Mohon tunggu...
ismu widodo
ismu widodo Mohon Tunggu... Petani - Petani kopi untuk melestarikan lingkungan dan memberikan impact kepada ekonomi, social dan budaya.

Di lahirkan di lingkungan pertanian daerah hasil dari transmigrasi di tahun 1977 di Kecamatan Sepaku, Kab Penajam Paser Utara, Propinsi Kalimantan Timur, yang saat ini menjadi satu kecamatan Otorita IKN Nusantara. Saat ini bekerja di perusahaan Digital Telco Company terbesar di Indonesia, yang terus mengembangkan bisnisnya kepada Ekosistem Digital di Indonesia. Dan terus adaptif untuk menekuni spesifikasi skill Digital Business Strategi, Design Thinking, Digital Marketing. Untuk kesempatan berbagi juga berkolaborasi dengan kampus sebagai Dosen Praktisi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Selain Kopi Jenis Robusta dan Arabica di Indonesia, Ada Jenis Kopi Liberika Berada di Kecamatan Sepaku Kalimantan Timur

5 Maret 2023   21:39 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:44 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kopi Liberika Sepaku mampu tumbuh di mana-mana dengan penyebaran oleh luwak, dari biji mampu menamcapkan akar muda ke tanah liat tumbuh dengan tanpa perlakukan secara khusus bahkan juga mampu bersiang hidup dengan tanaman liar lainnya untuk berebut sinar matahari.   Maka dengan kondisi iklim, topografi dan tanah liat di sepaku kami berikan nama Kopi Liberika Sepaku.

Pembangunan IKN Nusantara dengan mengedepankan konsep Future Smart Forest City and Sponge City guna menciptakan Kota yang futuristik, cerdas dan ramah lingkungan. Pemerintah akan terus menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal yang ada.  

Kopi Liberika dapat memberikan kontribusinya terhadap forest city karena mempunyai tajuk yang lebih besar dan dapat di budidaya dengan tanaman kehutanan, budaya lokal juga bisa menjadi bagian dari kopi liberika karena sudah hadir lebih 45 tahun di ekosistem ini.  
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun