Mohon tunggu...
ismu widodo
ismu widodo Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat di Bidang Teknologi, Bisnis, Sosial dan Lingkungan.

Urip Kui Urup (Philosophy) Berpikir secara luas, bertindak secara bertahap(Practice)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Budidaya Kopi Liberika di Kecamatan Sepaku - Kalimantan Timur

4 Maret 2023   22:00 Diperbarui: 4 Maret 2023   21:59 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kopi Liberika Sepaku, berawal dari Transmigrasi Tahun 1977

Program transmigrasi dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan di ikuti dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat di mulai tahun 1977 yang tersebar ke desa-desa di kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara, Propinsi Kalimantan Timur.

Salah satunya adalah dari kabupaten Pacitan yang merupakan orang tua, nenek dari Suyanto petani kopi jenis Liberika (Coffea Liberica Var.) di Kecamatan Sepaku yang merupakan satu kecamatan dengan Otoritas Ibu Kota Nusantara, berbeda dengan komoditas yang di kembangkan selain merica adalah kopi dan kakao. Benih yang di bawah berasal dari kabupaten Pacitan yang dari asalnya menjadi komoditas yang familiar dan menjadi konsumsi keseharian saat berkumpul saat pagi dan sore bisa menikmat kopi dari hasil kebunnya sendiri.

Mbah Boinah yang juga merupakan Nenek dari Suyanto yang membawa jenis kopi yang bisa tumbuh dan berbuah di daerah Sepaku, dulu ada dua jenis kopi di sebutnya kopi kecil dan kopi besar, dan menurut informasi sekarang yang beredar di dunia maya kopi kecil adalah jenis kopi robusta dan kopi besar adalah jenis liberika dengan ciri khas batang utama besar, tajuk bauk lebar, daun hijau tua kebiruan dan mengkilap, dan pusuk daunnya berwarna kecoklatan.

Mbah Boinah sendiri berprofesi sebagai dukun bayi yang selalu menolong ibu yang akan melahirkan anaknya, tentu sangat di kenal seluruh warga Sepaku, sebagai tokoh yang yang di kenal dermawan dan suka senyum sapa kepada siapa pun yang di temuinya, saya sebut sebagai tokoh yang dermawan karena selalu memberikan sedekahnya berupa minuman kopi liberika sepaku yang di hidangkan setiap pagi dan sore kepada siapapun yang berkenan singgah di rumah beliau, di hidangkan dengan gelas kaca bening ada corak kembangan yang menjadi kekhasanya.

Dari rasa kopi ini sangat khas berwarna hitam pekat atau di sebut agak gosong atau di sebut extra dark roast menang rasanya cenderung rasa pahit dengan campuran kelapa dan jahe semakin menambah rasa dan bau wangi saat terhirup dan menyebar ke para tetangga. Itulah khas mbah Boinah dengan kopinya jenis kopi liberika sepaku.

Pohon kopi liberika sepaku sendiri yang di miliki tidak banyak dan hanya tumbuh liar di kebun pekarangan, kurang dari 10 pohon yang tumbuh lebat dan banyak buahnya, yang cukup untuk di hidangkan setiap hari pagi dan sore, karena bisa memberikan manfaat yang nyata bisa di nikmati maka tetangga mencoba menanam beberapa pohon dan hampir setiap pekarangan ada kopi liberika sepaku ini.

Saat ini kopi liberika sepaku ini memang tidak khusus di tanam dengan metode jarak tanam, pemeliharaan dengan benar bahkan pemupukan secara khusus juga tidak karena memang dengan pembiaran atau tumbuh liar bisa berbuah dengan lebat.  Hingga saat ini lebih 45 tahun  masih bisa bertumbuh dengan hidup di dataran rendah 62 mdpl dengan iklim tropis di Kalimantan.

Ciri-ciri Kopi Liberica

Pengamatan di kebun Kopi liberika Kecamatan Sepaku di Propinsi Kalimantan Timur, Kopi ini mampu tumbuh dan berkembang di lahan yang kurang hara seperti di sela-sela tanaman kelapa sawit. kopi liberika ini juga mampu besaing dengan vegetasi liar lainya.

Kopi liberika ini bisa tumbuh di dataran rendah, di sepaku dapat hidup dengan sangat baik di ketinggian 62 mdpl.  Kopi Liberika mempunyai cabang yang lebih besar dan lebih keras serta ukuranya lebih besar, batang utama besar kuat, cabang primer dapat bertahan lama, setiap ruas cabang tersebut mampu menumbuhkan bunga dan buah lebih dari satu kali berbunga, kopi ini mempunyi ciri khas, yaitu daun tebal, berwarna hijau tua, daun mengkilap, pucuk daun berwarna coklat dan bertajuk lebar, tinggi pohon bisa lebih 10 meter juta tidak di lakukan pemangkasan buah kopinya juga berukuran lebih besar dengan memiliki kulit buah yang lebih tebal jika di bandingkan dengan jenis kopi arabika maupun robusta, kulit buah lebih getas dan lebih keras.  Buah Kopi jika sudah masak akan berwarna hijau kuning, orang kuning, merah marun sedangkan ukuran tidak seragam.

Potensi Kopi Liberika di Kalimantan Timur

Menurut TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kecamatan Sepaku adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis, Kecamatan Sepaku terletak antara 116º48’–55º09’ Bujur Timur dan 0º54’ Lintang Utara–44º76’ Lintang Selatan.  Kondisi iklim di Kecamatan Sepaku termasuk iklim tropis basah, musim penghujan tercatat turun merata sepanjang tahun, Pada tahun 2017 intensitas hari hujan terbanyak yaitu selama 187 hari tetapi curah hujan terendah dalam 3 tahun terakhir, dengan rata-rata curah hujan per bulan 28,41 mm, dengan Iklim dengan curah hujan merata sepanjang tahun dengan Kopi Liberika Sepaku membuat jenis ini bisa bertahan dan bahkan terus tumbuh liar di setiap ruang tumbuh.

Topografi di Kalimantan Timur umumnya adalah dataran rendah, khusus di kecamatan Sepaku yang di kembangkan kopi Liberika adalah 10 sd 100 mdpl.  kemampuan tumbuh adalah sangat baik, bahkan mampu bersaing dengan tumbuhan liar, dan mampu tumbuh berkembang dengan peliharaan yang minim.  Ini sangat menjawab masalah petani yang kemudahan budidaya di bantu dengan iklim sehingga akan megurangi biaya dan effort yang intensif.  Sangat berpeluang untuk di kembangkan dengan biaya yang murah, pertumbuhan juga bisa optimal dan hasil juga bisa di maksimalkan .

Luas lahan di Kalimantan dengan dataran rendah sangat terbuka untuk pengembangan kopi liberika,  dengan komoditas yang sudah sukses di kembangkan seperti sawit, karet, durian bisa berdampingan dengan kopi jenis liberika.

Kopi liberika juga punya potensi ekspor ke negara-negara asia yang mengkonsumsi banyak jenis liberika seperti di Malaysia, merupakan target pemasaran liberika karena orang-orang Melayu cocok dengan cita rasa kopi ini.  Secara prosentase jumlah kebun kopi liberika di Malaysia bisa mencapai 80% artinya kesempatan buat Kalimantan pengembangan kopi jenis liberika sangat terbuka ruangnya.

Di Philipina pemerintahanya membranding kopi liberika sebagai kopi unik philipina, karena kopi Liberika memiliki rasa yang kuat dan unik, mereka menyukai rasa kopi Liberika menghargai rasa kopi yang smokey dan chocolatey, terutama karena rasanya disertai dengan nada bunga dan pedas. rasa yang kuat dan berani inilah yang menjadi alasan mengapa kopi Liberika dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai “barako”, yang berarti “jantan”.

Foto dok. pribadi
Foto dok. pribadi

Budidaya Tanaman Kopi Liberika

  • Penyiapan Lahan
    Lahan kosong dan datar di clearing saja,
    Lahan dengan kemiringan atau lereng di buat teras siring dan ukuran di sesuaikan dengan rencana jarak tanam, teras spring di maksudkan untuk penyerapan air dan untuk penetrasi hara.
    Penaung kopi untuk lahan kehutanan tinggal di lakukan penjarangan dan hindari jenis kayu yang fast growing di karenakan kekuatan tumbuh biasa kurang kokoh dan berakhibat roboh atau saat penebangan dapat mengganggu tanaman utamanya.
    Penaung lopi untuk lahan yang kosong dan datar bisa menggunakan multy purpose tree species (MPTS) yang memiliki nilai ekonomis seperti cempedak, durian, jengkol, petai, sukun, jeruk.
    Tanaman penaung jarak tanam di sesuaikan dengan tujuan agar dapat menaungi tanaman kopi dan sinar matahari dapat menembus ke tanaman kopi, misalnya dalam 1 ha di batasi 100 pohon penaung.

  • Pemilihan Bibit
    Pastikan Bibit kopi liberika berasal dari bibit bersertipikat atau berasal dari pohon indukan berkualitas baik.
    Bibit kopi yang siap tanam berukuran 50 - 70 cm agar kemampuan untuk tumbuh lebih besar. Dan bibit di angkut tempat lahan yang sudah di siapkan.
  • Pembuatan Lubang Tanam
    Membuat lubang tanam berikuran 40x40x40 cm dan membuat ajir pada titik penanaman, agar jarak tanam sesuai dan terlihat rapi atau lurus.
    Pembuatan jarak tanam dengan sistem pagar bisa kopi arabica dengan arah utara ke selatan antar baris 2,5 x 1 meter dalam basis di maksudkan agar cahaya matahari lebih maksimal menyinari tanama kopi yang di tanam agak ralat dan lebih optimal jumlah tanaman nya. Atau jarak tanam biasa berukuran 2x2 m.
  • Penanaman
    Masukan pupuk kandang atau kompos yang sudah di fermentasi terlebih dahulu dan di diamkan 1 minggu sebelum penanaman
    Melakukan penanaman bibit yang sudah di siapkan pada lubang tanam dan sudah di masukan pupuk kandang/kompos hasil fermentasi.
    Penanaman Kopi di awali dengan merobek polibag dengan menggunakan pisau dan tetap menjaga kondisi bibit kopi tidak rusak.
    Masukan bibit ke lubang tanam dengan mengaduk pupuk kandang/kompos dengan tanah top soil sekitar luban.
    Selanjutnya meletakkan polibag bekas di ajir agar dapat di ketahui sdh di lakukan penanaman.
  •  Pemupukan
    Pemupukan mineral dilakukan 2 kali dalam setahun, di lakukan pada saat awal musim penghujan dan akhir musim penghujan, cara pengaplikasianya disesuaikan dengan jarak tanamnya.
    kopi arabica dengan jarak tanam 2,5 x 1 m dengan sistem pagar pemupukan dapat di lakukan dengan sistem jalur di antara baris tanaman kopi, jarak dari batang utama antara 30-40 cm dengan ketebalan 5 cm. kemudian taburkan pupuk di jalur kemudian di tutup dengan tanah.
    kalau dengan jarak tanam 2x2 m dapat dilakukan dengan pemupukan sistem piringan dengan bersamaan membersihkan gulma sekitar batang utama, membuat lingkaran di bawah ujung tajuk dengan kedalaman 5-10 cm selanjutnya menaburkan pupuk dalam lingkaran kemudian di tutup tanah.
  • Pemangkasan

    Tanaman Kopi yang paling krusial adalah pemangkasan wiwilan yang mudah tumbuh dan dapat menyerap sari makanan, sehingga harus di buang agar fokus kepada batang yang akan menghasilkan buah. pemangkasan adalah tindakan teknis budidaya yang sangat penting, agar mengarahkan pertumbuhan tanaman kopi agar menjadi sehat, kuat, mempunyai keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif dan generatif, sehingga tanaman lebih produktif untuk menghasilkan buah sebagai hasil panenan.
    Pemangkasan ringan dilakukan pada tanaman muda dengan membuang tunas air, cabang tumbuh kearah bawan dan arah atas, kemudian cabang cacing atau cabang yang sudah tidak produktif.
    Pemangkasan berat di lakukan untuk tanaman tua atau lebih 10 tahun dan di pangkas saat akhir musim kemarau atau awal musin penghujan. pemangkasan yang di lalukan dengan memangkas batang yang tidak produktif atau tidak menghasilkan buah.
    Pemangkasan di lakukan bersamaan saat melakukan pemupukan dan pemangkasan di maksudkan agar dampak dari pemupukan dapat fokus kepada cabang yang di pertahankan.
  • Pemanenan Kopi
    Pada Umur 2,5 tahun kopi sudah belajar berbuah dan menghasilkan ceri berwarna merah marun, pemetikan buah kopi di lakukan dan hindari tangkai bawah terambil, karena masih ada berpotensi untuk muncul bunga berikutnya.
    Gunakan karung goni dan sebagai tempat hasil petik buah, selanjutnya di kumpulkan di karung yang lebih besar untuk memudahkan pengangkutan ke tempat pasca panen.
    Dan di timbang berat buat di maksudkan untuk memudahkan evaluasi dan untuk terus meningkatkan produktifitas buah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun