Pengaplikasian teknologi mampu memperkuat keterampilan kognitif, memperluas pengetahuan, dan memotivasi siswa. Siswa dapat menjangkau data pembelajaran yang lebih luas dan beragam berkat adanya teknologi dan beragam dibandingkan dengan metode konvensional. Selain itu, teknologi mampu menyediakan sarana pengajaran yang memikat dan interaktif, seperti mengembangkan permainan edukatif atau video, mempermudah siswa dalam menyerap materi dengan lebih efektif.
Melalui kolaborasi antara guru, orang tua, dan siswa, teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan secara baik untuk memperbaiki proses pembelajaran dan perkembangan siswa. Dengan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi ini, teknologi pendidikan dapat menjadi alat yang sangat berharga untuk membantu siswa mencapai potensi penuh mereka dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan. (Nur Isna Oktavia Alkholili, NIM 2300003020, mahasiswa program studi PBSI FKIP Universitas Ahmad Dahlan, dosen pembimbing Dr. Riana Mashar, S. Psi., M. Si., Psiko)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H