"Astaghfirullah," suara pasien terdengar pelan.
Melihat pasien merespons ajakan saya, saya mendekat pelan-pelan dan terus membimbing pasien istighfar sampai pasien tenang.Â
Ada beberapa orang sering bertanya pada saya, "Kamu gak takut sama orang gila?"
"Jangan sebut mereka gila,"Â sanggahan saya pada mereka yang sering bertanya pada saya. "Sebut mereka orang dengan gangguan jiwa,"Â selalu saya sarankan seperti itu.
Ada lagi yang bertanya pada saya, "Kamu pernah gak diserang sama pasienmu itu?"
Saya pernah beberapa kali diserang tiba-tiba oleh pasien karena kelalaian saya yang kurang berhati-hati.
Ceritanya, pada saat itu saya sedang menerima keluarga pasien yang berkunjung menjenguk pasien di RSJ. Saat itu saya bertugas di ruang rawat wanita.
Pasiennya sudah tenang, secara klinis sudah di izinkan pulang oleh DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan).
Karenanya Kepala Ruangan menelpon keluarga untuk menjemput pasien. Karena kondisi pasien sudah tenang, saya mengeluarkan pasien dari kamar dan mengizinkan keluarga pasien untuk menjumpai pasien.
Saya mengulang kembali apa yang disampaikan oleh Kepala Ruangan, bahwa pasien sudah boleh dikembalikan kepada keluarga. Keluarga enggan membawa pulang pasien, salah satu orang dari anggota keluarga berbicara pada saya, belum siap untuk membawa pulang pasien.