Gedung Auditorium Universitas Hindu pagi ini ramai oleh peserta Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dengan semangat mata berbinar-binar sambil melakukan ramah tamah. Tepat pukul 09.30 WITA, pengurus LPD dari seluruh peserta dari penjuru Bali berkumpul dalam satu ruang, merayakan tonggak sejarah ke-40 tahun lembaga keuangan adat ini. Aula yang penuh sesak itu seakan bersatu dalam satu visi, yakni memajukan perekonomian desa adat Bali. Â Dan di harukan hymne LPD oleh paduan suara.
Lembaga Perkreditan Desa (LPD), adalah sebuah lembaga keuangan mikro  yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat Desa Adat di Bali. LPD memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan desa adat, serta perekonomian masyarakat Bali secara keseluruhan.  LPD didirikan oleh Gubernur Bali saat itu, Prof. Dr. Ida Bagus Mantra. Tujuan utama pendirian LPD adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan cara memberikan pinjaman dengan bunga rendah serta untuk mendukung pembangunan desa adat melalui dana pembangunan dan sosial yang di salurkan kembali ke desa adat.
Dalam sambutannya, Ketua BKS-LPD, Drs. I Nyoman Cendekiawan, SH, MSi, memaparkan capaian luar biasa LPD Bali selama empat dekade. Dengan nada bangga, beliau menyampaikan bahwa total aset LPD kini mencapai angka fantastis, yakni 33,7 triliun rupiah. Lebih dari 8.200 karyawan kini mengabdi di lembaga ini, melayani kebutuhan keuangan lebih dari 4.137 desa adat di seluruh Bali. Angka-angka ini bukan sekadar data, melainkan bukti nyata keberhasilan LPD dalam memberdayakan masyarakat Bali.
Dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, pertumbuhan LPD Bali terbilang sangat pesat. Ketua BKS-LPD menjelaskan bahwa keunikan LPD terletak pada basisnya yang kuat di masyarakat adat. Dengan landasan filosofi Tri Hita Karana, LPD tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga fokus pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Untuk kerkelanjutan usaha LPD ini, memberikan layanan kepada masyarakat adat dengan menyediakan akses kredit bagi usaha kecil dan menengah di desa yang lebih murah, sehingga sebagai jalan keluar untuk menghindari jeratan rentenir. Â Bagi anggota LPD juga ada jaring pengaman sosial terutama terjadi bencana, kesulitan ekonomi dan rukun kematian ini menjadi keterkaitan antara LPD kepada anggotanya.
LPD juga mempunyai penting kepada lingkungan dan komunitas dalam melestarikan nilai-nilai budaya Bali, seperti gotong royong dan keseimbangan antara manusia dan alam. Â Dengan memperhatikan aspek lingkungan, LPD dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap alam, seperti mengurangi emisi karbon dan mengelola sumber daya alam secara lebih efisien.
Tantangan Utama LPD di Era Digital, bisnis harus lebih adaptif mengikuti dengan customer journey yang selalu menggunakan gadget yang terkoneki dengan internet. Â Banyak LPD yang masih menggunakan sistem manual atau perangkat lunak yang sudah usang, sehingga sulit untuk melakukan integrasi dengan teknologi modern yang digunakan oleh pelanggan. Â Kurangnya SDM yang memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi menjadi kendala dalam mengimplementasikan sistem digital. Tantangan dari luar adalah munculnya bank digital dan fintech yang menawarkan berbagai layanan keuangan yang lebih modern dan menarik bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Persaingan antar LPD juga semakin ketat, sehingga LPD harus terus berinovasi untuk mempertahankan nasabah. kemudian juga risiko terjadinya serangan siber seperti peretasan dan pencurian data semakin meningkat, sehingga keamanan data nasabah menjadi perhatian utama.
Telkomsel bersama USSI (Partner) terus menjadi bagian ekosistem LPD untuk mendigitalisasi untuk memenuhi customer LPD dengan Co-creation. Transformasi LPD sejak tahun 2004 membuat sistemitasi dan komputerisasi sebagai database
yang standart buat sistem pelaporan, selanjutnya LPD go digital ekosistem dan saat ini di rasakan oleh pelanggan adalah penggunaan 30 ATM, 80 EDC, aplikasi M-Pise Digital, QRIS, transaksi LPD melalui WA.
M-Pise, aplikasi layanan keuangan digital dari LPD di Bali, menawarkan berbagai fitur untuk memudahkan transaksi nasabah. Berikut beberapa fitur utama M-Pise:
 * Informasi Saldo dan Mutasi: Mengecek saldo rekening dan melihat riwayat transaksi dengan mudah.
 * Transfer Dana: Melakukan transfer dana antar rekening LPD dan ke bank lain.
 * Pembayaran Tagihan: Membayar berbagai tagihan seperti listrik, air, telepon, dan lainnya.
 * Pembelian Pulsa: Membeli pulsa untuk berbagai operator seluler.
 * Top Up E-Wallet: Melakukan top up saldo untuk berbagai dompet digital.
 * Pembayaran Lainnya: Melakukan pembayaran untuk berbagai layanan lainnya seperti tiket transportasi, pajak, dan lain-lain.
Dengan fitur-fitur tersebut, M-Pise bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah LPD dalam mengelola keuangan mereka secara digital.
Synergi Telkomsel adalah dengan konsep menyediakan paket semeton hebat yang bisa di beli melalui M-Pise, Telkomsel berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Dengan paket Semeton Hebat, kami ingin memastikan pelanggan M-Pise selalu terhubung dengan dunia digital.