MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA DALAM STRATEGI PEMBELAJARANÂ PADA MATA KULIAH KOMPUTASI: SEBUAH STUDI LITERATUR
Isna Yusra (0305202007)
Mahasiswa Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan
Email :isnayusra6@gmail.com
Abstrak
Mata kuliah Komputasi merupakan mata kuliah yang terdapat pada kurikulum Pendidikan Matematika di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, terkhusus pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Pada artikel ini yang akan dibahas yaitu tentang Strategi Pembelajaran Pada Mata Kuliah Komputasi. Strategi ialah suatu kegiatan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh hasil yang telah diatur terlebih dahulu. Suatu pencapaian tidak akan berlangsung dengan baik apabila tidak adanya strategi yang dilakukan. Terdapat beberapa macam macam dari strategi pembelajaran, seperti strategi pembelajaran inkuiri, strategi pembelajaran ekspositori, strategi pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran afektif, strategi pembelajaran kontekstual, dan lain sebagainya. Pembelajaran merupakan suatu proses atau interaksi antara pengajar dan anak didik yang bertujuan untuk membantu peserta didik supaya bisa belajar dengan baik. Tujuan dari penulisan artikel adalah untuk mengetahui macam macam dari strategi pembelajaran pada mata kuliah ini. Metode analasis deskriptif dilakukan dengan studi literature yang diterbitkan mulai dari tahun 2011 sampai 2021.
Kata Kunci: Komputasi, Strategi, Pembelajaran, studi literatur, metode
Abstract
Computing courses are subjects contained in the Mathematics Education curriculum at the State Islamic University of North Sumatra, especially at the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. In this article, what will be discussed is about Learning Strategies in Computing Courses. Strategy is an activity carried out by someone to obtain predetermined results. An achievement will not go well if there is no strategy. There are several kinds of learning strategies, such as inquiry learning strategies, expository learning strategies, cooperative learning strategies, affective learning strategies, contextual learning strategies, and so on. Learning is a process or interaction between teachers and students that aims to help students learn well. The purpose of writing the article is to find out the kinds of learning strategies in this course. The descriptive analysis method was carried out with literature studies published from 2011 to 2017.
Keywords: Computing, Strategy, Learning, study literature, method
1.PENDAHULUAN
Belajar ialah suatu proses pergantian yang terdapat pada diri manusia serta berakibat pada kenaikan kuantitas ataupun mutu perilaku/ tingkah laku semacam kenaikan pada pola pikir seorang, kenaikan pengetahuan, kenaikan tutur bahasa dalam berdialog, kenaikan keahlian, kenaikan uraian, kenaikan perilaku ataupun Kerutinan, serta lain sebagainya.
Pada penafsiran di atas yang butuh kita ingat merupakan sesuatu kenaikan kuantitas ataupun mutu perilaku maupun tingkah laku seorang hendak nampak pada dikala bertambahnya keahlian dalam bermacam bidang yang dicoba nya. Hingga dari itu, apabila seorang belum memperoleh sesuatu kuantitas maupun mutu dalam proses belajarnya, bisa dikatakan kalau seorang tersebut belum hadapi yang namanya proses belajar ataupun bisa diucap pula hadapi kegagalan pada sesuatu proses belajar.
Belajar ialah pergantian tingkah laku ataupun penampilan dengan serangkaian aktivitas, misalnya membaca, menulis serta sebagainya dan belajar itu hendak lebih baik bila sang subjek hadapi serta melaksanakan nya. Belajar pula ialah sesuatu proses yang sistematis masing-masing komponennya hendak sangat memastikan keberhasilan anak didik.
Â
Pendidikan merupakan proses dimana pengetahuan diciptakan lewat transformasi pengalaman. Pendidikan pula bisa dimaksud selaku pengaruh dari pengalaman pada sikap. Pendidikan ialah sesuatu upaya yang kita jalani selaku pendidik maupun partisipan didik buat mendapatkan tujuan serta pencapaian belajar cocok dengan apa yang di harapkan. Sesuatu pendidikan yang dicoba dengan benar ataupun sangat hendak bisa mengganti keadaan kitasebagai partisipan belajar, yang dimana pergantian tersebut ialah dari kita yang tidak tau hendak jadi tau, dari kita yang telah tau hendak jadi lebih tau, dari yang awal mulanya berlagak tidak baik jadi lebih baik, dari yang tidak terampil hendak jadi terampil, serta lain sebagainya.
Strategi pendidikan merupakan sesuatu aktivitas yang bertujuan buat menggapai tujuan yang sudah didetetapkan serta dicoba oleh pendidik serta partisipan didik. Strategi pendidikan sudah disusun serta sudah terbuat pada kurikulum perkuliahan. Dalam strategi pendidikan meliputi sebagian perihal semacam tata cara pendidikan, metode ataupun metode yang dicoba oleh pendidik serta partisipan didik dalam suasana ataupun keadaan di kelas baik secara tatap muka langsung maupun diluar kelas yang tidak melaksanakan tatap muka langsung.
Adapun tujuan dari Studi Literatur ini ialah untuk mengetahui apa apa saja strategi pembelajaran pada mata kuliah komputasi, yang merupakan suatu aktivitas melalui melalui kegiatan membaca dan meneliti dari berbagai sumber yang ada. Dalam kegiatan pengumpulan data, kita harus bisa mengumpulkan data data tersebut dari berbagai sumber seperi jurnal, buku, ebook, ataupun artikel lainnya.
Ketika melakukan penelitian seorang peneliti harus memiliki wawasan dan sumber yang luas untuk menunjang hasil dari suatu karya yang diciptakan nya, karena dengan wawasan yang luas maka akan dapat menciptakan suatu karya ilmiah yang berkaitan dengan judul dan objeknya.
Â
2.METODE PENELITIAN
Pada penulisan artikel ini yang digunakan adalah metode deskriptif. Pencarian artikel sebagai bahan bacaan yang akan dijadikan tinjauan dari penulisan artikel ini, bersumber dari situs:
*https://www.misjuli.com/2015/02/macam-macam-strategi-pembelajaran- dan.html
*https://doi.org/10.26740/jvte.v2n2.p37-44
*https://ejournal.umpri.ac.id/index.php/edumath/article/view/164
*https://media.neliti.com/media/publications/146275-ID-pengertian- tujuan-dan-ruang-lingkup-stra.pdf
*http://pkm.uikabogor.ac.id/index.php/ACIEDSS/article/download/512/4 59
*https://core.ac.uk/download/pdf/287321217.pdf
Pada situs diatas ialah sumber untuk pembahasan yang berkaitan dengan macam macam dari strategi pembelajaran. Teknik analisis yang digunakan dalam penulisan artikel ini yaitu dilakukan dengan cara sistem penyaringan yang sesuai dengan judul yang akan dibahas oleh penulis yaitu tentang strategi pembelajaran pada algoritma dan pemograman. Strategi pada pembelajaran ini sangat penting, karena dengan tidak adanya strategi maka proses pembelajaran tidak akan sempurna. Para pendidik dan calon pendidik juga harus mempersiapkan bagaimana strategi untuk bisa mengajar anak didik itu dengan baik.
Dengan adanya pemilihan strategi itu sendiri tentunya para pendidik juga harus betul betul dapat menguasai dari strategi yang akan diterapkan nya. Setelah saya membaca dan menganalisa dari berbagai sumber bacaan, strategi pembelajaran ini sangat penting dan berguna terutama pada pendidik yang akan membantu para peserta didik dalam proses kelangsungan pembelajaran khususnya pembelajaran algoritma dan pemograman.
Â
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
Berpikir komputasional merupakan keahlian umum dalam hidup, tidak lagi cuma kesan stereotip keahlian yang diperlukan oleh ilmuwan komputer. Tiap orang wajib mempunyai perilaku positif dalam menguasai serta memakai keahlian ini dalam kehidupan tiap hari. Keahlian serta keterbatasan pemikiran komputasional didasarkan pada pemrosesan komputasi, apakah benak manusia ataupun komputer digunakan buat memproses permasalahan. Pada sesi dini pendidikan, kanak- kanak tidak cuma dilatih dalam keahlian calistung (membaca, menulis serta berhitung) namun pula wajib belajar gimana melatih pemikiran komputasi dan melaksanakan analisis logis. Terdapat 4 keahlian operasional berpikir komputasional, ialah penyederhanaan, integrasi, transformasi, serta simulasi. Buat membuat permasalahan bisa dimengerti, pemikiran komputasional memakai konsep dasar komputer buat membongkar permasalahan, merancang sistem, serta mengubahnya jadi metode berpikir yang bisa dimengerti oleh manusia. Pada dikala yang sama, pemikiran komputasi membolehkan seseorang ilmuwan komputer buat berpikir tentang permasalahan semacam seseorang ilmuwan komputer.
Lebih lanjut mendefinisikan berpikir komputasi selaku:
1.Suatu konseptualisasi daripada proses pengembangan bahasa pemrograman. Oleh sebab itu, para anak didik dimohon buat mempraktikkan aneka berbagai susunan berpikir abstrak. Berpikir komputasi terbatas buat mengenakan personal komputer buat belajar.
2.Proses logis lebih diseleksi daripada konduite kesekian bersumber pada pembedahan mekanik. Oleh sebab itu, orang dapat lebih fleksibel pada mengenakan kemampuan mereka sendiri lewat berpikir komputasi.
3.Metode berpikir insan, bukan fashion perhitungan personal komputer. Dengan kata lain, berpikir komputasi ialah metode buat membongkar masalah insan, ini cuma menyalin fashion berpikir personal komputer, sebab insan lebih pandai serta lebih imajinatif daripada personal komputer.
Â
4.Campuran pemikiran matematika serta pemikiran metode buat memperluas fondasi matematika.
5.Produk pemikiran yang berakhir, yang menolong membongkar masalah pada hidup, mengelola kondusi kehidupan tiap hari serta keahlian komunikasi ikatan memakai orang lain.
6.Keahlian bawah pada kehidupan tiap hari, bukan filsafat abstrak.
Dalam sesuatu proses pendidikan, dibutuhkan juga strategi pendidikan buat menunjang proses pendidikan spesialnya dalam ilmu komputer. Strategi pendidikan, apabila dipertimbangkan dalam riset teknologi pembelajaran, tercantum dalam desain pendidikan. Pendidik mempunyai kedudukan yang sangat urgen di mari serta wajib sanggup melaksanakan pengakuan dalam seluruh perihal yang berkaitan dengan aktivitas pendidikan yang mau dicoba. Seseorang pendidik wajib bisa memandang mau jadi apa siswanya, perihal ini tercermin dari mutu kecerdasan tiap siswa, apa latar belakangnya, apa motivasinya serta apakah mereka seluruh berasal dari program yang sama ataupun dari program yang berbeda. Strategi merupakan kata yang berasal dari bahasa latin strategy yang berarti sesuatu rencana ataupun rencana buat menggapai sesuatu tujuan yang sudah dicoba terlebih dulu. Strategi pendidikan bermanfaat buat menggapai tujuan di mana proposisi pendidikan berhubungan dengan sebagian sesi, serta buat siswa yang berbeda konteks yang digunakan pula berbeda.
Strategi pendidikan merupakan rencana yang mencakup serangkaian aktivitas yang dirancang buat menggapai tujuan pendidikan (Andi Prastowo, 2013: 240). Strategi itu sendiri pula bisa dilihat selaku pendekatan yang lingkungan serta komprehensif terhadap aktivitas pendidikan yang berbentuk standar universal buat menggapai tujuan pendidikan bersama (Abdul Majid, 2013: 7). Bagi Mulyasa, strategi pendidikan merupakan sesuatu kegiatan pendidikan yang dicoba lewat dialog, riset, tanya jawab, serta aktivitas lain yang bisa menolong siswa meningkatkan sesuatu keahlian yang terdapat pada siswa yang lain.
Â
Dalam perihal ini, kedudukan pendidik sangat berarti buat menghasilkan area yang baik di mana siswa bisa berprestasi dengan baik dalam proses pendidikan dan juga membentuk pergantian karakter ataupun perilaku sikap pada siswa.
Bagi J. Salusu, strategi pendidikan merupakan pemakaian posisi raga serta sumber energi buat menggapai tujuan secara efektif dan silih menguntungkan antara area serta keadaan pemakaian. Bagi Gropper, strategi pendidikan merupakan pemilihan sebagian tipe latihan cocok dengan tujuan pendidikan yang mau dicapai. Gropper menampilkan kalau tiap sikap ataupun sikap siswa yang mau dicapai dalam pendidikan mereka wajib diperhitungkan. Raka Joni memandang kalau strategi pendidikan merupakan strategi yang mengacu pada sebagian alternatif style selaku langkah- langkah yang digunakan dalam proses aktivitas belajar mengajar, paling utama langkah- langkah yang dicoba oleh seseorang pendidik serta guru buat menghasilkan atmosfer aktivitas belajar mengajar. Strategi pula bisa dikatakan selaku model kegiatan pendidikan yang digunakan oleh seseorang pendidik bersumber pada kesesuaian perilaku siswa, kondisi area sekolah, serta lain- lain, tujuan utamanya merupakan pendidikan yang baik.
Butuh kita tahu kalau strategi pendidikan mempengaruhi terhadap pendidikan yang efektif serta efisien, sebab dengan terdapatnya metode metode ataupun langah langkah yang bertujuan dalam pendidikan, hingga proses dari sesuatu pendidikan pula wajib dicermati semacam halnya dengan pendidikan yang efektif serta efisien. Buat menggapai tujuan dari pendidikan, seseorang partisipan didik wajib benar benar serta sangat sangat dalam melaksanakan pendidikan, hingga dari itu strategi pendidikan pula bisa berkaitan dengan metode maupun tata cara yang digunakan di dalamnya. Dalam memahami strategi pendidikan, makna kata strategi masih disamakan oleh sebagian orang dengan kata tata cara, metode, serta tata cara. Terdapat 2 konsep strategi, dalam makna luas serta dalam makna kecil. Dalam makna kecil, strategi identik dengan metode ataupun tata cara, ialah sesuatu metode penyampaian pesan tentang bahan ajar kepada siswa yang tujuannya buat menggapai tujuan pendidikan yang sudah didetetapkan.
Dalam penafsiran ini, kita bisa menguasai kalau strategi berkaitan dengan taktik ataupun tata cara serta apalagi tata cara yang digunakan buat melaksanakan suatu. Makna kata strategi dalam bahasa Indonesia merupakan semacam seni, melakukan rencana ataupun taktik. Bagi Rebert, mengartikan strategi selaku aksi yang telah direncanakan yang meliputi segala langkahlangkah dalam penyelesaian permasalahan maupun dalam pencapaian tujuan. Setelah itu Syaiful Bahri Djamarah pula mendefinisikan suatu strategi merupakan metode maupun tata cara. Kemudian secara universal dalam sesuatu garis besar kata strategi memiliki makna arah buat melangkah dalam upaya pencapaian sasaran yang telah didetetapkan lebih dahulu (Junaidah, 2015: 120).
Bagi J. R. David S pula mengartikan strategi selaku suatu tata cara maupun metode yang digunakan didalam dunia pendidikan. Perihal itu berarti strategi pendidikan dapat pula dimaksud selaku perancangan pendidikan yang didalamnya berisi menimpa seperangkat jajaran proses yang dirancang sedemikian rupa demi pencapaian pembelajaran tertentu.
Bagi Suharsimi Arikunto mengemukakan kalau tujuan dari terdapatnya strategi pendidikan merupakan biar pada tiaptiap elemen pembelajaran dapat bekerja secara tertib sehingga tujuan pengajaran secara efisien serta efektif bisa tercapai. Dalam suatu pendidikan yang tertib, memiliki sebagian penanda antara lain ialah: (Junaidah, 2015: 121).
a)Anak wajib senantiasa bekerja, tidak terdapat kata menyudahi. Artinya ialah seseorang anak tidak boleh menyudahi belajar cuma disebabkan ketidak tahuan atas mengerjakan tugas yang telah diberikan guru kepadanya.
b)Kanak- kanak wajib melaksanakan pekerjaan mereka serta tidak membuang waktu. Realitasnya seseorang anak harus kilat mengerjakan pekerjaannya, sebab kilat berakhir juga mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh guru.
Â
Dari pendapat para ahli tentang strategi pendidikan di atas, bisa disimpulkan kalau strategi pendidikan merupakan aktivitas yang berkaitan dengan tata cara ataupun proses yang diterapkan oleh pendidik kepada partisipan didik buat menolong mencapai tujuan tertentu secara efektif serta efisien.
Dalam strategi pendidikan ditemui kalau jenis- jenis strategi pendidikan tidak cuma satu namun meliputi sebagian tipe, antara lain strategi pendidikan, strategi pendidikan gudang, pendidikan kooperatif, strategi pendidikan afektif, strategi pendidikan kontekstual. Berikut ini menarangkan tiap- tiap tipe strategi pendidikan yang berbeda, tercantum yang berikut:
1)Strategi Pendidikan Inkuiri
Strategi pendidikan Inkuiri merupakan strategi pendidikan yang mempraktikkan tata cara mencari serta menemukan modul buat dipelajari. Strategi ini pula kerap diucap dengan strategi heuristik yang maksudnya pencarian. Dalam strategi ini, kami tidak memakai tata cara pengadaan bahan langsung, namun kami wajib mencari bahan sendiri. Di mari, pendidik berfungsi berarti selaku pembimbing atau fasilitator untuk siswa buat menuntaskan proses pendidikan. Dalam perihal ini, siswa wajib sanggup berpikir analitis serta kritis buat menemukan jawaban dari permasalahan yang dipelajari pada dikala itu. Oleh sebab itu, strategi ini dibutuhkan buat menciptakan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan yang diajukan pendidik kepada siswa.
Karakteristik dari strategi pendidikan berbasis persoalan ini antara lain siswa wajib bisa memprioritaskan kegiatannya dalam perihal riset serta temuan. Pendidik hendak menolong siswa menciptakan jawaban dari permasalahan yang mereka cari. Dalam perihal ini pendidik disebut subjek serta pendidik disebut fasilitator. Siswa pula butuh mempercayai jawaban yang mereka temukan. Sebab siswa bukan hanya penerima ilmu yang diberikan oleh pendidik, namun siswa wajib sanggup merumuskan gagasan pokok dari modul yang dipelajari. Pendidik kerap melaksanakan interaksi tanya jawab dengan pendidik sebab dengan tanya jawab tersebut strategi pendidikan berbasis tanya jawab bisa tercapai.
Karakteristik lain dari penyelidikan ini merupakan kalau siswa wajib sanggup berpikir analitis, kritis, serta logis, supaya membolehkan mereka meningkatkan kemampuannya sendiri, tidak cuma dengan menerima modul yang diberikan oleh guru, anggota membagikan namun pula dengan meningkatkan keahlian ataupun kemampuan yang cuma terdapat di dalamnya. Pendidikan pc lebih gampang dimengerti oleh siswa dengan memakai strategi ini, sebab siswa di mari dimohon buat menciptakan serta meningkatkan potensinya sendiri.
2)Strategi Pendidikan Ekspository
Strategi Pendidikan Ekspository ialah strategi pendidikan yang lebih tertuju kepada pendidik sebab disini kedudukan pendidik itu selaku penyampai modul kepada partisipan didik biar para partisipan didik bisa lebih menguasai pendidikan yang diajarkan oleh pendidik tersebut. Pada strategi ini pendidik mengantarkan modul kepada partisipan didik secara langsung, serta partisipan didik tinggal menerima ajaran ataupun modul yang diberikan.
Strategi ekspository kerap pula diucap selaku strategi yang berupa ceramah, sebab dalam strategi ini lebih diutamakan yang namanya bertutur secara lisan yang baik dalam penyampaian modul nya. Strategi ekspository diucap selaku pendidikan langsung oleh Roy Killen. Tujuan utama dari strategi pendidikan ekspository ini ialah apabila pendidik sudah berakhir mengantarkan modul yang di ajarkan hingga para partisipan didik wajib dapat menerima serta menguasai modul tersebut dengan metode menarangkan kembali apa modul yang sudah diajarkan tadi.
Dengan memakai strategi ini para partisipan didik dapat menerima pengetahuan ataupun ilmu yang sudah diberikan pendidik tersebut. Pada pendidikan komputasi, partisipan didik cuma lah menguasai modul yang diajarkan oleh pendidik tentang komputasi. Disini partisipan didik tidak diwajibkan buat mencari modul pendidikan melainkan cuma menguasai uraian dari pendidik. Oleh sebab itu, pendidik yang berupaya keras buat dapat mengantarkan modul komputasi kepada partisipan didik dengan baik serta benar.
3)Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi Pendidikan Kooperatif maksudnya taktik pendidikan yg mempraktikkan sistem ataupun metode menilik modul yang telah diberikan memakai kerjasama antara suatu gerombolan yang telah terbuat guna buat menerima output yg menawan bersumber pada kerjasama gerombolan tadi. Ada 2 tujuan krusial pada pelaksanaan taktik pendidikan kooperatif ini ialah kebaikan secara berkelompok pula kebaikan sendiri.
Dalam stategi ini lebih diutamakan terhadap kerjasama lantaran memakai terdapatnya kerjasama dapat meningkatkan rasa pertemanan yang dekat, tidak hanya itu dapat pula membentuk jawaban yang lebih baik lantaran terdapatnya sebagian komentar komentar bersumber pada sebagian teman sekelompok. Perihal ini pula dapat membuatkan pengetahuan bersumber pada seorang siswa lantaran memakai terdapatnya gerombolan misalnya itu, dapat melatih rasa tanggung jawab terhadap gerombolan pula. Pada taktik ini diketahui memakai yang namanya reward (penghargaan) yang hendak diberikan pada gerombolan yang memiliki output dialog yang baik. Dengan terdapatnya reward (penghargaan), para gerombolangerombolan dialog hendak lebih merasa semangat serta ulet pada melaksanakan dialog.
Sebagian perihal yang butuh diingat pada taktik pendidikan kooperatif ini antara lain ialah seorang siswa wajib dapat bergabung serta dapat meneyesuaikan diri terhadap kelompoknya yang bertujuan buat menggapai output yang mau dicapai, dalam sesuatu gerombolan wajib sanggup silih berafiliasi antara tiap anggota lantaran bila baik ataupun tidaknya output bersumber pada kerjasama tadi itu merupakan tanggung jawab beserta gerombolan serta angota anggotanya, memakai terdapatnya kerjasama gerombolan perihal ini dapat menggapai output yang memuaskan lantaran bersumber pada output itu telah tergabung sebagian komentar komentar tiap anggota gerombolan serta berkat bersumber pada kerjasama gerombolan seperti itu yang hendak menggapai tujuan beserta sesuatu gerombolan.
Apabila dalam prosedur komputasi mengguakan pelaksanaan taktik ini, bisa jadi para siswa hendak lebih semangat merampungkan sesuatu permasalahan yang diberikan lantaran dituntaskan memakai metode berkelompok. Terlebih komputasi ini bersangkut paut memakai matematika, bisa jadi hendak lebih mudah menyelesaikannya apabila berkelompok.
4)Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran afektif adalah taktik pembelajaran yang hanya bertujuan pada pendidikan kognitif, melainkan pula wajib bertujuan pada sisi lainnya. Maksud berdasarkan pendidikan kofnitif disini artinya suatu pemahaman atau pemikiran yang mensugesti jiwa seorang terhadap faktor eksternal juga faktor internal guna menerima output belajar seorang menggunakan baik. Strategi afektif ini sangat berkaitan menggunakan perasaan dan emosi seorang.
Maksud nya merupakan dalam taktik ini, pembelajaran seseorang siswa mampu dilahat berdasarkan perkembangan nya bukan berdasarkan apa yg dialaminya. Pada taktik afektif ini mugkin lebih sulit buat diterapkan lantaran berkaitan menggunakan perasaan dan emosi. Di pada proses pembentukan perilaku para siswa, pendidik berperan menjadi model yang akan ditirukan sang siswa yang dimana pendidik wajib mampu menancapkan konduite eksklusif dalam norma yg dilakukan siswa. Strategi afektif berkaitan erat menggunakan nilai berdasarkan suatu perasaan diri seorang sebagai akibatnya sulit buat mampu diukur.
Dalam hal ini pula diajarkan bahwa pada menerapkan taktik afektif pada siswa wajib dilandasi menggunakan pengetahuan yg diberikan sang pendidik, karena menggunakan memberikannya pengetahuan tadi si siswa akan tau maksud berdasarkan tujuan yang akan dikerjakannya. Pada prosedur pemecahan pemograman, penerapam taktik ini relatif sulit buat dilakukan lantaran berkaitan menggunakan pada jiwa misalnya perasaan dan emosi.
Untuk dapat merancang dan menerapkan strategi pembelajaran yang efektif, penting untuk memperhatikan unsur-unsur atau langkah-langkah strategis dasar berikut ini
Â
Memastikan spesifikasi kualifikasi pergantian sikap, tujuan senantiasa dijadikan acuan bawah dalam perancangan serta penerapan tiap aktivitas pendidikan. Oleh sebab itu, tujuan pendidikan wajib diformulasikan secara spesial dalam makna menuju pada pergantian sikap serta guna tertentu dalam makna bisa diukur.
Memilah pendekatan pendidikan, sudut pandang yang mengantarkan apa yang sudah direncanakan buat menggapai tujuan yang sudah diresmikan. Dalam melakukan aktivitas pendidikan butuh memikirkan serta memilah pendekatan utama yang dikira sangat efisien, pas dan efisien buat menggapai tujuan.
Memilah serta memastikan tata cara, metode, serta prosedur pendidikan. Tata cara ialah metode yang diseleksi buat mengantarkan bahan cocok dengan tujuan pendidikan Metode ialah metode buat melakukan tata cara dengan fasilitas penunjang pendidikan yang sudah diresmikan dengan mencermati kecepatan serta ketepatan belajar buat menggapai tujuan. merancang evaluasi, merancang remedial serta merancang pengayaan.
Dalam perihal ini, Slameto mengemukakan bahwa strategi pendidikan terdiri dari 8 faktor perencanaan antara lain: (Slameto, 1991: 9192).
Komponen sistem meliputi pendidik, siswa di kelas, dalam kelompok ataupun orang yang mau berpartisipasi dalam proses pendidikan yang disiapkan.
Agenda penerapan, tercantum bermacam format serta waktu pendidikan, sudah disiapkan.
Tugas belajar diteliti serta didefinisikan, bahan ataupun bahan yang digunakan. Semacam: bahan ajar, perlengkapan peraga sudah disiapkan dan disusun dengan sebaik- baiknya supaya aktivitas belajar bisa berjalan dengan baik.
Ciri siswa diidentifikasi saat sebelum RPP disusun.
Dokumen terpaut sudah disiapkan.
Â
Metode serta tata cara penyajian sudah diidentifikasi. Misalnya, memakai tata cara dialog serta konferensi, dll. Fitur pendidikan yang hendak digunakan.
Setelah itu, secara spesial, guru mempraktikkan strategi pendidikan yang mengaitkan langsung dengan pendekatan handal serta interaktif pendidik di kelas. Langkah-langkah pendidik terpaut dengan penyelenggara proyek serta gimana tata cara, langkah, ataupun tata cara yang diterapkan berperilaku semacam pemakaian sumber serta perlengkapan belajar. Dalam aktivitas pendidikan, salah satu bidang pelaksanaan strategi pendidikan merupakan terdapatnya tata cara pendidikan yang hendak digunakan oleh pendidik. Pemilihan tata cara pendidikan yang pas pada waktu yang hendak tiba hendak menjadikan ruang kelas lebih kondusif buat belajar siswa, sehingga nantinya hendak tercapai kompetensi tertentu pada diri siswa dengan memilah tata cara yang pas serta cocok.
Tata cara pendidikan merupakan langkah yang digunakan oleh pendidik dalam area yang terus tumbuh yang membolehkan terciptanya ikatan antara pendidik serta siswa, yang pada kesimpulannya menuju pada transformasi keahlian siswa, guru ke siswa, baik secara kognitif., emosional serta psikologis. Memilah tata cara yang berbeda hendak menimbulkan suasana yang berbeda, bila dibutuhkan, dalam aktivitas belajar yang berbeda. Inilah sebabnya kenapa mengkategorikan serta mendefinisikan sesuatu tata cara membutuhkan analisis yang akurat dari suasana yang diharapkan buat diciptakan serta suasana mana yang dikira sangat pas buat menekuni kompetensi yang di idamkan,
Sepanjang proses pendidikan, terdapat banyak perihal yang butuh dicermati oleh fasilitator ataupun pendidik serta tentang kegiatannya, ialah:
Isi, tercantum modul ataupun objek pendidikan, berikutnya hendak dikelola, diteliti, didiskusikan, serta didiskusikan bersama siswa.
Proses dalam pengoperasiannya merupakan proses membuat suatu yang wajib dikenal oleh pendidik, sebab dalam kinerja yang baik pastinya siswa hendak memperoleh hasil yang baik nantinya.
Â
Yang meliputi aktivitas pendidikan interaktif antara guru serta siswa, setelah itu memakai metode yang pas untuk pendidik dalam aktivitas pendidikan ialah gimana pendidik mempersiapkan modul pendidikan, persoalan, setelah itu guru sediakan fasilitas serta fasilitas dialog dengan memakai proses yang berbeda.
4. KESIMPULAN Kesimpulan
Dalam pembelajaran komputer juga terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran, seperti strategi pembelajaran, strategi pembelajaran toko, strategi pembelajaran kooperatif, strategi pembelajaran emosional, dan strategi pembelajaran linguistik. Strategi pembelajaran inkuiri dimana cara mencari dan menemukan materi dibahas, strategi pembelajaran kontak adalah dimana pendidik memberikan materi kepada siswa karena dalam strategi ini pendidik berperan aktif. Strategi pembelajaran kooperatif menerapkan kerjasama kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran terkait adalah strategi pembelajaran yang berhubungan dengan perasaan dan emosi seseorang yang juga dikenal sebagai pembelajaran kognitif. Strategi pembelajaran kontekstual adalah strategi yang melibatkan siswa dalam peran menemukan materi dan materi tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran berbasis komputer, pendidik dapat memilih jenis strategi yang dibahas di atas untuk diterapkan dalam pembelajaran mereka. Itu semua tergantung pada pendidik metode atau strategi apa yang akan digunakan.
Â
DAFTAR PUSTAKA
Andi Prastowo. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Panduan Lengkap Aplikatif.
Diva Press.
Anistyasari, Yani. 2020. "Strategi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Keterampilan Pemrograman Dan Berpikir Komputasi Sebuah Studi Literatur." JVTE: Journal Of Vocational And Technical Education. Vol.2 dan No. 2.
Asini, Wayan Ni. 2020. "Strategi Pembelajaran Matematika Berdasarkan Karakteristik Sisws Sekolah Dasar." Jurnal Emasains: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains. Vo. 9 dan No. 1. Hlm.1-8.
Asrori, Mohammad. 2013. "Pengertian,Tujuan dan Ruang Lingkup Strategi." Madrasah.
Vol.5 dan No.2.
Azis, Nur Taufiq. "Strategi Pembelajaran Era Digital.": Islamisasi Ilmu Pengetahuan di Era Revolusi Industri 4.0 Vol.1 dan No.2.
Farizal, Muhamad. 2021. " Relevansi Strategi Pembelajaran Tematik Pada Mata Pelajaran Matematika Jenjang Pendidikan Dasar" Jemari: Jurnal Edukasi Madrasah Ibtidaiyah.Vol.3 dan No.1. Yogyakarta.
Grandys Frieska Prassida dkk, "Virtual Class Sebagai Strategi Pembelajaran Untuk Peningkatan Kualitas Student-Centered Learning Di Perguruan Tinggi" Teknologi. Vol. 1 dan No. 2. Juli 2011.
Junaidah, Junaidah. 2015. " Strategi Pembelajaran Dalam Perspektif Islam" Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 6 dan No.1.
Muchyidin, Arif. 2014. "Pengaruh Strategi Pembelajaran Generatif Terhadap Kemampuan Penalaran Matematika" EduMa: Jurnal tadris matematika. Vol.3 dan No. 1.
Mukhtar,dkk. 2013."Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika." Jurnal Teknologi Pendidikan. Vol.6 dan No.1.
Mustofa, Zainul. 2016. "Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Melalui Lesson Study Untuk Meningkatkan Keterampilan Memecahkan Masalah Mahasiswa." Vol.8 dan No.1. Hlm.32-37.
Nur, Wahyudin. 2019. Strategi Pembelajaran Kooperatif Konsep Diri dan Hasil Belajar Sejarah. Medan: CV. Widya Puspita
Nofiansyah, Wahyu. 2016. "Efektivitas Strategi Pembelajaran Siswa Aktif Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa." Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.2 dan No.1. Hlm 109-115.
Â
Noviana, Nahakkta. 2021. "Pengaruh Strategi Pembelajaran Defragmenting Terhadap Pemecahan Masalah Matematika" Junal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol.1 dan No.2
Wahyu, Kamirsyah. 2016. "Alternatif Strategi Pembelajaran Matematika" Beta: Jurnal tadris matematika. Vol. 9 dan No. 1, Hal.89-110.
Wina Sanjaya. (2016). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H