Mohon tunggu...
Ismuziani ita
Ismuziani ita Mohon Tunggu... Perawat - Mental Health Nurse

Selalu bersyukur pada Allah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kumpulan Cerita: Dari Balik Nurse Station

13 Januari 2023   19:50 Diperbarui: 13 Januari 2023   20:00 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Koleksi Pribadi

Dari Balik Nurse Station ( Suara Azan Yang Tak Terlupakan )

By. Ismuziani, A.Md.Kep

"Pena catatan amal diangkat dari tiga orang: dari anak kecil sampai dia baligh, dari orang gila sampai ia waras, dari orang yang tidur sampai ia bangun." (HR. Bukhari)

 

Aku segera mengakhiri tulisanku di buku laporan harian shift sore untuk hari ini, ketika aku mendengarkan suara Azan Magrib berkumandang, suara Azan kali ini terasa begitu merdu di telingaku, menyejukkan batinku. Hatiku bertanya-tanya, kenapa suara Azan Magrib ini bisa terdengar begitu jelas, padahal posisi aku sedang di Nurse Station pada sebuah rumah sakit yang merawat pasien dengan gangguan kesehatan jiwa. Biasanya suara Azan hanya terdengar sayup-sayup dari Masjid ataupun dari Mushalla rumah sakit yang letaknya jauh dari ruangan tempat aku berdinas.

Aku segera beranjak dari Nurse Station, hendak menunaikan kewajiban ku sebagai Muslimah, dan netraku menangkap pemandangan mengharukan di depanku. Ternyata suara merdunya Azan berasal dari salah satu pasien kami, yang berada di kamar rawatan. Dari balik teralis yang membatasi mereka dengan dunia luar, aku menyaksikan seorang pasien berdiri diatas sajadah menyerukan suara azan, dan beberapa pasien lainnya segera mengambil posisi di belakang Muazzin, posisi shaf Shalat dengan baris memanjang.

Mereka menyegerakan shalat berjamaah tanpa arahan kami, biasanya kami perawat jaga membimbing pasien yang telah kooperatif untuk menunaikan Shalat. Tapi untuk waktu shalat Maghrib kali ini, pasienku langsung ambil posisi shalat berjamaah dengan imam shalat sang Muazzin bersuara merdu.

Aku belum beranjak untuk segera shalat Maghrib, masih berdiri terpaku di balik teralis menyaksikan mereka menunaikan ibadah shalat Maghrib, suara merdu sang imam melafazkan ayat-ayat Allah, begitu mengharukan, tanpa bisa ku kendalikan mataku membasah. Batinku bergejolak " Ya Allah, mengapa kami yang sehat jiwa dan raga ini, sering melalaikan perintah Allah, sementara mereka yang sudah Allah bebas kan kewajibannya tidak melupakan kewajiban mereka sebagai seorang Muslim.

Dalam sebuah riwayat disebutkan Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

 "Pena catatan amal diangkat dari tiga orang: dari anak kecil sampai dia baligh, dari orang gila sampai ia waras, dari orang yang tidur sampai ia bangun." (HR. Bukhari secara mu'allaq, Abu Daud no. 4400, dishahihkan Al-Albani dalam Irwaul Ghalil, 2/5).

Rasa malu pada sang Pencipta, hadir spontan di batinku yang penuh dosa, melihat ODGJ yang segera melaksanakan perintah Allah, sementara kewajiban itu sudah Allah bebaskan pada mereka. Mereka tanpa paksaan ikhlas bersujud menunaikan shalat fardhu, beda jauh dengan diri ini yang sering melalaikan kewajiban ku, harusnya aku yang masih sehat jiwa dan raga, jangan lalai dan jangan menunda-nunda shalat fardhu.

Diatas sajadah aku basahkan penyesalan ku dengan keikhlasan ber istiqhfar, memohon ampunan Rabb-ku, meminta petunjuk Nya, mengharapkan keridhaanNya agar aku bisa istiqamah, aku ber Azzam pada batinku, agar tak pernah lalai lagi dalam sujudku, dan berharap ini bukan sujud terakhir ku.

( Dari balik Nurse Station sebuah ruangan yang merawat pasien dengan gangguan mental, aku tutup cerita ku hari ini, dengan harapan semoga kita semua tetap istiqamah ber hijrah )

 

Ismuziani, A.Md.Kep

Perawat RSJ Aceh 

13/01/2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun