Juanda setuju dengan ideku, dia minta 24 jam, untuk bermusyawarah dengan keluarga nya, dan dia meyakinkan aku jangan sampai aku ingkar janji, aku harus penuhi janjiku menjadi istrinya jika orang tua nya setuju. Aku sangat yakin orang tuanya dan keluarga besar Juanda tak akan menyetujui jika dia menikah denganku. Setelah waktu yang kita sepakati tiba, Juanda menghubungi ku, dia menanyakan apa aku sudah siap menjadi istrinya bulan depan, aku balik bertanya padanya, apakah keluarga setuju dia menikahi ku. Dia tertawa bahagia, aku galau mendengar tawanya, aku tambah tak menentu saat dia bilang orang tua nya setuju dia menikahi ku, dan keluarga nya akan segera melamarku.
Untuk sesaat aku terdiam tak tahu harus berkata apa, sampai dia menggoyangkan bahuku, dan mengingatkan aku untuk jangan meng ingkari janjiku sendiri. Hingga akhirnya suaraku keluar juga seirama dengan mataku yang menatap matanya, aku melihat kesungguhan disana, dibening indah bola matanya.
Seminggu kemudian, keluarga nya melamarku, tapi perasaan ragu masih menyelimuti hatiku. Seiring dengan persiapan aku dan dia mendaftarkan akan nikah kami di Kantor Urusan Agama kecamatan, aku memaksa Juanda membawaku ke rumahnya, aku ingin berbicara dengan ibunya Juanda, mengingat pada saat lamaran beberapa waktu yang lalu, Ibunya tidak ikut kerumah ku, ada kemungkinan Ibunya tidak setuju dengan rencana pernikahan kami. Saat Juanda membawa ku ke rumahnya, aku terharu, Ibunya begitu menyenangi ku, kakaknya dan adik perempuan nya juga ikut duduk ngobrol santai bersama ku, syukur Alhamdulillah bisikku dalam hati, keluarga nya betul-betul menerimaku.
Dan kini, orang yang sangat aku benci sebelumnya, telah menjadi suamiku, dia tulus mencintaiku, memperlakukan aku seperti ratu di Kerajaan Cintanya. Hingga aku merasakan berlapis-lapis rindu jika berjarak dengan nya. Sungguh dia telah merubah benciku jadi rindu. Terima Kasih cintaku... Terimakasih telah menerima aku apa adanya, dan maafkan sikapku yang pernah sangat membencimu.
Blang Bintang, 12 Februari 2021
Ismuziani 'ita'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H