Mohon tunggu...
Ismuziani ita
Ismuziani ita Mohon Tunggu... Perawat - Mental Health Nurse

Selalu bersyukur pada Allah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Saya dan Pengalaman Merawat Orang dengan Gangguan Jiwa

12 Oktober 2020   00:39 Diperbarui: 12 Oktober 2020   04:48 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Gambar oleh Ryan McGuire dari Pixabay

Karena ODGJ yang kondisinya tenang dan mengalami gejala-gejala yang ringan cukup di rawat di Puskesmas saja, hampir seluruh Puskesmas sekarang ada CMHN dan GP+.

GP+ adalah Dokter Umum yang telah mengikuti Pelatihan dasar tentang kesehatan jiwa dan teknik mengobati ODGJ. Menurut pengalaman kami perawat jiwa selama ini, tingkat kesembuhan pasien juga dipengaruhi oleh ada tidaknya kepedulian keluarga terhadap ODGJ.

Sementara ODGJ yang mempunyai keluarga yang peduli ikut memberikan suport akan lebih cepat proses penyembuhan nya. Jika kepedulian keluarga kurang, ODGJ yang sudah sembuh pun bisa menurun kondisinya bertambah buruk. 

Ah.... Seandainya semua kita peduli dengan ODGJ, keluarga dan masyarakat tidak men stigma jelek terhadap ODGJ, kemungkinan mereka yang sudah sembuh secara klinis, dan hidup dalam masyarakat bisa beraktivitas normal. Sehingga angka kambuh ulang ODGJ bisa menurun. 

Memangnya ODGJ bisa bekerja di masyarakat?

"YA BISA LAH"

Beberapa tahun yang lalu, RSJ Aceh pernah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Pasien RSJ yang secara klinis gejala-gejala beratnya sudah hilang, pasien yang sudah tenang dan sudah mengerti jika diarahkan dan dilatih, di rawat di RSUD Aceh Besar di Kota Jantho. Di sana selain diberikan Asuhan Keperawatan Jiwa, ODGJ juga dilatih berkebun di lahan Rumah Sakit.

Saya juga ikut sebagai salah satu perawat yang bertugas di Ruang Fillial Jiwa Jantho (nama program rehabilitasi ODGJ kerjasama RSJ dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar) saat itu. Selama lebih kurang tiga tahun saya bertugas di Ruang Fillial Jantho, kami jarang menemukan pasien bingung, gelisah, berkelahi sesama pasien dan hal-hal lain yang biasanya kita temukan pada pasien yang dirawat secara terkurung di ruang rawatan di RSJ. 

Di ruang Fillial Jantho, ODGJ pagi dan sore hari dilatih berkebun, bumi Jantho yang subur menghasilkan berbagai sayuran hasil kebun dari ODGJ yang dilatih dan dibimbing oleh perawat.

Hasil kebun yang kemudian bisa dijual di pasar, dan menghasilkan uang jajan untuk ODGJ. Jadi ODGJ yang sudah tenang dan sudah bisa hidup di masyarakat, jika diberikan kepercayaan untuk melakukan aktivitas sesuai dengan keahliannya, bisa mengurangi resiko kambuh kembali. 

Semoga kita semua bisa menerima ODGJ beraktivitas dimasyarakat, tidak menjauhi mereka tapi sama-sama membimbing mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun